Ini adalah hari kedua dimana Marvel dan juga Havian sudah berada di milan untuk agenda honeymoon mereka, tadinya Havian berharap Chavi ikut karena dirinya tak tega meninggalkan Chavi, namun Chavi menolak dengan alasan tidak ingin izin sekolah, padahal Chavi hanya tak mau mengganggu agenda kedua orang tuanya itu.Cahaya matahari masuk dari balik jendela hotel yang sepasang suami-istri itu tempati, membuat yang lebih tua mengerjapkan matanya karena merasa silau, Marvel bedehem pelan karena sedikit merasa serak, Marvel duduk lalu mengambil air diatas nakas lalu meminumnya.
Marvel menoleh kearah Havian yang masih tertidur pulas, Marvel akhirnya merebahkan diri lagi, menaruh kepala Havian pada lengannya sambil menarik pinggang Havian agar tubuh mereka semakin dekat, Marvel tersenyum teduh melihat wajah cantik Havian yang bahkan seperti tak terganggu sama sekalu, Marvel yang merasa gemas pun mengecupi bibir merah Havian yang sedikit terbuka itu.
Marvel kembali tersenyum saat mengingat kegiatannya dengan Havian semalam, Marvel ingat betul bagaimana Havian yang terus saja menangis dan merengek karena ulah-nya yang menggempur Havian habis-habisan, hal itu mungkin membuat Havian merasakan lelah dan belum bangun hingga sekarang, hingga detik berikutnya Havian terlihat mengerjapkan mata indahnya, membuat Marvel tersenyum untuk menyambut sang istri.
"good morning cantikku" sapa Marvel sambil tersenyum hangat.
"good morning kakak ganteng" jaeab Havian membalas senyuman suaminya.
"sayangku laper ngga? mandi yuk, habis itu kita sarapan" Marvel elus pipi Havian dengan lembut.
"dedek masih mager banget kak, capek" rengek Havian sambil memejamkan matanya lagi.
"loh masih capek? kan udah bobo sayang" ujar Marvel pelan.
"ishh kan emang capek, kakak tuh ngga mau berhenti, padahal dedek udah nangis-nangis" protes Havian sambil memukul dada Marvel pelan.
"haha maaf sayang, habisnya kamu enak banget" Marvel tersenyum tipis.
"kakak, stop mesum ya, ishh sebel banget" kesal Havian.
"maaf deh, yaudah yuk mandi, mau kakak gendong?" ujar Marvel memberi penawaran.
"boleh deh" jawab Havian senang.
Marvel tersenyum lalu turun dari kasurnya, berjalan memutar kearah sisi kasur yang Havian tempati lalu menggendong istrinya kedalam kamar mandi, kemudian Marvel menyiapkan air pada bathup dengan air hangat, lalu kembali menaruh Havian pada bathup itu setelah airnya berbusa dan mengeluarkan aroma wangi.
Marvel ikut menanggalkan pakaiannya, masuk kedalam bathup yang sama lalu bersandar, menarik tubuh Havian agar mundur untuk bersandar pada dirinya, Havian memainkan tangannya pada air yang kini merendam suami dan juga tubuhnya, Havian sesekali terkekeh karena bermain gelembung, membuat Marvel merasakan gemas.
Begitu dirass sudah terlalu lama berendam, Marvel bangun dari bath up itu lalu menuntun tangan Havian menuju shower disamping bathup, menyirami tubuh indah Havian yang terdapat banyak sekali kissmark yang ia berikan semalam, Marvel tersenyum karena dirinya membuat begitu banyak kissmark pada tubuh Havian, dan dirinya merasa bangga.
Setelah selesai mandi, Marvel mengambil handuk untuk dirinya dan juga Havian, kemudian kembali menggendong istrinya itu untuk keluar dari kamar mandi, setelahnya mereka sama-sama mengganti pakaian.
"mau sarapan direstoran hotel atau keluar aja sayang?" tanya Marvel dengan nada lembutnya.
"diluar aja deh kak, dedek lagi pengen sushi, kan direstoran hotel ngga ada" ujar Havian.
"yaudah yuk turun, kakak udah sewa mobil buat ajak dedek jalan-jalan seharian penuh" ucap Marvel sambil mengusap rambut Havian.
