Malam ini Havian akan menginap di kediaman William karena sore tadi Chavi menelfon dan terus merengek meminta Havian untuk datang, sebenarnya Havian dan juga Marvel sudah membicarakan rencana mereka mengenai dimana mereka akan bertempat tinggal untuk sementara, dan Havian memutuskan untuk stay dirumah daddy-nya sebelum nanti Marvel membeli rumah.Kini Havian sedang duduk dimeja rias untuk memakai skincare sebelum tidur, Marvel yang baru saja selesai mandi pun mendekat kearah Havian dan memeluk istrinya itu erat, Marvel mengendusi wangi Havian lewat bahu dan hal itu membuat Havian terkekeh.
Setelah Havian selesai memakai skincare-nya, Havian berjalan menuju tepi kasur dan duduk disana, Marvel mengikuti langkah Havian dan duduk disebelah Havian, Marvel selipkan rambut panjang Havian kebelakang telinga lalu Marvel mengecup pipi kanan Havian sayang.
Havian tersenyum malu, menatap Marvel erat, Marvel menyengir lebar, membuat Havian mengernyit kebingungan.
"kenapa nyengir gitu deh?, ada yang aneh ya?" tanya Havian bingung.
"ngga ada kok, kakak seneng aja karena mulai hari ini bisa bobo sama dedek" ujar Marvel sambil menyengir.
Havian menggelengkan kepalanya tanda tak percaya pada ucapan Marvel barusan, kemudian Havian naik ketas ranjang dan merebahkan diri, menarik selimut sampai batas perut, dan memiringkan tubuhnya kearah Marvel yang juga sedang berbaring.
Marvel usap pelan pipi gembil Havian, Marvel tersenyum lalu mulai mendekatkan wajahnya kearah Havian, Havian ikut tersenyum karena tau apa yang sedang Marvel inginkan, dan benar saja, detik berikutnya Marvel memagut bibir tebal Havian dengan sangat lembut.
Marvel rengkuh pinggang Havian agar mereka semakin dekat, ciuman Marvel turun pada leher Havian, Marvel berikan kecupan-kecupan kecil pada leher sang istri kemudian menghisapnya pelan, Havian yang merasakan sensasi nikmat pun semakin mendongakan kepalanya, seakan memberi akses untuk Marvel agar semakin mudah mencumbuinya.
Havian melenguh pelan, merasakan gairah yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, Havian remas rambut belakang Marvel sambil terus mendesah karena apa yang sedang Marvel lakukan membuatnya seakan mabuk.
Dari arah luar pintu kamar Marvel terdengar diketuk cepat, Marvel dan Havian yang sudah cukup berantakan itu segera duduk karena cukup dibuat kaget, Marvel berdecak pelan karena kegiatan mencumbui Havian terganggu.
Marvel turun dari kasurnya lalu berjalan mendekati pintu, membuka pintu itu dan mendapati anaknya tersenyum lebar sambil membawa boneka lumba-lumba ditangannya, Chavi langsung melengos masuk dan naik keatas kasur, membuat Marvel menggeleng pelan dan ikut naik keatas ranjang.
"bukannya bobo, ini udah malem loh nak, kok kamu kekamar papa?" tanya Marvel sambil menatap Chavi bingung.
"Chavi kan mau bobo sama papi" ucap Chavi lalu tersenyum.
"loh kok gitu?" tanya Marvel lagi.
"apanya yang gitu sih papa, kan Chavi udah bilang mau bobo sama papi, apalagi ini kan hari pertama papi jadi papinya Chavi" Chavi menatap papanya kesal.
"kamu kan udah ada kamar sendiri, besok juga masih bisa main sama papi" ujar Marvel yang mendapat rengutan tak suka dari anaknya.
"Chavi mau bobo papa, bukan mau main" ucap Chavi kesal.
"kak, udahlah biarin aja" lerai Havian dengan suara lembutnya.
Marvel menatap Havian tak percaya, apakah Havian tak sadar ini adalah malam pertama mereka, Marvel bahkan sudah menunggu ini dengan waktu yang lama, mengapa Havian seolah tak perduli pada perasaan Marvel sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection (Markhyuck + Chenle)
FantasyHavian anak tunggal kaya raya yang tidak memiliki minat meneruskan perusahaan daddynya, memilih untuk menjadi guru disebuah sekolah, Awalnya Havian kira menjadi guru adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan, namun kesabarannya diuji ketika harus me...