Chapter 42

1.2K 103 2
                                    


🌻Flashback🌻

Tala yang baru saja selesai menyiapkan sarapan untuk suaminya itu berfikir untuk menelfon sang anak, karena biasanya Havian meminta diajarkan membuat sarapan, Tala mengambil ponselnya lalu mendial nomor Havian.

Tala mengernyit bingung saat Havian tak kunjung mengangkat telfonnya, Tala pun menghampiri Joseph yang terlihat keluar dari kamarnya.

"mas, ini dedek kemana ya? kok aku telfon ngga diangkat" ujar Tala sambil menatap suaminya sendu.

"emangnya udah dicoba berapa kali?" tanya Joseph yang masih sibuk memasang jas-nya.

"udah aku telfon 3 kali tapi ngga diangkat, masa dedek belum bangun sih" Tala menggaruk tengkuknya, karena gelisah.

"sebentar, mas coba tanya Ravin dulu" Joseph membuka ponselnya dan menanyakan Havian pada Ravin, namun Ravin mengatakan bahwa Havian belum sampai dikantor.

Joseph terdiam setelah tau dari Ravin bahwa Havian belum sampai dikantor, Joseph berkacak pinggang lalu menghembuskan nafasnya pelan, hal itu membuat Tala semakin kebingungan.

Joseph yang melihat istrinya panik pun membawa Tala untuk ia peluk, memikirkan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

"aku minta tolong Tira aja deh mas, aku khawatir banget" ucap Tala yang akhirnya.

"yaudah boleh deh" Joseph mengangguk pelan, dab Tala langsung mengabari Tira untuk meminta tolong mengecek keadaan Havian.

Joseph menarik tangan Tala untuk duduk disofa, memeluk Tala dari samping sambil menggenggam tangan istrinya lembut, Joseph sama khawatirnya dengan Tala namun dirinya berusaha terlihat tenang agar tak membuat Tala semakin sedih.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Setengah jam kemudian Tala yang masih duduk disofa terburu mengecek ponselnya saat terdengar notifikasi, dan ternyata Tira yang kembali menghubunginya.

Tangan Tala gemetar, Joseph yang khawatir pun mengambil alih ponsel istrinya lalu membaca pesan yang Tira kirimkan, mereka mendapatkan ksbar bahwa Havian dilarikan kerumah sakit karena ditemukan pingsan didalam. kamarnya oleh Marvel, kini Tala bahkan sudah menangis karena perasaannya semakin tak karuan.

Joseph memeluk Tala lagi dengan erat, mengelus bahu sang istri lembut, kemudian dirinya mengabari rekan bisnisnya karena dirinya akan langsung pulang menemui sang anak yang kini berada dirumah sakit, beruntung rekan bisnisnya mau memahami keadaan yang menimpa keluarga Feivel itu.

"sayang, kita beres-beres ya, kita pulang sekarang, kita samperin dedek yaa, udah kamu jangan nangis" Joseph mengusap air mata di pipi Tala.

"kasihan dedek hiks, kita tinggalin keluar kota makanya dedek sakit hiks" Tala semakin gelisah dan menyalahkan diri sendiri.

"Ssstt, udah sayang, kamu yang tenang yaa" Joseph mengelusi punggung istrinya sayang.

"hiks mas, anak kita pingsan hiks, gimana kalo tadi aku ngga minta tolong sama Tira dan Marvel ngga akan nemuin dedek dengan cepet" ucap Tala masih terus menangis.

"iya sayang, yang paling penting kita pulang sekarang, mas udah batalin meeting hari ini, kita pulang yaa" Joseph berujar lembut, berusaha setenang mungkin.

Tala mengangguk sambil mengusap air matanya, Tala berjalan masuk kedalam kamarnya lalu membereskan pakaian dan barang lain yang akan mereka bawa dan bergegas pergi dari hotel yang beberapa hari ini mereka tempati.

Joseph sudah memesan penerbangan tercepat saat ini, karena ingin cepat sampai dirumah sakit, tentunya Joseph sembari terus menenangkan sang istri, karena Tala terus saja menangis.

Affection (Markhyuck + Chenle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang