"Zi, main petak umpet yuk!"
"Pasti ini inner child lo yang minta"
"Hehe, lagi pengen nih dulu pas kecil gue ga punya temen buat diajak main petak umpet soalnya"
"Yaudah ayo, suit dulu"
Mereka berdua pun suit, Aziel menunjukkan gunting dan Elvano batu
Jadi karena Elvano yang kalah, ia yang harus menghitung dan mencari Aziel
"Delapan, sembilan, sepuluh!"
Elvano mulai mencari Aziel, dari balik pohon sampai semak semak tak ia lewatkan untuk bisa menemukan Aziel
Namun sudah selang beberapa menit Elvano tak kunjung menemukan Aziel, padahal ia rasa sudah melihat ke semua bagian di taman itu
"Ziel, lo dimana?" tanya nya dengan suara mulai panik
Ia tak menyerah untuk mencari Aziel
Tapi nihil hasilnya ia tetap tidak menemukan Aziel, akhirnya ia mendudukkan dirinya di kursi taman itu untuk mengistirahatkan dirinya yang sudah mulai lelah
"Baa!" Aziel mengagetkan Elvano dari belakang
"Lo sembunyi dimana sih??"
"Haha, kenapa? Takut ya kalo gabisa nemuin gue?"
"Iya lah! Gue takut kalo lo hilang.."
"Baru juga gue hilang beberapa menit, kalo gue hilang buat selama lamanya gimana?"
"Dari hasil otopsi yang keluar, adik anda sepertinya sebelum meninggal mengalami kekerasan seksual"
"Maksud nya dok?"
"Saya sempat curiga pas liat tubuh Aziel yang banyak tanda dan juga bagian bawahnya mengeluarkan darah jadi saya coba untuk mengotopsi dan benar saja dari hasil otopsi adik anda mengalami kekerasan seksual sebelum meninggal"
Belum ada satu hari dari ia mendengar kabar Aziel meninggal, Arkana sudah mendapat kabar yang lebih menyakitkan
"Dan juga sebelum Aziel meninggal ia meminta untuk mendonorkan jantungnya untuk temannya, dari golongan darah dan syarat untuk bisa transplantasi jantung adik anda memenuhi syarat itu tapi saya harus minta persetujuan dari wali Aziel dulu"
Mungkin hari ini adalah hari terburuk dalam hidup Arkana karena mendengar semua itu
"Terserah dok jika adik saya yang minta mau bagaimana pun saya juga harus setuju" jika Aziel masih ada ia juga pasti akan memaksa Arkana untuk menyetujui kan?
"Baik, saya akan mulai operasi nya hari ini ya mohon doakan yang terbaik untuk adik anda dan temannya"
Setelah mendengar dua kabar dari dokter itu ia lebih tertarik dengan kabar dimana Aziel mengalami kekerasan seksual
Siapa yang berani beraninya melakukan itu kepada adiknya? Ia harus menemukan orang itu
Arkana akan mengurusnya nanti setelah Elvano sadar
Kini ia harus memberitahu ayah dan ibunya dulu tentang Aziel
Ia lakukan motornya dengan kencang, kini rasa emosi, takut, dan sedih bercampur aduk dalam hatinya tidak akan ada yang bisa menenangkan Arkana dalam keadaan ini
"Ma, pa Aziel meninggal" mamanya tentu terkejut, bagimana tidak? sudah beberapa hari ia tak tau kabar Aziel dan sekalinya ia mendengar kabar dari Aziel malah seperti ini
"Kamu bercanda?" tanya papa Arkana
"Ngapain aku bercandaan soal gini? Lagian peduli nya papa apa, papa kan cuma jadiin Aziel robot penghasil duit kan? Kalo Aziel gaada papa juga sedihnya karena gaada yang kasih papa uang lagi kan!"
"Berani berani nya kamu ngomong gitu sama papa"
"Kenapa, kan emang bener"
"Sekarang Aziel ada di rumah sakit Permata terserah kalian mau ngunjungi atau engga"
Setelah menyampaikan kabar itu Arkana langsung pergi dari rumah nya, menurut Arkana papa dan mamanya itu sama sajaSama sama jahat ke Aziel
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...