BAIK AKHLAKNYA JUGA BAIK PELAYANANNYA DI RANJANG

4.8K 23 0
                                    

Pasti kalau dia datang, akan ada badai yang menghantam kehidupan Jevi sesudahnya.

Wanita itu bisa saja membuat anak laki-laki satu-satunya menjadi tak akan berkutik dengan segala apapun perencanaannya yang menurutnya baik, karakternya itu menurut Jevi tetap antagonis meskipun dibungkus oleh penampilannya yang menarik ala ala artis film ftv. Di umurnya yang sudah lebih 65 tahun, dia masih terlihat awat muda, bahkan style yang dipakainya masih bisa digolongkan sebagai tante-tante sosialita dan bukan lansia sosialita. Tas branded ratusan juta di tangannya, kecamata beken dinaikkan di kepalanya, bagian kerah bajunya bertabur swarovski dan celananya masih pakai model pensil ala abg cabe-cabean. Ya wajar, biar semuanya matching dengan umurnya, perawatannya juga tak main-main. Butuh bedah sana, bedah sini, botox sana, botox sini, kalau ditanya soal hasil, lumayanlah penampilannya jadi 20 tahun lebih muda dibandingkan usia aslinya.

"Jevi, Mami bilang kan kamu itu kalau mau nikah minimal musti serius sedikit. Jangan malu-maluin gini dong. Masa kemaren Papanya Aluna nelpon ke Mami kalau kamu ketahuan selingkuh sama janda yang namanya Arum itu. Bikin malu tau nggak, udah tau Papi kamu itu sepupu jauh sama Papa Aluna. Aduh, bikin runyam deh ih masalahnya, muka Mami mau ditarok di mana saking malunya."

Mami Jevi lalu menghempaskan kipas bulu meraknya itu ke atas meja. Lalu melipat tangannya ke arah dada. Sepertinya nyonya besar ini sudah menyiapkan semua kemarahannya di dalam kepala.

"Kamu niat menikah nggak sih Jev, niat nggak ngasih kami ini cucu? Kalau kami cariin yang sudah pasti pasti aja, kamunya selalu beralasan nggak mau, ntar kalau kamu nyari sendiri malah suruh kami tunggu lagi. Sampe kapan Jev, sampai kapan? Kamu itu anak satu-satunya, perusahaan Ayahmu butuh penerus bahkan usaha kamu sendiri itu juga butuh penerus, dan mami juga butuh menggedong cucu, tau nggak sih malunya seperti apa waktu kamu diomongin bujang lapuk mulu sama keluarga besar kita."

Jevi sebenarnya tidak berminat jika Maminya ini selalu mengulang-ngulang masalah pibadinya tersebut. Tak usah dibesar-besarkan seharusnya, bikin telinga panas saja dibuatnya.

"Mi, kalau Mami pengen cucu angkat aja sih anak di panti, kalau bingung ntar perusahaan papi atau Jevi mau diwariskan kemana ntar, mending bikin aja seleksi untuk keponakan dari sepupu Jevi yang sudah 20-an itu, lagian harta juga nggak dibawa mati kok. Emang ntar di akhirat nanti Mami mau selfi-selfi buat ngumumin ke semua orang jika Nugraha grup sudah ada penerus, nggak juga kan? Kalau mati ya mati aja, pakai kain kafan, dan lupakan apapun yang di dunia apalagi masalah perusahaan atau cucu-cucuan, serahkan semuanya ke Tuhan, Itu aja kok dibikin repot!"

Tresna sepertinya ingin naik pitam dalam menanggapi tanggapan santai dari anaknya tersebut. Emang Jevi selalu begini jika ditanya soal pernikahan, bisa saja ngasih jalan keluar yang tak ingin didengarkan olehnya.

"Kamu, Mami jodohkan sama Nabila anak temannya Mami, mau atau tidak kamu harus jalani. Malu tau, kamu nggak ingat kamu liarnya sampai keluarga besar kita pun tau, Mami kira sama Aluna kamu berubah, ternyata enggak juga, tetap bikin ulah. Semoga ntar kalau kamu menikah sama dia, hilang semua tabiat kamu yang suka bikin masalah."

