Chapter 7

3.3K 253 0
                                    

Marvel baru saja datang ke meja makan, Marvel melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 6.30 pagi, Marvel mengernyit bingung karena hanya ada papanya yang duduk disana, Marvel duduk disebelah papanya dan hendak bertanya dimana keberadaan bubu, Jericho dan juga Chavi namun perhatiannya teralihkan pada Tira yang sedang berjalan menuruni tangga.

"bubu kok dari atas? Chavi mana?" tanya Marvel pelan.

"tadinya bubu mau ajak Chavi sarapan, ternyata anakmu belum mandi dan belum pakai seragam, katanya ngga mau sekolah, Chavi kenapa ya Vel?" tanya Tira bingung.

"coba Marvel yang tanyain deh bu, sebentar ya" Marvel tersenyum kearah bubunya.

"yaudah sana, tanyain baik-baik loh anaknya, nanti yang ada makin ngambek" tutur Tira pada anak sulungnya.

"iya bu, Marvel tanya baik-baik kok"

Marvel berdiri dari duduknya dan melangkah menuju tangga, setelah sampai didepan kamar anaknya, Marvel mengetuk pelan pintu itu dan segera masuk setelah dirasa tak ada jawaban apapun dari Chavi.

Bisa Marvel lihat, Chavi sedang duduk bersandar pada headbord kasurnya sambil bermain game pada ponselnya, Marvel menghela nafas pelan berharap dirinya bisa berbicara dengan kepala dingin, setidaknya sedari kemarin Marvel sudah menantikan hal ini, yaitu deeptalk dengan anak semata wayangnya itu mengenai keasingan mereka selama beberapa tahun ini, Chavi yang melihat papanya mendekat pun segera menaruh ponselnya pada nakas.

"Chavi, kenapa ngga mau sekolah?" tanya Marvel berusaha melembutkan suaranya.

Bukannya menjawab pertanyaan papanya, Chavi memilih untuk turun dari kasurnya dan mengambil anduk yang terselampir didekat lemari, Chavi hendak masuk kedalam kamar mandi namun panggilan dari Marvel membuat langkah Chavi terhenti.

"Chaviii" panggil Marvel dengan suara lembutnya.

"ini Chavi mau mandi kok, papa kalo mau marah-marah nanti aja" ucap Chavi yang berfikir papanya itu ingin memarahinya.

"sini duduk duluu" ajak Marvel sambil tersenyum.

Chavi menghembuskan nafasnya kasar, menuruti perintah papanya untuk duduk, setelah Chavi dan juga Marvel duduk bersebelahan, Marvel dengan tiba-tiba menggenggam kedua tangan anak semata wayangnya itu, Marvel menatap Chavi lekat, anaknya sudah semakin besar sekarang, rasanya sudah lama sekali Marvel tak duduk berdua dengan anaknya seperti ini.

Marvel tersenyum lembut, tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus rambut kepala Chavi, Chavi yang melihat perlakuan tiba-tiba papanya pun mulai membalas tatapan papanya, bisa Marvel lihat mata Chavi yang berkaca-kaca, rasanya Marvel amat merasa bersalah karena beberapa tahun ini mengabaikan anaknya itu.

"nak, maafin papa ya? selama ini papa ngga perduliin kamu dan cuma bisa lampiasin semuanya sama kamu, padahal kamu ngga salah apapun, maafin papa karena belum bisa jadi papa yang baik untuk Chavi" ujar Marvel pelan.

"papa tau kalau papa egois selama ini, papa ngga mikirin gimana sedihnya kamu ditinggal mama, papa malah seenaknya lepas tanggung jawab dan cuma mikirin kerja, kerja dan kerja" Marvel menatap Chavi sendu.

"maaf karena papa baru sadar sekarang, papa udah banyak sakitin dan kecewain kamu, papa bener-bener minta maaf" ujar Marvel sedih.

Air mata Chavi luruh, Chavi dengan cepat memeluk papanya, pelukan ini, rasanya sudah lama sekali Chavi tak merasakannya, Chavi menangis begitu keras didalam pelukan hangat sang papa, dan Marvel ikut menangis karena perasaan bersalahnya semakin besar.

Marvel usap punggung gemetar Chavi dengan sayang, anaknya sudah cukup menderita dengan sikap egoisnya selama ini, beruntung Marvel sudah mendapat nasehat dari jeffri dan juga guru BK Chavi tempo hari, Marvel merasa bersyukur karena hatinya sudah terasa lega karena sudah meminta maaf pada anak semata wayangnya itu.

Affection (Markhyuck + Chenle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang