Chapter 30

512 24 1
                                    

Mereka kini menuju ruangan Aziel

Saat Elvano memasuki ruangan itu raut wajahnya menjadi kecewa karena Aziel tak kunjung sadar

'Lo ga laper apa Zi, tidur mulu' Elvano mengerutkan bibirnya

"Gue balik dulu ya El, mau mandi"

"Dih belum mandi lo? pantes bau" canda Elvano

"Emang lo udah?"

"Ya belum sih" Arkana memutar bola matanya malas mendengar ucapan Elvano

"Dah sana, ati ati"

"Yo" Arkana melambaikan tangannya
Kini Elvano bingung ingin melakukan apa

'Zi, maafin gue ya'

'Andai aja gue lebih percaya sama lo gue pasti bakal putusin tu cewe dan lo gabakal kaya gini'

'Bangun dong gue pengen sekolah bareng lo lagi nanti gue ajarin bela diri deh biar lo bisa lawan si Caesar'

Elvano merasa seperti orang stress karena ucapan nya tidak dijawab sama sekali

Elvano menarik tangan Aziel ia menyadari jika luka bakar Aziel masih jelas terlihat

Elvano baru ingat jika Aziel pernah mendapatkan luka bakar dari Caesar

'Zi kadang gue mikir apasih dosa yang lo perbuat di masa lalu sampe lo dikasi takdir kaya gini dan hebatnya lo masih bisa kuat ngehadepin itu semua.. gaada orang yang bisa sekuat lo Zi, maaf ya kalo gue belum bisa sepenuhnya kasi kebahagiaan ke lo tapi gue janji setelah ini gue bakal ngejaga, ngelindungin, ngebahagiain lo'

 gaada orang yang bisa sekuat lo Zi, maaf ya kalo gue belum bisa sepenuhnya kasi kebahagiaan ke lo tapi gue janji setelah ini gue bakal ngejaga, ngelindungin, ngebahagiain lo'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Arkana sudah sampai di depan rumahnya

Ia pun memasuki rumah yang mungkin ada orang tuanya di dalam

Benar saja ketika ia membuka pintu ia melihat papa mama nya sedang duduk di kursi ruang tamu

"Ma, pa aku pulang" sapanya

"Aziel kok belum pulang ya"

Tentu orang tua nya akan curiga karena ini sudah jam sebelas malam dan Aziel biasanya paling lambat pulang jam sepuluh malam

"Kamu tau ga Aziel kemana?" tanya mamanya

Arkana panik, ia memikirkan alasan supaya orang tua nya tidak curiga

"Mungkin main sama temen nya ma"

"Kayanya ga mungkin deh dia kan habis kerja emang ga cape apa"

"Biarin lah ma, nama nya juga anak remaja" Arkana jadi teringat masa masa sma nya yang sering bolos untuk bermain dengan teman teman nya

"Yaudah deh"

"Udah malem, ga tidur?"

"Iya ini mau tidur" orang tua Arkana menuju kamar karena sudah ngantuk juga

Arkana pun ingin menjalankan niatnya tadi yang ingin mandi

Selesai mandi pun Arkana berganti pakaian dengan kaos hitam tidak lupa dengan hoodie hitam

Karena memang cuaca malam dingin lagi pula ia akan menemani Aziel di rumah sakit yang ruangan nya dingin

Ia pun diam diam keluar dan menyalakan motor nya untuk pergi ke rumah sakit

Ia pun diam diam keluar dan menyalakan motor nya untuk pergi ke rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah sakit ia segera menuju ruangan Aziel

Disitu ia melihat Elvano yang masih setia di kursinya walaupun tertidur

Arkana memilih untuk tidak membangunkan Elvano dan duduk di sofa yang ada disitu

Ia memainkan ponselnya

Jam pun terus berjalan

Kini sudah tengah malam

Aziel membuka matanya

Terasa sakit di seluruh badannya...

Dari kepala sampai kaki benar benar terasa seperti di cabik cabik

Ia melihat sekeliling

Ada Elvano yang tidur di kursi sebelah sambil memangku kepala nya di pinggir ranjang Aziel

Ada Arkana juga yang sedang tertidur di sofa

Ruangan nya sepi dan gelap hanya sedikit cahaya yang masuk dari luar jendela

Tenggorokan nya terasa kering dan sakit juga

Ia ingin minum sebenernya namun ia takut membangunkan Elvano yang ada di sebelahnya

Akhirnya Aziel hanya memikirkan apa yang terjadi tadi sambil memandangi langit langit ruangan itu

Lama kelamaan ia merasa ngantuk lagi...

To be continued

Comment and vote, don't be a silent reader!

𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang