Chapter 39

353 22 1
                                    

Seperti biasanya pagi pagi buta Aziel sudah sampai di sekolah nya, ia duduk di bangkunya sambil melihat keluar jendela

Tanpa selang lama Elvano juga sudah sampai dan ia sedikit terkejut melihat Aziel sudah sekolah

"Lah lo udah boleh sekolah emangnya?" Elvano menghampiri bangku Aziel

"Udah, gue gamau kalo absen lama lama bosen di rumah sakit"

"Oh, kalo misal lo ngerasa sakit bilang ke gue ya"

"Iya" kata Aziel sambil mengacungkan jempol nya

Elvano pun duduk di bangkunya dan mulai tidur

Selang beberapa menit murid murid sudah mulai berdatangan terutama Caesar..

"Wih, udah masuk lo gue kira lo dah mati"

Caesar merangkul pundak Aziel, Aziel hanya bisa berdoa supaya hari ini Caesar membully nya tidak terlalu parah

"Tapi karena hari ini gue lagi males nge ganggu lo, terserah lo aja deh hari ini mau ngapain"

Caesar dan teman temannya meninggalkan Aziel, Aziel sangat senang karena doanya didengar

Caesar dan teman temannya meninggalkan Aziel, Aziel sangat senang karena doanya didengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kriingg!

Bel pulang sekolah berbunyi ... dan benar saja dari awal pelajaran sampai akhir si Caesar sama sekali tidak menggangu Aziel

"Lo mau langsung balik?" tanya Angkasa ke Elvano

"Ayo lah main, udah lama juga kita ga main" ajak Angkasa

Elvano berpikir sejenak lalu ia melihat sekeliling ternyata ia mencari Aziel sedangkan sosok yang ia cari sudah pergi sedari tadi

"Yaudah deh ayo" lagi pula Elvano merasa rindu bermain dengan teman sedari kecilnya itu

"Kerumah gue ya, mumpung ortu gue lagi pada pergi" Angkasa merangkul Elvano, Elvano hanya mengangguk mengiyakan
Mereka pun pergi bersama dengan motor nya masing masing ke rumah Angkasa

"Kerumah gue ya, mumpung ortu gue lagi pada pergi" Angkasa merangkul Elvano, Elvano hanya mengangguk mengiyakanMereka pun pergi bersama dengan motor nya masing masing ke rumah Angkasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok!

"Alah ngapain lo ketuk gada orang dirumah juga" Angkasa heran dengan tingkah teman nya itu

"Ya kan biar sopan aja"

"Yaudah ayo masuk" Angkasa membukakan pintu

"Gede juga ya rumah lo gila"

"Alah gausah merendah lo, rumah gue sama rumah lo aja gedean rumah lo" Elvano hanya cekikikan

"Mau minum apa lo?"

"Anggur merah" Angkasa yang mendengar itu langsung melempar kan bantal ke muka Elvano

"Yang bener aja lo"

"Hehe, yaudah deh apa aja terserah lo lagi males minum gue"

"Mau makan lo?"

"Pengennya ududdd" kata Elvano sambil merengek

"Lo nyentuh rokok sedikitpun gue injek injek pala lo"

"Serem banget, gue kan bilang doang"

"Ya lagian lo udah tau lagi sakit masih aja mikir udad udud" kini Angkasa menghampiri Elvano yang duduk di sofa sambil membawa air putih dan beberapa cemilan

"Mulut gue kalo ga nyebat pait anjir"

"Cipokan aja lo sana biar ga pait"

"Sama lo ya?" Angkasa langsung membungkam mulut Elvano

Mereka pun akhirnya tertawa bersama karena melihat tingkah satu sama lain

"Eh Sa, nanti kalo misal penyakit gue udah ga bisa disembuhkan terus gue udah gaada minta tolong jagain Aziel ya"

Angkasa terkejut karena ia tidak menyangka jika Elvano akan membicarakan Aziel

"Aziel?"

"Iya jangan bikin dia dibully lagi sama si Caesar itu"

"Kenapa sih lo pengen banget ngejagain Aziel? emang nya dia siapa lo?"

"Gatau kenapa setiap gue ngeliat dia itu kaya ngeliat diri gue pas dulu, jadi gue gamau kalo dia bernasib kaya gue"

"Oh yang dulu lo pernah ceritain itu?"

"Iya, jadi gue minta tolong sama lo ya?"

"Bakal gue usahain, makanya lo kalo mau ngelindungin dia lo harus bisa sembuh"

"Maunya sih gitu, tapi mustahil ga sih Sa? penyakit gue udah stadium akhir"

"Gaada yang mustahil di dunia ini El"

"Iya juga, tapi makasi ya Sa lo udah jadi sahabat gue yang susah seneng tetep mau temenan sama gue, yang selalu ngehibur gue pas sedih, pokoknya gue sayang banget deh sama lo" Elvano berkata sambil tersenyum lebar

"Apaan sih lo ngomong nya kaya mau ninggalin gue aja" Angkasa menahan tangisannya

"Gatau kenapa tapi feeling gue kaya mau kehilangan sesuatu gitu dan mungkin gue bakal kehilangan diri gue sendiri?" setelah mengucapkan itu Elvano tertawa supaya tidak membuat suasana sedih

"Jangan gitu lo ngomongnya percaya deh sama gue lo bakal sembuh, udah deh main uno aja yu?"

"Hmm, ayo deh"

Mereka berdua pun akhirnya bermain uno bersama

To be continued

Comment and vote, don't be a silent reader!

𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang