Operasi transplantasi jantung berjalan dengan lancar, kini jantung Aziel sudah berada di raga Elvano
Dan setelah sepuluh hari akhirnya Elvano sudah sadar
"Pa, ma" ujar nya lirih, menahan rasa sakit yang masih terasa di badannya
"Aziel gimana?" benar saja dugaan Aneisha, hal pertama yang ditanya Elvano ketika sadar pasti keadaan Aziel
"Gapapa, udah kamu istirahat dulu ya jangan kebanyakan mikir" terpaksa ia harus berbohong dulu untuk sementara waktu
"Beneran kan Aziel gapapa? Aku mau liat Aziel aja"
"Kamu baru sadar El, besok kalo kamu udah rada mendingan kita jenguk Aziel bareng ya"
"Beneran ya ma?"
"Iya sayang"
Arsenio memandang Elvano kagum, ia kagum dengan persahabatan anaknya dengan Aziel yang sangat tulus
Dua hari telah berlalu, entah kenapa cuaca akhir akhir ini sangat mendung bahkan Elvano yang melihat dari jendela rumah sakit juga ikut heran dengan awan yang sangat gelap dan juga hujan yang sangat deras
Padahal sebelumnya cuaca sangat cerah dan panas
"Kamu mau makan apa El? Biar papa beliin"
"Engga laper pa"
"Beneran? Kamu baru makan sekali loh dalam tiga hari ini"
"Aku gabisa makan kalo hatiku ga tenang pa"
"Ga tenang karena apa emangnya?"
"Aku ngerasa kalo Aziel udah gaada di dunia ini semalem juga aku mimpi kalo Aziel bilang mau pergi selamanya"
Ternyata ikatan batin mereka berdua benar benar kuat
"Jangan dipikirin, dua hari lagi kamu bisa jenguk Aziel"
"Beneran?"
"Iya, makanya kamu makan dulu biar beneran di bolehin sama dokter buat jenguk"
Elvano tersenyum lebar harinya kini sudah sedikit lebih tenang dari sebelumnya
Hari ini adalah hari dimana Aziel dikuburkan, semua orang yang berada di makam berpakaian hitam menandakan kesedihan dalam hati mereka
Tidak banyak yang datang, hanya ada mama, papa, Arkana dan juga teman temannya
Teman Aziel? Mereka datang hanya untuk menghormati saja sebenernya mereka juga tidak terlalu sedih dengan meninggal nya Aziel
Langit benar benar terlihat sangat gelap namun beruntungnya tidak hujan deras seperti kemarin
Bahkan sepertinya semesta pun ikut bersedih akan kematian nya Aziel
Arkana sudah tidak meneteskan air matanya se deras kemarin, rasanya tetap sedih namun saking sedihnya ia tidak bisa menangis lagi
Manusia memang tidak ada yang abadi di dunia ini, namun Aziel masih sangat muda untuk meninggalkan dunia, masih banyak lagi hal yang bisa ia capai dan masih ada orang di dunia yang mencintainya
Mungkin Tuhan lebih sayang Aziel maka dari itu Tuhan ingin Aziel berada di sisi nya
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...