part delapan belas 💐.

3.2K 104 135
                                    

Sebelumnya jangan lupa vote dan
komen ya gaess!!!!!!

Follow juga boleh kok, boleh banget malah wkwkw.

BTW di part ini ada adegan yang berbaur dewasa ya gaess, jadi buat yang masih polos skip aja oke, atau gak gas aja lah baca, itung-itung belajar hhhh.
Bercanda, tapi kayaknya muhal deh, kalo anak WP masih polos, perpustakaan kalian aja pasti ada satu dua atau tiga yang tentang beginian, ngaku Lo pada!!!!

jadi Kalo otak kalian udah gak polos lagi jangan nyalahin aku ya, kan udah aku kasih peringatan dan pelajaran buat yang mau praktek wkwkw.

Selamat membaca.

°°°✨💐✨°°°


Setelah acara tunangan selesai, keluarga Azka dan keluarga Aca pun kembali ke apartemen mereka masing-masing, setelah tadi mereka sempet berbincang-bincang sebentar.

"Cil, tidur sama gw ya," pinta Langit kepada Aca.

"Iya Abang, Aca mau cuci muka dulu," jawab Aca.

"Tumben akur," sindir Fathur.

"Akur salah, gak akur salah, gini amat jadi orang tampan," jawab Langit.

"Yaudah, sana gih, kalian istirahat, pasti kalian capek," perintah Zele.

"Hm, aku ke kamar dulu," pamit Fathir, setelah itu dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya, tapi sebelum itu dia tidak lupa mencium kening Aca "Good night perinces," ucap Fathir.

"Good malam juga Abang," balas Aca sambil mencium pipi Fathir.

"Lo dapat bahasa dari mana sih Ca, heran gw, mana ada bahasa Good malam Maimunah," ucap Langit sewot.

"Terserah Aca dong, kok Abang yang sewot sih, dasar tukiyem," balas Aca tak kalah sewot.

"Eh kalian ini ya, baru tadi aja yang akur," ucap Zele sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Abang tuh yang mulai duluan," jawab Aca sambil menatap kesal ke arah Langit.

"Udah, sekarang kalian cuci muka, habis itu langsung istirahat, gak usah berantem lagi," perintah Zele lagi.

"Iya Bunda," jawab Langit dan Aca bersamaan.
Aca dan Langit pun pergi ke kamar mereka masing-masing, tidak lupa Aca mencium pipi mereka satu persatu.

"Aku juga ke atas dulu, Yah, Bun," pamit Mahen setelah kepergian Aca dan Azka.

"Iya, Good night sayang," balas Zele.

Setelah kepergian semua putra putrinya, Fathur langsung memeluk pinggang Zele, dan menduselkan kepalanya ke ceruk leher Zele.

"Sudah siap sayang?," tanya Fathur dengan suara serak nya, yang membuat Zele merinding seketika.

"Apa sih mas, aku ngantuk," jawab Zele.

"Aku gak terima penolakan, lagian nolak suami dosa loh sayang," balas Fathur dan langsung mengangkat Zele ke gendongannya.

"Mas," teriak Zele yang kaget, karena badannya yang tiba-tiba di angkat oleh Fathur.

"Mas Kamu tuh ya, aku hemppp," ucap Zele yang terpotong karena Fathur langsung mencium nya.

"Bawel," ucap Fathur setelah melepas ciuman mereka.

"Mas kita lagi di hemppp,"

Fathur kembali mencium Zele, dengan sangat brutal, sambil berciuman Fathur berjalan memasuki lift dengan Zele yang masih berada di gendonganya, hingga tiba-tiba.

Bocil Kesayangan Atharrazka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang