Mereka kini menuju ruangan Aziel
Saat Elvano memasuki ruangan itu raut wajahnya menjadi kecewa karena Aziel tak kunjung sadar
'Lo ga laper apa Zi, tidur mulu' Elvano mengerutkan bibirnya
"Gue balik dulu ya El, mau mandi"
"Dih belum mandi lo? pantes bau" canda Elvano
"Emang lo udah?"
"Ya belum sih" Arkana memutar bola matanya malas mendengar ucapan Elvano
"Dah sana, ati ati"
"Yo" Arkana melambaikan tangannya
Kini Elvano bingung ingin melakukan apa'Zi, maafin gue ya'
'Andai aja gue lebih percaya sama lo gue pasti bakal putusin tu cewe dan lo gabakal kaya gini'
'Bangun dong gue pengen sekolah bareng lo lagi nanti gue ajarin bela diri deh biar lo bisa lawan si Caesar'
Elvano merasa seperti orang stress karena ucapan nya tidak dijawab sama sekali
Elvano menarik tangan Aziel ia menyadari jika luka bakar Aziel masih jelas terlihat
Elvano baru ingat jika Aziel pernah mendapatkan luka bakar dari Caesar
'Zi kadang gue mikir apasih dosa yang lo perbuat di masa lalu sampe lo dikasi takdir kaya gini dan hebatnya lo masih bisa kuat ngehadepin itu semua.. gaada orang yang bisa sekuat lo Zi, maaf ya kalo gue belum bisa sepenuhnya kasi kebahagiaan ke lo tapi gue janji setelah ini gue bakal ngejaga, ngelindungin, ngebahagiain lo'
Sedangkan Arkana sudah sampai di depan rumahnya
Ia pun memasuki rumah yang mungkin ada orang tuanya di dalam
Benar saja ketika ia membuka pintu ia melihat papa mama nya sedang duduk di kursi ruang tamu
"Ma, pa aku pulang" sapanya
"Aziel kok belum pulang ya"
Tentu orang tua nya akan curiga karena ini sudah jam sebelas malam dan Aziel biasanya paling lambat pulang jam sepuluh malam
"Kamu tau ga Aziel kemana?" tanya mamanya
Arkana panik, ia memikirkan alasan supaya orang tua nya tidak curiga
"Mungkin main sama temen nya ma"
"Kayanya ga mungkin deh dia kan habis kerja emang ga cape apa"
"Biarin lah ma, nama nya juga anak remaja" Arkana jadi teringat masa masa sma nya yang sering bolos untuk bermain dengan teman teman nya
"Yaudah deh"
"Udah malem, ga tidur?"
"Iya ini mau tidur" orang tua Arkana menuju kamar karena sudah ngantuk juga
Arkana pun ingin menjalankan niatnya tadi yang ingin mandi
Selesai mandi pun Arkana berganti pakaian dengan kaos hitam tidak lupa dengan hoodie hitam
Karena memang cuaca malam dingin lagi pula ia akan menemani Aziel di rumah sakit yang ruangan nya dingin
Ia pun diam diam keluar dan menyalakan motor nya untuk pergi ke rumah sakit
Sesampainya di rumah sakit ia segera menuju ruangan Aziel
Disitu ia melihat Elvano yang masih setia di kursinya walaupun tertidur
Arkana memilih untuk tidak membangunkan Elvano dan duduk di sofa yang ada disitu
Ia memainkan ponselnya
Jam pun terus berjalan
Kini sudah tengah malam
Aziel membuka matanya
Terasa sakit di seluruh badannya...
Dari kepala sampai kaki benar benar terasa seperti di cabik cabik
Ia melihat sekeliling
Ada Elvano yang tidur di kursi sebelah sambil memangku kepala nya di pinggir ranjang Aziel
Ada Arkana juga yang sedang tertidur di sofa
Ruangan nya sepi dan gelap hanya sedikit cahaya yang masuk dari luar jendela
Tenggorokan nya terasa kering dan sakit juga
Ia ingin minum sebenernya namun ia takut membangunkan Elvano yang ada di sebelahnya
Akhirnya Aziel hanya memikirkan apa yang terjadi tadi sambil memandangi langit langit ruangan itu
Lama kelamaan ia merasa ngantuk lagi...
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...