Pagi ini Havian dibuat sedikit kesal karena mobil yang biasa ia kendarai tak bisa dinyalakan, apalagi daddy-nya sudah berangkat kekantor, dirinya tidak ada tebengan untuk berangkat kesekolah, setelah memberitahu maminya akhirnya Havian pesan taksi online agar tak terlambat sampai sekolah.
Sesampainya disekolah Havian segera masuk kedalam ruangannya untuk menyiapkan materi karena ada salah satu guru yang izin dan Havian bertugas untuk menggantikan guru tersebut.
#SkipTyme
Havian berjalan pelan menuju gerbang sekolah, bel sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu dan kini Havian akan kembali memesan taksi untuk pergi menuju rumah Chavi karena hari ini ada jadwal les.
Havian berdiri didepan gerbang sambil memesan taksi online namun perhatiannya teralihkan saat ada sebuah mobil berhenti dihadapannya, sang pengemudi turun dan Havian menegakan posisi berdirinya karena ternyata orang itu adalah Marvel, dan kebetulan juga Chavi baru saja berlari dari dalam sekolah menuju depan gerbang.
"loh kakak, kok masih berdiri disini?hari ini ngajar les aku kan?" tanya Chavi bingung karena mengira Havian sudah pergi ke rumahnya terlebih dulu.
"ehh iya Chavi, kakak ngajar kok, ini lagi pesan taksi online" jawab Havian pelan.
"memangnya kakak ngga bawa mobil sendiri?" tanya Chavi lagi.
"tadi pagi waktu kakak mau pake mati, mungkin udah waktunya servis" ujar Havian.
"kamu kut mobil saya aja, biar sekalian, ngga usah pesan taksi" ajak Marvel sambil tersenyum tipis.
"jangan sungkan gitu, ayo naik" ajak Marvel sekali lagi.
Havian mengangguk lalu hendak membuka pintu mobil belakang namun terhenti karena Chavi memintanya untuk duduk didepan, Havian tadinya merasa tak enak namun paksaan dari Chavi membuatnya mau tak mau menyetujui perintah Chavi.
Didalam mobil Havian dan Marvel sesekali mengobrol, sedangkan Chavi yang duduk dikursi belakang asyik dengan ponselnya sambil menyimak obrolan orang dewasa dikursi depan itu, hingga beberapa menit mereka telah sampai dirumah megah milik keluarga william itu.
Waktu les berlangsung seperti biasanya, Havian selesai mengajar dengan waktu kurang lebih 2 jam, dan setelah belajar Chavi memutuskan untuk menonton film dengan ditemani oleh Havian, Havian yang berfikir ini adalah bentuk dari reward setelah belajar pun menyetujui.
Satu jam 30 menit film telah habis diputar, Marvel yang baru saja kekuar dari kamarnya menggeleng pelan saat melihat anak manisnya tengah tertidur, dan disebelah Chavi terdapat Havian yang ternyata sama-sama tertidur, Marvel mengambil remot diatas meja lalu mematikan tv itu.
"loh pada tidur toh, pantesan bubu ngga denger suaranya dari tadi" ujar bubu yang kini berdiri disebelah Marvel.
"aku pindahin Chavi dulu habis itu baru bangunin Havian dan anter pulang ya bu" ucap Marvel pada bubunya.
"ya jangan dong Vel, kasian tuh kayakya capek banget, pindahin aja biar tidur dikamar Chavi" usul bubu pada Marvel.
"iya yaudah bu" Marvel mengiyakan.
Marvel mengangkat tubuh Chavi lalu menggendongnya hingga kekamar, kemudian Marvel turun lagi untuk memindahkan Havian kekamar Chavi, sebelum mengangkat tubuh guru BK anaknya itu, Marvel menghela nafas pelan, takut saat digendong Havian akan bangun dan dirinya akan merasa canggung, namun saat melihat Havian yang tak bergerak sama sekali, Marvel yakin Havian masih terlalu nyenyak.
Marvel perlahan menggendong tubuh kecil Havian dan berjalan menaiki tangga, Marvel sempat bingung mengapa Havian begitu ringan, padahal untuk terbilang kurung, Havian masih memiliki lemak-lemak yang membuat guru itu terlihat berisi, ah sudahlah kenapa juga Marvel memikirkan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection (Markhyuck + Chenle)
FantasíaHavian anak tunggal kaya raya yang tidak memiliki minat meneruskan perusahaan daddynya, memilih untuk menjadi guru disebuah sekolah, Awalnya Havian kira menjadi guru adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan, namun kesabarannya diuji ketika harus me...