Havian anak tunggal kaya raya yang tidak memiliki minat meneruskan perusahaan daddynya, memilih untuk menjadi guru disebuah sekolah, Awalnya Havian kira menjadi guru adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan, namun kesabarannya diuji ketika harus me...
Hari ini tepat 6 hari sudah waktu uts berjalan, Havian benar-benar menepati janjinya pada Chavi untuk mengawasinya selama uts berlangsung, kebetulan juga Havian mendapat bagian untuk mengawasi diruangan yang Chavi tempati, tentu saja Chavi menjadi lebih semangat karena dirinya ingin membuktikan bahwa waktu les selama sebulan ini tak akan sia-sia karena Chavi benar-benar telah berubah.
Begitu selesai mengumpulkan lembar jawabnya Chavi berbisik pelan pada Havian, karena Chavi meminta ingin sedikit mengobrol bersama Havian setelah Havian selesai dengan tugasnya mengawasi uts, tentu Havian tak menolak karena Chavi memintanya sambil tersenyum manis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, dan Havian telah selesai bertugas, kini dirinya sedang duduk diruangannya dengan Nara sambil mengobrol keseruan ketika mengawasi uts tadi.
Chavi mengetuk pintu ruangan Havian pelan, dan saat itu Havian dan Nara tersenyum sambil mempersilahkan Chavi untuk duduk.
"auntie bukannya mau ada makan siang sama uncle ya? kok masih disekolah?" tanya Chavi bingung.
"ini auntie juga lagi nungguin uncle kamu jemput sayang, atau Chavi mau ikut makan siang sama kita?" ajak Nara memberi penawaran.
"engga ah, Chavi ngga mau jadi nyamuk" Chavi menyengir untuk meledek tunangan uncle-nya itu.
