Chapter 57

126 14 8
                                    

5 bulan kemudian

Sudah lima bulan sejak Aziel meninggal namun rasa Elvano untuk mencintai Aziel belum pudar sedikit pun

"Hai Zi! Hari ini gue ngajak mama papa gue sama orang tua lo kesini"

Arsenio, Aneisha dan orang tua Aziel tersenyum ke arah kuburan Aziel, tak lupa mereka membawa bunga kamboja yang banyak, menuruti kata Elvano yang berkata jika Aziel menyukai bunga kamboja

Mereka menaburi diatas kuburan Aziel dan mendoakan nya

"Maafin mama nak baru sempet kesini lagi" sudah lama sekali ibu Aziel tak berkunjung, terakhir adalah tiga bulan lalu

"Untung ada Elvano yang setiap minggu bersihin kuburan kamu Zi" ucap ayah Aziel, semenjak Aziel meninggal ayah nya sudah berubah dari dulunya yang kasar dan tak bisa kontrol emosi sekarang ia sudah lebih bisa untuk mengendalikan nya, ayah nya juga merasa sangat bersalah dan menyesal ketika ia menyaksikan tubuh kaku Aziel di tutup dengan tanah. Namun penyesalan itu sama sekali tak berguna jika kata Arkana

"Papa minta maaf kalo dulu sering suruh suruh kamu cari uang sampe papa lupa kalo kamu juga bisa cape, papa bener bener gatau apa yang ada di pikiran papa dulu sampe bisa kaya gitu ke kamu" ayah Aziel menundukkan kepala nya, ia merasa sangat bersalah ke Aziel

"Maafin om juga ya nak kalo om pernah ngira kamu ga baik buat Elvano, om nyesel pernah ngomong kaya gitu" Arsenio tak lupa apa yang pernah ia ucapkan dulu ketika hubungan keluarga nya masih renggang

"Oh iya sekarang orang tua gue udah baikan tau, akhirnya ya Zi keluarga kecil ini bisa jadi cemara kaya apa yang gue mau dulu, makasih ya dulu lo udah mau dengerin curhatan gue hahaa"

"Kita bakal jadi keluarga kecil yang cemara buat esok dan seterusnya nak, jadi jangan khawatirin nasib temen kamu satu ini ya"

"Makasih juga nak udah mau kasi satu jantung kamu ke anak tante, tante sampe gatau mau berterima kasih kaya gimana lagi sama hati baik mu"

"Makasi ya kalian udah mau ngebesarin anak se baik Aziel" ujar Aneisha ke orang tua Aziel

Ayah dan ibu Aziel tersenyum miris, mereka sama sama menyesal karena tak becus mengurus anak se baik Aziel

"Tapi Arkana masih ngerokok loh" bohong Arsenio untuk menjahili Elvano

"Ih mana ada, papa bohong Zi!"

"Hahaha, engga kok nak. Malah sekarang Elvano bener bener jaga kesehatan nya banget dia makan pedes sekarang aja jarang banget, mana kalo pagi tante baru masak dia udah pulang dari jogging"

"Ga di ceritain sampe detail detail nya juga kali ma" ujar Elvano sedikit malu

"Haha tolong di jaga terus ya El jantung nya"

"Hehe iya tan"

Kedua keluarga itu menceritakan banyak hal satu sama lain, banyak canda gurau nya dan banyak cerita duka nya juga dari mereka. Rasanya seperti kumpul keluarga jika seperti ini hanya kurang Arkana saja

Mungkin ketika mereka tertawa di depan kuburan orang orang akan mengira mereka aneh karena kuburan adalah tempat duka, tapi tanpa mereka ketahui itu adalah salah satu cara untuk menghibur diri supaya tak berlarut larut dalam kesedihan

Mungkin ketika mereka tertawa di depan kuburan orang orang akan mengira mereka aneh karena kuburan adalah tempat duka, tapi tanpa mereka ketahui itu adalah salah satu cara untuk menghibur diri supaya tak berlarut larut dalam kesedihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀𝐳𝐢𝐞𝐥 [𝘤𝘢𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘢𝘷𝘦 𝘮𝘦?] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang