Bulan demi bulan Havian lalui kehamilannya, banyak sekali hal baru yang harus Havian pahami ketika sedang hamil, namun semuanya terasa lebih mudah karena orang-orang terdekatnya selalu berusaha membuatnya mudah dalam melewati semuanya.
Suaminya pun selalu siaga membantunya, entah menuruti semua keinginannya ataupun menyiapkan susu dan juga buah agar Havian tetap sehat karena memang itu semua sangat penting bagi Havian dan juga calon anaknya.
Hari ini adalah hari dimana operasi sesar Havian akan dilakukan, rasanya begitu menegangkan untuk orang-orang yang akan menunggu Havian selama operasi sesar akan dilakukan, bahkan sedari tadi Marvel terus menggenggam tangan Havian dan mengecupinya, Tala selaku maminya juga terus mengusapi rambut Havian dan mengecupi kening Havian sayang, Joseph juga terus mengelusi kaki Havian supaya memberi semangat pada anak semata wayangnya itu.
Pastinya operasi sesar nanti membuat mereka semua selalu berdoa dalam hati masing-masing, berharap semuanya berjalan lancar, sehingga Havian dan anak yang sksn akan lahir nanti sama-sama dalam keadaan sehat.
Havian sudah dibawa keruang operasi, Marvel begitu gugup, berjalan kesana kemari karena dadanya begitu bergemuruh karena perasaan khawatirnya, dulu Marvel memang pernah merasakan hal seperti ini, tapi beda dengan sekarang, dulu Marvel bisa menemani sang mendiang istrinya ketika sedang melahirkan Chavi karena istrinya melahirkan secara normal, berbeda dengan Havian yang kini harus melahirkan dengan cara operasi sesar, tentu itu semua semakin menambah rasa khawatirnya karena ia tidak dapat menemani istri cantiknya itu.
Chavi terus memeluk Gammy-nya karena perasaan takutnya, semua yang berada disana memasang wajah sedih dan juga khawatir secara bersamaan.
Beberapa jam sudah berlalu, kedua keluarga yang begitu menyayangi Havian masih setia menunggu, hingga akhirnya pintu ruang operasi dibuka, semua orang berdiri karena ingin menanyakan keadaan Havian dan juga anaknya, dan mereka tersenyum lega karena dokter mengatakan operasi itu berjalan dengan lancar dan sebentar lagi Havian akan siuman, sedangkan sang buah hati dibawa oleh salah satu suster untuk dilakukan banyak step pemeriksaan dan baru akan dipertemukan dengan Havian esok harinya.
Beberapa saat setelah Havian dipindah keruangan vvip, seluruh keluarganya pindah menuju ruangan itu sambil menunggu Havian siuman, dan semuanya tersenyum ketika Havian mulai mengerjapkan matanya, tanda bahwa Havian akan segera tersadar.
"Sayang, mau minum?" tanya Marvel dengan penuh kasih sayang.
Havian mengangguk pelan, memperhatikan sekelilingnya dan tersenyum saat melihat kedua keluarganya, semua anggotanya berada disana tanpa terkecuali.
Havian membuka mulut kecilnya ketika Marvel menyelipkan sedotan pada mulutnya, dan Havian mulai meminum air itu dan memundurkan kepalanya ketika dirasa sudah cukup.
"sayang, I love you so much, terimakasih sudah bawa anak kita lahir kedunia ini yaa, mas sangat-sangat berterimakasih" Marvel kecupi tangan serta kening Havian, membuat Havian tersenyum manis.
"cintanya mami, anak kesayangan mami, terimakasih sudah melewati semua prosesnya dengan kuat ya sayang, mami love dedek so much" Tala bergantian mendekati Havian lalu mengecup kedua pipi Havian sayang, Havian hanya memejamkan matanya karena merasa nyaman.
"anak kesayangan ayah hebat, terimakasih ya sayang" Joseph mengelus rambut Havian lalu mengecup kening Havian.
"anak papa hebat sekali, terimakasih ya nak" kini giliran Jeffry yang mendekati Havian lalu mengelus rambut lembut milik menantu cantiknya itu.
"anak cantiknya bubu udah melahirkan ya sayang, hebat banget sayangnya bubu, bubu sayang banget sama kamu dek" Tira mengecup tangan Havian beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affection (Markhyuck + Chenle)
FantasiHavian anak tunggal kaya raya yang tidak memiliki minat meneruskan perusahaan daddynya, memilih untuk menjadi guru disebuah sekolah, Awalnya Havian kira menjadi guru adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan, namun kesabarannya diuji ketika harus me...