Hari ini ulangan biologi itu pelajaran yang menurut Aziel gampang jadi mungkin orang orang juga bisa mengerjakannya
Aziel juga berjanji kalau hari ini ia tidak mau memberi contekan lagi ke Caesar
"Suttt" panggil Caesar sambil menendang nendang kursi Aziel
"Woi, nomer sepuluh apa?" bisik Caesar, Aziel melihat jawaban nomer sepuluh tapi Aziel tidak memberi jawaban ke Caesar
"Pak, saya sudah" Aziel pun langsung maju untuk memberikan lembar jawab nya itu
Caesar hanya menatap Aziel dengan kesal
Aziel tiba tiba memikirkan kenapa Caesar bisa ikut olimpiade sains juara tiga pula, tapi mungkin karena papa nya yang kepala sekolah itu
"Maksud lo apa tadi ga kasi contekan ke gue?!" Caesar menghampiri bangku Aziel
"Gue tadi juga gatau nomer sepuluh apa jawaban nya, jadi gue takut lo salah"
"Terus kenapa lo tadi ga noleh ke gue sama sekali, lo ga denger apa gue panggil, tuli lo?"
"Gue tadi ga denger soaln-"
Cuihh!
Itu ludah Caesar tepat mengenai telinga Aziel
Menjijikan.
"Tuh biar ga tuli lagi .... hahaha" mereka menatap kearah Aziel dan menertawainya
Aziel segera berlari keluar menuju kamar mandi
Di kamar mandi Aziel segera membersihkan ludah menjijikan itu
Aziel melihat ke cermin dan menemukan sosok paling lemah, itu dirinya sendiri
Lalu ketika ia berusaha menghentikan air mata nya yang mengalir, ada seseorang yang masuk
"Anjir gue kira hantu, nangis nangis di kamar mandi" itu Elvano
Aziel segera mengusap air matanya
"Kenapa lo, dibully lagi sama Caesar?" tanya nya yang hanya dijawab Aziel dengan anggukan
"Lawan dong, mau sampe kapan lo dibully terus" ucapan Elvano ada benar nya juga, tapi Aziel masih belum punya nyali untuk melawan Caesar
"Sutt" bisikan dari Caesar, lagi lagi Aziel hanya bisa pasrah memberi jawaban kepada nya
Karena bagaimana pun ia tidak bisa melawan Caesar
Setelah beberapa menit, ulangan pun selesai
Murid murid sudah berhamburan keluar untuk istirahat karena bel istirahat sudah berbunyi
Hari ini mereka tidak mengganggu Aziel
Ya Caesar dan teman teman nya, mereka ga mengganggu nya karena Aziel bersikap baik tadi lagipula mereka sedang sibuk mengganggu anak anak yang lain
Aziel mulai berjalan keluar menuju rooftop sekolah, setelah sampai disana Aziel berdiri di ujung rooftop itu untuk melihat kebawah
Aziel mulai menaiki ujung rooftop itu yang tadinya untuk di buat sandaran
"Ngapain lo disini, mau bunuh diri?" itu suara Elvano lagi, Aziel tidak tau kenapa ia terus bertemu dengan Elvano
"Hah? engga kok" Aziel langsung turun dari ujung rooftop yang tadi ia naiki
"Oh, gue kira"
Elvano menyalakan rokoknya lalu menghisapnya
"Emang ga ketahuan ya ngerokok di sekolah?" tanya Aziel
"Alah santai kan ada duit kalo ketauan juga"
Aziel hanya menatapnya
'Enak ya jadi orang berduit'
"Sana deh lo balik ke kelas gue pengen menyendiri" setelah mendengar itu ia teringat jika ia harus membelikan makanan untuk Caesar dan geng nya
Ia langsung berlari
Elvano hanya menatap punggung Aziel yang perlahan lahan hilang dari pandangan nya
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...