Jevi memang punya track record yang buruk dari hubungannya yang sudah-sudah, bahkan sudah pernah berkencan short time dengan salah satu artis ibukota tetapi malah ketahuan dan ujung-ujungnya digeledah, untung saat itu yang tahu cuma keluarga karena cepatnya pergerakan Papi melindunginya demi menyelamatkan nama besar keluarga mereka. Kalau terlambat saja beberapa menit, mungkin Jevi sudah kehilangan reputasi karena akan selalu diberitakan mengenai aibnya memakai jasa prostitusi artis di televisi.

Sebenarnya Jevi sudah hampir menemukan sosok wanita sempurna dari pacar terakhirnya yakni Aluna. Tapi karena semuanya berawal dari kebutuhan biologis yang tidak terpenuhi, maka Jevi kembali berulah, selingkuh lagi, dan gitu aja ntah sampai kapan akan berhenti. Menurutnya wanita sempurna adalah baik akhlaknya, tapi juga baik pelayanan ranjangnya, dan tipe wanita seperti ini tak akan didapatkan sampai terbitnya akta nikah.

"Alah, paling cewek yang Mami mau jodohin itu anak clubbing lagi, makai drugs, atau suka main laki-laki, mohon maaf lahir dan batin ya Mi, Jevi nggak bakal bisa bertekuk lutut dengan orang seperti itu."

Tak lama, seseorang berkerudung taplak meja dan berbaju kurung menghampiri dua orang yang sedang berdebat tersebut. Lalu gadis itu segera meletakkan dua buah teh kemasan ke hadapan mereka berdua.

"Diminum Bu, Om, teh nya," kata wanita itu dengan ramah dan punggung yang sedikit dibungkukkan tanda penghormatan.

"Gita, Si Jevi selama di rumah sering bawa perempuan nggak?" tanya Tresna penuh selidik yang membuat Gita langsung bergidik.

Sebelum menjawab, mata Jevi langsung berkedap-kedip pada pembantunya tersebut. Untung saja mampu diterjemahkan Gita sebagai suatu bentuk instruksi tutup mulut.

"Ngak ada Bu, nggak ada wanita yang dibawa Om Jevi ke sini. Gita pamit ke belakang dulu ya Bu."

Mami Jevi mengangguk, Gita lalu melangkahkan kaki menjauhi mereka berdua.

"Kan, Jevi itu sama Arun cuman selingkuh lewat dunia maya Mi, bukan langsung kali, Jevi juga kapok kali waktu pernah digrebek aparat dulu."

Mami Jevi menggeleng. Sebenarnya setelah hampir 39 tahun membesarkan anaknya ini, Tresna sudah tak mempan lagi dibohongi oleh satu cecunguk ini. Bahkan Tresna tak akan percaya dengan orang yang menjadi penyambung lidah anaknya tersebut. Jevi ini akal bulusnya bejibun, meski terkadang omongannya suka asbun.

"Terserah kamu, tapi hari minggu ini kamu musti di rumah, Nabila mau ke sini. Tidak ada kompromi karena kamu akan Mami jodohin lagi. Ingat Jev sampai kapan Mami musti menanti punya menantu dan punya cucu, emang kamu mau Mami mati dalam keadaan penasaran selamanya, lagian Papimu juga udah sakit-sakitan sekarang. Iya benar kami mati tak akan membawa apa yang ada di dunia ini ke alam baka, tetapi apa salahnya kamu membahagiakan kami di hari-hari terakhir kami di dunia. Tolong kasih kami ini kebahagian biar nanti bisa menutup hidup kami dengan tenang!"

Jevi langsung sakit gigi mendengar ucapan maminya tersebut. Lagian menurutnya, apalah arti seorang cucu dari istri yang Jevi sendiri tak punya hati ke wanita yang akan dia nikahi. Rasanya ingin menyewa rahim atau kawin kontrak saja jika Mami Jevi selalu menyodorkan wanita yang menurut Jevi selalu diluar ekspektasi dan keinginan dirinya sendiri.

"Nggak Mi, males ah kalau jodoh-jodohin kayak gini mulu dikira Jevi nggak mandiri kali. Jevi juga bisa nyari Mi, masalahnya belum ada yang pas aja setelah Aluna pergi," tolak Jevi tegas.

"Mau nggak mau, suka nggak suka tetap kamu harus mau, batas kamu musti menikah sebelum 40 tahun, Mami nggak mau tau. Titik nggak pakai koma."

Pesona Pembantu Seksi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang