"Anjing, itu kan Kevin" kini Elvano sedang menghirup udara segar diluar rumah sakit karena sudah ada Arkana yang menjaga Aziel
Dan saat ia sedang berjalan jalan ia melihat Kevin sedang berjalan dengan santai tanpa merasa bersalah karena hampir menghabisi nyawa seseorang
Elvano tanpa pikir panjang langsung menghampiri Kevin dan meraih tangan Kevin yang sedang berjalan
Kevin yang merasa tangannya ditarik oleh seseorang pun menoleh
Bugh!
Tanpa basa basi pun Elvano langsung memukul wajah Kevin
Kevin yang terkena pukulan itu langsung jatuh tersungkur
"Mau lo apasih anjing? gue udah putus sama Lyora kalo lo mau ambil, ambil aja sana"
Iya, memang seminggu yang lalu Kevin dan Lyora sudah putus karena Lyora lebih memilih cowo yang lebih kaya dari Kevin
"Gue udah gapeduli sama Lyora asal lo tau" Elvano menginjak perut Kevin
"Akhh"
"Terus.. mau lo apa? tolong jangan ganggu gue lagi" Kevin tidak bisa melawan nya karena injakan Elvano sangat kencang
Elvano pun berjongkok dan meraih dagu Kevin
"Gue gamau apa apa, gue cuma mau lo ngerasa in apa yang Aziel rasain" ia memukul wajah Kevin lagi
"Maafin gue masalah itu, gue bener bener kebawa emosi pas itu" Kevin memegangi wajah nya yang perih karena pukulan Elvano itu
"Mungkin kalo lo minta maaf sama Aziel bakal dimaafin, tapi sayang nya lo minta maaf nya sama gue jadi gabakal gue maafin"
Elvano berdiri lalu mengambil kayu panjang yang ada dipinggiran situ
"El ... lo mau ngapain" Kevin sangat ketakutan ia tidak bisa meminta tolong siapa siapa karena mereka sekarang sedang berada di gang kecil yang sangat sepi
Elvano memukul kan kayu itu ke kaki Kevin sangat keras
"Aghh!!"
Kaki Kevin saat ini rasanya seperti patah ia tidak bisa melakukan apa apa
"Maafin gue El.."
"Lo buat Aziel hampir mati dan lo masih berani buat minta maaf? haha gabakal gue maafin anjing"
Elvano pun meninggalkan Kevin sendiri, ia puas sudah membalaskan rasa sakit Aziel walau sebenernya itu belum sebanding
Kevin hanya berdiam diri menahan rasa sakit di kakinya dan mengambil handphone nya untuk menelpon ambulan, sepertinya kaki nya akan mengalami kelumpuhan..
Elvano mencari motor kesayangannya di parkiran rumah sakit dan ketika ia sudah menemukan ia langsung pergi ke rumahnya untuk mengecas hp dan beristirahat sebentar
Sedangkan di ruangan Aziel
"Bang, gue mau tanya" Aziel kini mulai membuka pembicaraan ke Arkana yang sedang duduk di samping ranjang nya sambil bermain handphone
Arkana langsung menaruh handphone nya ketika Aziel berbicara
"Apa?"
"Kemaren pas Elvano pingsan tiba tiba itu kenapa?" Aziel sebenarnya sudah mau menanyakan ini dari kemarin tapi ia belum menemukan waktu yang tepat
Arkana sebenernya ingin menjelaskan semuanya tapi ia takut jika Aziel akan kepikiran
"Gapapa kok cuma kecapean katanya" mau tidak mau ia harus berbohong dulu
Tapi Aziel tidak bodoh, ia bisa melihat dari mata Arkana jika ia sedang berbohong
"Gapapa bang jelasin aja, gue gabakal kepikiran kok yang ada gue malah kepikiran kalo misal lo bohong sama gue"
Arkana pun menjelaskan semuanya
"Kata dokter penyakit Elvano kemungkinan sembuhnya dikit banget Zi soalnya udah masuk stadium terakhir, mau gamau kalo misal mau hidup lebih lama ya harus transplantasi jantung"
Setelah mendengar itu Aziel ikut sedih karena ia bisa membayangkan gimana sakitnya jadi Elvano
"Transplantasi jantung emang gimana sih bang?" tanya Aziel
"Kalo dari yang gue tau si pendonor harus sehat gaada riwayat penyakit apapun terus harus golongan darah nya sama, tapi biasanya orang yang donorin jantung nya itu udah meninggal kalo misal masih hidup kemungkinan hidup pendonor nya cuma bentar antara tiga hari sampai seminggu doang" jelas Arkana
"Terus kalo berhasil tranplantasi jantung, Elvano bisa hidup selamanya bang?"
"Ngga tau sih tapi ya mungkin jantung nya bisa bertahan sampai dua belas tahunan, bentar bentar lo tanya gini kenapa?" Arkana baru sadar kenapa adiknya itu menanyakan soal tranplantasi jantung
"Gapapa bang, kepo doang gue"
"Yaudah kalo gitu, gimana keadaan lo? masih ada yang sakit ga?"
"Ngga sih paling cuma pusing biasa, kalo misal besok sekolah juga gapapa gue gamau bolos terus terusan soalnya" Aziel sebenernya lebih takut dipecat dari kerjaan nya sih karena ia sudah absen lama
"Lo bukan bolos Zi tapi sakit, alah bilang aja lo gamau absen kerja terus terusan kan karena takut ayah marah karena lo ga ngehasilin duit" bagaimana pun mereka kakak adik pasti mengetahui keadaan satu sama lain
"Hehe tau aja lo bang, tapi besok beneran ya gue udah bisa beraktivitas kaya biasanya gue udah sembuh kok beneran" bujuk Aziel
"Oke gue izinin tapi kalo terjadi apa apa sama lo gabakal gue urusin ya" bohong sebenernya Arkana pasti akan tetap peduli dengan adiknya itu
"Iya bang gapapa kalo gue sakit nanti gue urus sendiri aja" Aziel tersenyum bahagia
Arkana sebenernya bingung dengan senyum Aziel yang terlihat sangat bahagia itu, kenapa ia bisa senyum sebahagia itu?
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...