Chapter 53

587 21 4
                                    

Operasi transplantasi jantung berjalan dengan lancar, kini jantung Aziel sudah berada di raga Elvano

Dan setelah sepuluh hari akhirnya Elvano sudah sadar

"Pa, ma" ujar nya lirih, menahan rasa sakit yang masih terasa di badannya

"Aziel gimana?" benar saja dugaan Aneisha, hal pertama yang ditanya Elvano ketika sadar pasti keadaan Aziel

"Gapapa, udah kamu istirahat dulu ya jangan kebanyakan mikir" terpaksa ia harus berbohong dulu untuk sementara waktu

"Beneran kan Aziel gapapa? Aku mau liat Aziel aja"

"Kamu baru sadar El, besok kalo kamu udah rada mendingan kita jenguk Aziel bareng ya"

"Beneran ya ma?"

"Iya sayang"

Arsenio memandang Elvano kagum, ia kagum dengan persahabatan anaknya dengan Aziel yang sangat tulus





























Dua hari telah berlalu, entah kenapa cuaca akhir akhir ini sangat mendung bahkan Elvano yang melihat dari jendela rumah sakit juga ikut heran dengan awan yang sangat gelap dan juga hujan yang sangat deras

Padahal sebelumnya cuaca sangat cerah dan panas

"Kamu mau makan apa El? Biar papa beliin"

"Engga laper pa"

"Beneran? Kamu baru makan sekali loh dalam tiga hari ini"

"Aku gabisa makan kalo hatiku ga tenang pa"

"Ga tenang karena apa emangnya?"

"Aku ngerasa kalo Aziel udah gaada di dunia ini semalem juga aku mimpi kalo Aziel bilang mau pergi selamanya"

Ternyata ikatan batin mereka berdua benar benar kuat

"Jangan dipikirin, dua hari lagi kamu bisa jenguk Aziel"

"Beneran?"

"Iya, makanya kamu makan dulu biar beneran di bolehin sama dokter buat jenguk"

Elvano tersenyum lebar harinya kini sudah sedikit lebih tenang dari sebelumnya

Hari ini adalah hari dimana Aziel dikuburkan, semua orang yang berada di makam berpakaian hitam menandakan kesedihan dalam hati mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari dimana Aziel dikuburkan, semua orang yang berada di makam berpakaian hitam menandakan kesedihan dalam hati mereka

Tidak banyak yang datang, hanya ada mama, papa, Arkana dan juga teman temannya

Teman Aziel? Mereka datang hanya untuk menghormati saja sebenernya mereka juga tidak terlalu sedih dengan meninggal nya Aziel

Langit benar benar terlihat sangat gelap namun beruntungnya tidak hujan deras seperti kemarin

Bahkan sepertinya semesta pun ikut bersedih akan kematian nya Aziel

Arkana sudah tidak meneteskan air matanya se deras kemarin, rasanya tetap sedih namun saking sedihnya ia tidak bisa menangis lagi

Manusia memang tidak ada yang abadi di dunia ini, namun Aziel masih sangat muda untuk meninggalkan dunia, masih banyak lagi hal yang bisa ia capai dan masih ada orang di dunia yang mencintainya

Mungkin Tuhan lebih sayang Aziel maka dari itu Tuhan ingin Aziel berada di sisi nya

To be continued

Comment and vote, don't be a silent reader!

𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang