"El, kamu mau pergi bareng ga bertiga sama mama?"
Mimpi apa Elvano semalam, papanya tiba tiba mengajak liburan di minggu pagi yang cerah
"Beneran pa?!" Elvano sangat senang apalagi mamanya juga di ajak
"Iya El" Aneisha turun dari tangga dengan pakaian yang sudah rapi ia kenakan
"Cepet kamu siap siap sana"
Tanpa lama lama Elvano langsung mandi dan mengganti baju nya
Dan ketika mereka semua sudah siap mereka memasuki mobil, tentunya Arsenio yang akan menyetir
Walaupun di mobil orang tua Elvano diam saja dan keadaan sedikit canggung karena mereka jarang sekali melakukan family time seperti ini
Walaupun begitu Elvano sudah senang, wajah nya tak henti henti memunculkan senyum lebar
Setelah satu jam perjalanan mereka sudah sampai ke tempat yang mereka tuju
Ternyata Arsenio mengajak Elvano ke pantai, pilihan yang sangat tepat untuk melakukan family time
Aneisha mengajak mereka untuk duduk di damparan pasir beralaskan dengan karpet, Aneisha yang membawanya tadi
Sangat tenang, hanya ada suara deburan ombak dan angin yang terus berhembus kencang
"Maafin papa ya El, papa sadar selama ini papa salah.." Arsenio tiba tiba memecah keheningan dengan mengucapkan kata kata seperti itu
"Pa ... Elvano pasti maafin kok yang penting papa ga ngulangin lagi" Elvano meraih tangan ayahnya, mau bagaimana pun Arsenio tetap ayahnya
"Maafin papa juga ya ma, selama ini papa bener bener khilaf"
"Papa janji bakal memperbaiki lagi keluarga ini"
Hati Elvano sangat senang dan tenang mendengar nya
Ia langsung memeluk kedua orang tuanya
Dan bagaimana Arsenio bisa tiba tiba tobat seperti ini? itu semua karena ia tahu bahwa selama ini selingkuhan nya hanya menerima dia karena uang
Ia juga sempat ke gereja dan disitu hatinya sangat tersentuh Arsenio bahkan sampai menangis tak henti henti mengingat semua perlakuan jahat nya ke anak dan istrinya, dan dari situ lah ia ingin memperbaiki keluarga kecilnya
Aneisha tentu memaafkan semua kesalahan suaminya, walaupun jika mengingat perlakuan Arsenio ke dirinya dulu membuat dirinya sakit hati
"Aku harap papa beneran nepatin janji papa ya, aku pengen liat mama papa akur lagi" Elvano sangat ingin menangis rasanya, bukan, bukan tangis kesedihan tapi tangis haru karena tidak menyangka orang tua nya sudah mulai akur
"Pasti, papa akan tepatin janji papa yang kali ini"
Bahkan jika bisa, langit yang memandang keluarga kecil itu turut tersenyum
"Oh iya El, papa mau tanya soal penyakit jantung kamu"
Deg
Jujur membahas tentang penyakitnya membuat mood nya sedikit hancur
Tapi karena tidak mau merusak suasana ia tetap tersenyum
"Gapapa kok pa"
"Gapapa gimana nya? papa gamau kamu bohong El"
Sebenernya Elvano tidak mau membuat kedua orang tua nya kepikiran tapi jika sudah begini ia tidak mau berbohong
"Udah stadium akhir ... dan katanya cuma bisa pake transplantasi jantung"
"Kalau gitu secepatnya papa bakal cariin pendonor"
Mood nya kembali senang, baru kali ini ia merasakan kembali perhatian dari ayahnya
"Makasih pa"
"Kamu harus kuat ya mama gamau kehilangan kamu" Aneisha menepuk nepuk pelan punggung anaknya
"Pasti dong ma, aku bakal kuat demi kalian berdua" Elvano tersenyum lebar
Minggu ini tidak akan pernah ia lupakan, ia benar benar sangat berterima kasih ke Tuhan
Ketika ia memandang ke laut tiba tiba saja ia teringat Aziel ... jika hubungan nya dengan Aziel masih baik baik saja pasti ia langsung menceritakan tentang hari ini ke Aziel dan pasti Aziel akan merespon nya dengan gembira
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...