"kakak serius? ihh seneng banget, makasih ya kak" Havian memberikan pelukan sekejap untuk suaminya itu
"sama-sama sayangku" Marvel kecup pucuk kepala Havian sayang.
Marvel menuntun tangan kecil Havian untuk turun menuju lobby hotel dan disana mobil yang ia sewa sudah disiapkan, Marvel dan juga Havian langsung menaiki mobil itu begitu sang resepsionis hotel memberikan kunci mobil itu.
Havian duduk manis disamping kursi kemudi, menunggu hingga Marvel duduk dikursi kemudi lalu memakaikan seatbelt untuknya, setelahnya Marvel mengemudikan mobil itu menuju sebuah restoran makanan jepang untuk ia dan Havian datangi supaya Havian bisa memakan sushi yang sedang ia inginkan.
"habis ini dedek mau apa? biar kakak bawa dedek ketempat yang dedek mau" tanya Marvel penuh perhatian.
"dedek pengen hunting ice cream, boleh?" tanya Havian sekalian meminta izin.
"boleh dong sayang, apa sih yang ngga buat sayangku ini" Marvel cubit pelam hidung kecil Havian.
"hehe terimakasih kakak" Havian tersenyum manis.
"habis cari ice cream, kita pergi buat cari oleh-oleh ya kak? lusa kita udah pulang kan?" tanya Havian pada Marvel.
"iya sayang, tadinya sih kakak mau honeymoon sebulan gituu" ujar Marvel bercanda.
"ngga ya! dedek ngga mau ninggalin Chavi kelamaan, kasian tau" Havian merengut sebal membuat Marvel terkekeh.
"haha iya-iya sayang, galak banget dehh" ujar Marvel.
Begitu makanan datang, Marvel dan juga Havian segera menyantap sushi itu, kemudian setelah selesai mereka pergi dari sana dan merealisasikan keinginan Havian yang ingin hunting ice cream, Havian memakan beberapa rasa yang sangat ia sukai, dan setelah selesai Marvel membawa Havian ketempat dimana mereka bisa membeli barang-barang yang dijadikan oleh-oleh.
Setelah kegiatan hari ini selesai, Marvel dan juga Havian kembali kehotel karena hari sudah gelap, kini keduanya sudah mandi dan sudah berada dikasur mereka sambil cuddle, Marvel sesekali mengecupi wajah Havian karena diam saja istrinya itu terlihat menggemaskan, membuat Marvel suka sekali menciumi Havian seperti ini.
"besok mau kemana lagi sayang?" tanya Marvel sambil sesekali mengelus pinggang Havian.
"disini tuh pantai jauh ngga ya kak? dedek pengen deh kepantai" tanya Havian sambil mendongak, menatap Marvel lekat.
"ngga jauh-jauh banget kok sayang, paling cuma 20 menitan lah buat sampai dipantai" jawab Marvel lalu mencium pipi gembil Havian.
"yaudah besok kepantai ya?" ujar Havian semangat.
"iya sayangku bolehh, yaudah sekarang istirahat yaa, biar besok agak pagi berangkat, biar ngga terlalu panas" ujar Marvel lalu mengecup bibir Havian.
Havian mengangguk lalu menelusupkan wajahnya pada dada bidang suaminya, mencari kenyamanan sambil menghirup aroma tubuh Marvel yang menenangkan, dan tak lama kemudian Havian tertidur didalam pelukan Marvel.
Marvel pun tersenyum lalu mengecup pelipis Havian lalu dirinya mengeratkan pelukan mereka dan ikut tertidur, hingga jam 2 dini hari Marvel terbangun dan meminta jatah untuk yang kedua kalinya, menjadikan Havian kembali menangis karena Marvel yang tak kunjung berhenti, karena jujur menurut Marvel semakin Havian menangis, dirinya semakin ingin melakukan hal lebih, Havian memang menangis tapi itu semua karena dirinya menikmati, bukan merasa disakiti, karena Havian sendiri paham mungkin itu akan jadi kebiasaan dirinya yang baru, yaitu menangis ketika dirinya dan sang suami sedang melakukan hal dewasa.
TBC!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection (Markhyuck + Chenle)
FantasíaHavian anak tunggal kaya raya yang tidak memiliki minat meneruskan perusahaan daddynya, memilih untuk menjadi guru disebuah sekolah, Awalnya Havian kira menjadi guru adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan, namun kesabarannya diuji ketika harus me...