Chapter 45

311 15 0
                                    

Kini Caesar sedang siap siap untuk berangkat sekolah

Sama hal nya dengan Aziel

"Nanti lo berangkat nya jangan bareng sama gue" kata Caesar sambil membenarkan dasinya

"Gue tau Sar"

Caesar keluar dari rumah lalu berangkat menggunakan motornya

Sedangkan Aziel ia berjalan kaki

Memang sudah hal biasa baginya berjalan kaki menuju sekolah

Untungnya sekolah Aziel lumayan dekat dengan rumah Caesar

Sesampainya di kelas

Elvano melirik Aziel dengan tatapan penuh harapan

Hatinya masih berharap jika Aziel hanya bercanda kemarin, ia tidak mau salah paham kedua kalinya seperti dulu jadi ia tidak mau membenci Aziel dahulu

"Liat noh kacang lupa kulit" kata teman Elvano yang melihat Aziel masuk ke kelas

Tentu saja teman teman Elvano sudah tahu apa yang terjadi kemarin karena mereka diam diam menguping

Elvano hanya memukul lengan temannya pelan

"Kenapa sih El? kan bener udah di tolongin bukan nya makasih malah kaya gitu"

Aziel yang mendengar itu jujur saja ingin sekali meminta maaf ke Elvano bahkan jika disuruh bersujud ia rela

Tapi kenyataannya tidak bisa...

Sudah terlewat dua puluh menit tapi belum ada guru yang masuk, sepertinya hari ini jamkos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terlewat dua puluh menit tapi belum ada guru yang masuk, sepertinya hari ini jamkos

Jadilah murid murid disitu langsung memanfaatkan waktu itu dengan bermain game, ber gosip, dan lain sebagainya

"Oy Zi, gabung sini" ajak Caesar ke Aziel yang sedang duduk tenang di bangkunya

Aziel menoleh, ternyata Caesar mengajak nya untuk berkumpul dengan teman Caesar yang lainnya di pojok belakang

Aziel pun mau tak mau menghampiri Caesar

Caesar langsung merangkul pundak Aziel sambil berbisik

"Mulai sekarang lo harus pura pura deket sama gue di sekolah"

Tentunya bukan tanpa alasan Caesar berkata begitu, ia ingin melihat wajah penuh rasa amarah dari Elvano

Aziel hanya mengangguk

Dan Elvano? tentu saja ia sangat sakit melihat itu, bukan perasaan benci atau dendam tapi ia sakit hati melihat pertemanan dengan Aziel sudah hancur

To be continued

Comment and vote, don't be a silent reader!

𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang