Kini Caesar sedang siap siap untuk berangkat sekolah
Sama hal nya dengan Aziel
"Nanti lo berangkat nya jangan bareng sama gue" kata Caesar sambil membenarkan dasinya
"Gue tau Sar"
Caesar keluar dari rumah lalu berangkat menggunakan motornya
Sedangkan Aziel ia berjalan kaki
Memang sudah hal biasa baginya berjalan kaki menuju sekolah
Untungnya sekolah Aziel lumayan dekat dengan rumah Caesar
Sesampainya di kelas
Elvano melirik Aziel dengan tatapan penuh harapan
Hatinya masih berharap jika Aziel hanya bercanda kemarin, ia tidak mau salah paham kedua kalinya seperti dulu jadi ia tidak mau membenci Aziel dahulu
"Liat noh kacang lupa kulit" kata teman Elvano yang melihat Aziel masuk ke kelas
Tentu saja teman teman Elvano sudah tahu apa yang terjadi kemarin karena mereka diam diam menguping
Elvano hanya memukul lengan temannya pelan
"Kenapa sih El? kan bener udah di tolongin bukan nya makasih malah kaya gitu"
Aziel yang mendengar itu jujur saja ingin sekali meminta maaf ke Elvano bahkan jika disuruh bersujud ia rela
Tapi kenyataannya tidak bisa...
Sudah terlewat dua puluh menit tapi belum ada guru yang masuk, sepertinya hari ini jamkos
Jadilah murid murid disitu langsung memanfaatkan waktu itu dengan bermain game, ber gosip, dan lain sebagainya
"Oy Zi, gabung sini" ajak Caesar ke Aziel yang sedang duduk tenang di bangkunya
Aziel menoleh, ternyata Caesar mengajak nya untuk berkumpul dengan teman Caesar yang lainnya di pojok belakang
Aziel pun mau tak mau menghampiri Caesar
Caesar langsung merangkul pundak Aziel sambil berbisik
"Mulai sekarang lo harus pura pura deket sama gue di sekolah"
Tentunya bukan tanpa alasan Caesar berkata begitu, ia ingin melihat wajah penuh rasa amarah dari Elvano
Aziel hanya mengangguk
Dan Elvano? tentu saja ia sangat sakit melihat itu, bukan perasaan benci atau dendam tapi ia sakit hati melihat pertemanan dengan Aziel sudah hancur
To be continued
Comment and vote, don't be a silent reader!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓
Teen Fiction𝗔𝘇𝗶𝗲𝗹 𝗦𝗮𝗺𝘂𝗱𝗲𝗿𝗮 ... anak yang tidak pernah mengeluh tentang masalah berat yang ia alami, sebanyak apapun, seberat apapun masalah yang ia alami ia tidak akan cerita ke siapapun Tapi beruntung nya ia di pertemukan sosok seperti 𝗘𝗹𝘃𝗮𝗻�...