part dua puluh sembilan 💐.

1.8K 78 12
                                    

Happy reading!!!
*
*
*

Pagi harinya Aca sudah siap untuk berangkat ke sekolah, dia hanya tinggal menunggu Azka menjemputnya saja.

"Cil," panggil Langit.

"Apa," jawab Aca.

"Lo berangkat sama gw ya, soalnya Azka sekarang gak bisa jemput Lo," ucap Langit, sambil mengelus rambut Aca.

"Emangnya kak Azka mau kemana, kok gak bisa jemput Aca?," tanya Aca, menatap penasaran ke arah Langit.

"Emm, adeknya Azka sekolah di sana juga, jadi sekarang Azka harus berangkat pulang bareng adeknya," jawab Langit dengan hati-hati.

"Oh yaudah gak papa, Aca berangkat sama Abang aja," balas Aca sambil tersenyum manis menatap ke Langit.

Langit yang kasihan dengan Aca, langsung membawa Aca ke dalam pelukannya "Abang akan selalu ada buat Lo, Abang janji," ucap Langit sambil mencium kening Aca.

"Makasih Abang, sayang Abang banyak-banyak," jawab Aca mengeratkan pelukannya.

"Ekhem, tunda dulu gih pelukannya, kalian harus berangkat, sebentar lagi gerbang sekolah sudah di tutup," ucap Zele tiba-tiba.

Langit dan Aca pun melepaskan pelukannya dan melihat ke Bundanya, yang sedang tersenyum manis menatap ke mereka berdua.

"Yaudah Aca sama Abang berangkat dulu ya Bun," pamit Aca, tidak lupa dia juga mencium tangan bundanya, diikuti oleh Langit di belakangnya.

"Jaga adeknya ya bang," perintah Zele mengelus rambut Langit.

"Tenang aja Bun, serahkan saja semuanya kepada Langit," jawab Langit dengan gaya sombongnya.

"Bunda percaya sama kamu," balas Zele.

"Kita berangkat ya, assalamualaikum," ucap Langit dan Aca bersamaan.

"Waalaikumsalam," jawab Zele.

Setelah kepergian Aca dan Langit, Zele langsung mengeluarkan hp-nya, dan menghubungi Fathir yang memang sudah berangkat ke kantornya.

"Kenapa Bun?,"📱

"Perasaan Bunda gak enak, Bunda minta tolong sama kamu, suruh beberapa anggota kamu untuk mengawasi Aca," jawab Zele.

"Bunda tenang aja, aku juga menyuruh salah satu dari mereka menjadi murid baru di sana,"📱

"Bunda percaya sama kamu," ucap Zele.

"Hm,"📱

"Yaudah Bunda matiin dulu ya, kalo udah waktunya makan siang, kamu pulang," perintah Zele.

"Hm,"📱

Tut.

Setelah memutuskan panggilan nya, Zele pun berjalan menuju ke arah taman belakang, tidak lupa dia juga sempat mengambil pistol di dalam kamarnya, entah untuk apa?.

Sedangkan Aca dan Langit, sekarang mereka berdua sudah sampai di parkiran sekolah, dan berkumpul bersama anggota inti dan ketiga sahabatnya Aca.

"Kak Azka belum datang?," tanya Aca.

"Belum, mungkin dia lagi ada di jalan," jawab Diki.

"Sudah makan hm?," tanya Abidzar, sambil menggenggam tangan mungil Aca.

"Sudah Abang," jawab Aca.

Bersamaan dengan itu, Azka datang, dengan Nada yang memeluk tubuh Azka dari belakang.

Murid-murid yang melihat kejadian tersebut, di buat heran, karena selama ini hanya Aca yang bisa meluk Azka, tapi sekarang mereka malah melihat Azka berangkat dengan cewek lain.

Bocil Kesayangan Atharrazka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang