Chapter 10

3.5K 247 1
                                    

Chavi baru saja selesai memakai seragamnya, setelah dirasa siap, Chavi mengambil tasnya yang terletak diatas meja belajar, menggendongnya sambil berjalan kelantai bawah, Chavi menuju ruang makan untuk sarapan seperti biasanya.

Chavi tersenyum saat melihat Jericho sudah pulang dari luar kota, Chavi menaruh tasnya pada salah satu kursi disana lalu memeluk uncle-nya itu, Jericho yang gemas pun membalas pelukan itu dan setelah pelukan mereka terlepas, Jericho usap rambut Chavi sayang.

"uncle pulang jam berapa semalem?kok Chavi ngga lihat?" tanya Chavi sambil tersenyum.

"uncle pulang sekitar jam 2, uncle kekamar kamu tapi kamunya udah bobo, jadi uncle keluar lagi" ujar Jericho menjawab.

"ohhh gituu, uncle bawain Chavi oleh-oleh?" tanya Chavi dengan ceria.

"uncle-nya baru pulang dari luar kota kok yang ditanyain oleh-oleh, tanyain dulu capek atau ngga itu uncle-nya" tegur Marvel dengan suara lembut pada anaknya.

"Sorry papa, Chavi lihatnya uncle seger makanya Chavi ngga kepikiran tanya itu hehe" cengir Chavi tak enak.

Jericho tersenyum melihat interaksi papa dan anak itu, sudah lama sekali Jericho tak melihat hal seperti ini selama beberapa tahun, Jericho yang tak ingin merusak suasana pun tak mau menanyakan bagaimana proses mereka berbaikan, menurut Jericho keadaan yang sekarang sudah cukup karena melihat Chavi tersenyum manis pada papanya adalah harapan Jericho selama ini.

Jericho berdiri dari duduknya dan mengambil sebuah kardus, menyerahkannya pada Chavi yang diterima dengan begitu senang, Chavi segera membuka kardus itu dan ternyata berisi sebuah sepatu, Chavi menatap Jericho lekat, tersenyum karena dirinya menyukai sepatu pemberian uncle kesayangannya itu.

"terimakasih sepatunya uncle, Chavi suka sekali" Chavi senyum sumringah.

"sama-sama sayang, belajar yang rajin biar pinter dan jadi orang sukses ya?" Jericho memang seperti itu, selalu mengucapkan nasehat-nasehat kecil untuk sang keponakan.

"duhh senengnya cucu Gammy dapet sepatu baru, ayo simpan dulu sepatunya sayang, kita sarapan ya" ujar Tira sambil tersenyum lembut.

Chavi mengangguk sambil tersenyum, menaruh kardus tadi disamping kursi yang ia duduki, dan mereka memulai sarapan pagi ini sambil sesekali berbincang, Chavi merasa hatinya menghangat, Chavi begitu senang karena melihat papanya yang sudah mau menimbrung obrolan dan sesekali tertawa, papanya benar-benar berniat berubah, Chavi sangat bahagia.

Setelah kegiatan sarapan selesai, Chavi meminum segelas susu yang sudah Tira buatkan, dan baru saja dirinya akan bangun dari duduknya, Chavi teringat sesuatu, dirinya harus memberi tau pada keluarganya soal kegiatan les yang akan Chavi lakukan setelah Havian menemukan guru les untuknya, Chavi berdehem pelan dan semua yang ada disana menatap kearahnya, membuat Chavi tersenyum lebar.

"oh iya, Chavi kayaknya mau les deh, soalnya sekitar satu bulan lagi kan Chavi uts, boleh ngga pa?" tanya Chavi menatap papanya lekat.

"memangnya kegiatan belajar disekolah ngga cukup? papa ngga mau sampai kamu stres belajar, semampunya kamu aja Chavi jangan dipaksain" ujar Marvel pelan.

"Grandpa, bilangin sama papa dong zinin Chavi les, Chavi Pengen belajar lebih giat lagi biar dapet nilai memuaskan" rengek Chavi karena tau papanya tak akan menolak jika sudah Grandpa yang bicara.

"udah vel zinin aja, kasian tuh cucu Grandpa sampai ngerengek, ini kan kemauan Chavi, pasti dia lakuin inijuga karena dia ngerasa mampu, kita cuma perlu dukung kok" Jeffri menasehati Marvel.

"hhh, oke-oke papa izinin, tapi papa yang carikan guru les-nya ya? papa carikan guru terbaik buat anak kesayangan papa" ujar Marvel sambil tersenyum.

"kalo soal itu papa ngga usah khawati, pak Havian bilang mau bantuin Chavi carikan guru les kok" jawab Chavi enteng.

Affection (Markhyuck + Chenle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang