Begitu mendapatkan info dari Marvel mengenai keadaan cucunya, Jeffry yang sedang duduk disofa pun meremat ponselnya, Tira baru saja keluar dari dapur dan mendekati Jeffry sambil membawa gelas berisi teh.
Tira mengelus lengan kekar suaminya itu karena Jeffry terlihat sangat marah, Jeffry membuka roomchat bersama Marvel dan memperlihatkan foto yang Marvel kirimkan padanya, dan Tira yang melihat itu langsung membulatkan matanya dan menganga tak percaya karena wajah Chavi terdapat luka lebam.
"mas, ini Chavi kenapa sampai kaya gini" tanya Tira khawatir.
"berantem sama kakak kelasnya" jawab Jeffry pelan.
"mas, ayo kita kerumah Tala, aku khawatir banget" Tira meremat celana suaminya kuat.
"kamu tenang dulu, Chavi udah diurus kok sama papa papinya, kita kesana besok aja" Jeffry menggenggam kedua tangan istrinya agar tenang.
"kenapa sampai berantem ya mas, perasaan Chavi udah ngga nakal lagi semenjak ada dedek Avi" tanya Tira bingung.
"besok kita tanya anaknya langsung, Iko dimana sayang?" Jeffry bertanya balik.
"tadi sih bilang mau mandi, sebentar aku panggilin dulu" ujar Tira.
"iya, terimakasih sayang" jawab Jeffry pelan.
Tira berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju tangga dan segera memanggil anak bungsunya itu, kemudian Tira dan Jericho turun secara bersamaan, lalu duduk disofa bersama dengan Jeffry.
"papa panggil Iko? kenapa pa?" tanya putra bungsunya itu.
"Chavi berantem sama kakak kelasnya, besok papa mau kesekolah buat ketemu pak Doni, kamu bisa tolong papa buat lacak orang yang berantem sama Chavi?" pinta papanya yang membuat Jericho menghela nafas pelan.
"ada-ada aja bocah, ada foto sama nama-nya pa?" tanya Jericho pada papanya.
"kata abang namanya Yosi, dia kakak kelas Chavi, kalau foto sih ngga ada, cuma abang bilang anak itu punya rambut agak pirang gitu" ujar Jeffry.
"coba papa minta bantuan pak Doni buat dapet data anak itu, pasti cepet dapet semua datanya" usul Jericho yang membuat Jeffry mengangguk setuju.
"oh iya bener, papa ngga mikir kesitu, sebentar coba papa telfon dulu" ucap Jeffry.
Jeffry membuka kontak dan menekan nomor kepala sekolah Chavi untuk ditelfon, beberapa saat menunggu telfon itu kini sudah diangkat.
Jeffry:"halo pak Doni, maaf saya ganggu
malam-malam begini"Doni:"oh tidak papa kok pak Jeffry,
tumben sekali pak Jeffry telfon
saya malam-malam"Jeffry:"oh begini pak Doni, saya ingin
minta tolong pak Doni kirimkan
data siswa kelas 12, kakak
kelasnya Chavi, saya ada
keperluan"Doni:"oh begitu, baik pak, saja cari dulu
lalu saya kirimkan pada bapak
Jeffry ya"Jeffry:"terimakasih pak Doni"
Doni:"iya pak Jeffry sama-sama, jangan
sungkan"Jeffry:"baik, saya tunggu ya pak"
Doni:"baik pak Jeffry, selamat malam"
Jeffry:"ya, selamat malam"
Tidak menunggu lama, ponsel Jeffry kembali mendapatkan pesan, pesan itu berasal dari pak Doni yang mengirimkan sebuah file melewati email, Jeffry segera membuka email itu dan menunjukkannya pada Jericho.
Jericho baca setiap hal yang ada pada data anak yang bernama Yosi itu, kemudian Jericho mengambil ponselnya yang berada di kantong celananya dan segera membuka aplikasi sosial media, Jericho mencari nama pengguna dengan menggunakan nama lengkap Yosi dan dengan mudah nya Jericho langsung mendapatkan akun yang ia butuhkan.
"apa yang mau papa tau dari anak ini?biar Iko carikan infonya" tanya Jericho lagi.
"yang paling papa butuhin itu nama orang tuanya dan juga identitas semua keluarganya" jawab Jeffry menatap Jericho lekat.
"mas, ini ngga kaya yang aku pikirin kan?" tanya Tira khawatir.
"mas ngga akan keterlaluan kok, mas cuma pengen tau siapa mereka karena udah berani usik cucu kita, besok kita kesekolah Chavi untuk cari anak ini dan minta pertaanggung jawaban, mas ngga terima cucu kesayangan mas disentuh sama orang asing" ujar Jeffry datar karena merasa marah.
"kalo itu Iko butuh waktu sedikit lama pa, gini aja deh papa sama bubu istirahat dulu, besok pagi semua infonya ada ditangan papa" ucap Jericho yang diangguki oleh papanya.
"yaudah ngga papa, terimakasih ya nak" ucap Jeffry sambil tersenyum.
"besok Iko perlu ikut kesekolah? siapa tau papa butuh bantuan" tanya Jericho pada Jeffry.
"kayaknya ngga perlu, soalnya abang ikut kesekolah besok" jawab Jeffry pelan.
"oh yaudah kalo udah ada abang, kalo gitu Iko kekamar dulu ya pa, bu" pamit Jericho pada kedua orang tuanya.
"iya sayang, terimakasih yaa" ujar sang bubu sambil tersenyum manis.
Jericho tersenyum kearah papa dan bubunya lalu meninggalkan kedua orang tuanya menuju kamar, Tira menatap suaminya lekat, Tira tidak tau apa yang akan suaminya itu lakukan, yang pasti Tira akan mendukung karena ini semua untuk kebaikan cucu mereka, cucu yang sangat Tira sayangi.
Tira mengambil gelas teh itu lalu memberikannya pada Jeffry, Jeffry mengusap rambut Tira lalu menerima segelas teh itu kemudian Jeffry menyeruput teh itu.
"kalo bisa besok diomongin baik-baik dulu mas, siapa tau dia punya alasan kenapa dia bisa sampai mukul Chavi, kalo emang anak itu yang salah, baru mas boleh lakuin apapun yang menurut mas benar, ya mas?" pinta Tira pada suaminya dengan suara manjanya.
"iya sayang, jangan khawatir oke?" Jeffry menatap istrinya lekat.
"yaudah yuk kita istirahat, besok pagi kan mau kerumah Tala dulu buat jenguk Chavi" ajak Tira pada Jeffry.
Jeffry mengangguk sambil tersenyum, ia berdiri dari duduknya lalu merangkul bahu Tira sambil sesekali mengusap bahu istrinya itu, Jeffry juga sesekali memgecupi pelipis Tira, membuat Tira tertawa karena suaminya itu memang suka sekali mencuri-curi ciuman darinya.
Jeffry dan Tira masuk kedalam kamar mereka lalu beristirahat, Jeffry ingin besok dirinya bisa langsung membaca semua info mengenai anak yang berani memukul cucunya itu dan akan meminta pertanggung jawaban, Jeffry berharap anak itu bisa bekerja sama untuk berbicara baik-baik, karena kalau anak itu akan berlaku songong pada dirinya, Jeffry tidak akan mudah memberinya ampun, apalagi anak itu sudah menggores wajah keturunan keluarga Williams dan tentu Jeffry tak terima akan hal itu.
TBC!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection (Markhyuck + Chenle)
FantasiaHavian anak tunggal kaya raya yang tidak memiliki minat meneruskan perusahaan daddynya, memilih untuk menjadi guru disebuah sekolah, Awalnya Havian kira menjadi guru adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan, namun kesabarannya diuji ketika harus me...