Chapter 24

2.7K 213 4
                                    


Siang ini Jericho dan Nara yang masih berada di caffe untuk makan siang pun dikejutkan dengan telfon dari papa Jeff, Jericho meminta izin pada Nara untuk mengangkat telfon itu dan Nara mengizinkannya dengan anggukan dan senyuman.

papa       :"iko, kamu dimana?"
Jericho  :"iko lagi sama Nara pa,      
                  kenapa?"
papa      :"iko kerumah sakit Sehat   
                  Sentosa sekarang ya? abang
                 kecelakaan"
Jericho  :"pa, ngga mungkin, papa
                  jangan becanda"
papa      :"iko jangan panik, papa juga
                  masih belum percaya, tapi
                 sekarang papa udah di RS
                 dan abang masih di UGD"
Jericho :"iko kesana sekarang"

Nara menatap bingung kearah Jericho yang kini menatapnya dengan mata yang dipenuhi air, Jericho genggam satu tangan Nara dengan tangan gemetarnya, Nara yang panik melihat kondisi tunangannya pun dengan segera menangkup wajah Jericho dengan kedua tangannya, menghapus air yang sudah mengalir dipipi Jericho.

Dengan suara lirihnya, Jericho menggumam untuk memberi tau Nara bahwa abangnya mengalami kecelakaan, Nara hanya mengerjapkan matanya pelan karena masih berusaha mencerna apa yang Jericho ucapkan tadi, Nara tak percaya karena tadi bahkan mereka bertemu di ruangan Havian, setelah itu Nara menurut saat Jericho menggandeng tangannya untuk segera pergi kerumah sakit.

Sesampainya Jericho dan Nara di rumah sakit, sudah ada bubu dan juga Chavi yang masih sesekali sesenggukan dikursi tunggu, Jericho segera mendekat lalu berlutut dibawah kaki sang bubu, Jericho genggam kedua tangan bubu erat lalu mengecupnya sayang, sedangkan Nara dirinya membawa Chavi untuk ia peluk, Chavi terlihat sangat berantakan karena mungkin anak itu menangis terus sejak tadi.

Jericho menaruh kepalanya dipangkuan sang bubu lalu mulai terisak pelan, kedua kalinya Jericho mengalami hal ini, yaitu punya ketakutan terbesar karena abang yang begitu menyayanginya itu kembali mengalami kecelakaan, Jericho sedih bukan main, hatinya terasa sakit apalagi melihat keadaan bubu dan Chavi dengan wajah sembab mereka.

Jeffri datang dari arah lift, lalu duduk disamping Tira yang masih setia mengusap kepala Jericho lembut,  Jeffri membuka satu persatu botol air mineral yang ia bawa lalu memberikannya pada istrinya, anak bungsunya, cucu kesayangannya dan juga Nara agar mereka semua sedikit lebih tenang.

Jeffri bantu Jericho untuk duduk diatas kursi, Jericho menaruh botol minum itu di kursi yang ia duduki lalu Jericho kembali menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan terisak pelan, Jeffri sebagai seorang papa yang ingin menguatkan Jericho pun hanya mengusap bahu anak bungsunya itu lembut.

"percaya sama papa, abangmu kuat, dia pasti bisa nglewatin masa kritisnya, kita doain supaya abang bisa cepet sadar ya" ujar Jeffri masih terus mengusap bahu milik Jericho.

"sebenarnya apa yang terjadi pa?kenapa abang tiba tiba bisa kecelakaan? Nara bahkan siang tadi ketemu disekolah sama abang" tanya Nara dengan raut bingung.

"tadi ada polisi yang menangani kecelakaan Marvel nemuin papa, kecelakaan ini murni kecelakaan tunggal karena ngga ada tanda-tanda kerusakan dimesin mobilnya, kita masih belum tau gimana kronologinya karena cuma Marvel yang bisa jelasin" ujar Jeffri menjelaskan.

"bubu tadi cek hp ternyata sebelum kecelakaan Marvel sempet chat bubu, dan bubu ngga tau maksud pesannya, apa Marvel berantem lagi sama Havian?" Tira menatap suaminya dan Nara bergantian.

"coba mas lihat hp kamu sayang" pinta Jeffri pada Tira.

Tira mengambil ponselnya ditas yang ia gunakan lalu memberikannya pada sang suami, Jeffri baca pesan yang Marvel kirimkan pada istrinya itu, dan ternyata benar, Marvel ada menyebut nama Havian dipesan itu, apakah mereka berdua sempat bertemu dan bertengkar?.

Affection (Markhyuck + Chenle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang