Bab dua puluh tiga 💐.

2.5K 88 9
                                    

Happy reading
*
*
*
*

Sudah dua jam mereka berada di dalam kelas, sampai akhirnya bel istirahat berbunyi, membuat murid-murid bernafas lega, termasuk Azura yang memang dari tadi sudah menahan lapar.

"Akhirnya gw bisa makan juga," ucap Azura.

"Azura tadi gak sarapan ya?," tanya Aca.

"Iya Cil, gw emang gak sempet sarapan, soalnya gw bangun kesiangan," jawab Azura.

"Lagian sih, Azura jadi orang kok kebo," ucap Aca yang membuat Azura melongo, sedangkan Lusi dan Senja langsung tertawa mendengar ucapan Aca.

"Gak sadar diri nih orang," jawab Azura sambil menggelengkan kepalanya.

"Aca gak kebo kok, cuma kalo di bangunin agak sulit aja, kata Bunda," balas Aca dengan polosnya.

"Iyadah Cil, sakarep mu," ucap Azura sambil tersenyum paksa.

"Hhhh, udah woi, perut gw sakit ketawa mulu," ucap Senja.

"Yang nyuruh Lo ketawa siapa Maimunah," jawab Azura menoyor kepala Senja.

"Loh, Senja ganti nama?," tanya Aca.

"Hah?," bingung Senja.

"Siapa yang ganti nama Ca?," tanya Lusi yang ikut merasa bingung.

"Senja," jawab Aca sambil menatap mereka dengan polos.

"Kagak yah, gw gak pernah tuh ganti-ganti nama, emangnya Lo tau dari mana, kalo gw ganti nama?," tanya Senja.

"Dari Azura," jawab Aca sambil menunjuk ke arah Azura.

"Lah kok gw?," tanya Azura.

"Kan tadi Azura bilang Maimunah ke Senja, kan nama Senja itu Senja, bukan Maimunah," jawab Aca menatap ke arah Azura, dan jangan lupakan muka polosnya itu, yang ingin sekali Azura tempol, tapi dia masih ingin melihat dunia.

Seketika Azura, Lusi beserta Senja, dengan kompak langsung menepuk kening mereka masing-masing, Aca yang melihat teman-temannya dengan kompak menepuk keningnya masing-masing, malah ikutan menepuk keningnya sendiri, yang membuat Azura dkk kembali melongo dengan ke polosan Aca.

"Cil Lo ngapain nepuk kening Lo begitu?," tanya Azura.

"Ngikutin kalian," jawab Aca sambil menyengir kuda.

"Astagfirullah," ucap mereka bertiga yang sudah tertekan dengan kepolosan Aca.

"Astagfirullah," ucap Aca juga menirukan mereka.

"Sabar, ingat dia masih sahabat kita," ucap Lusi dengan senyum tertekannya.

"Sumpah, angkat tangan gw, ngadepin kepolosan Aca," balas Azura frustasi.

Hingga suara Haris membuat mereka berempat menoleh ke arah pintu kelas.

"YUHUUU, GOOD MORNING PARA CECAN," teriak Haris tanpa tau malu.

"Btw sekarang udah siang," jawab Senja sewot.

"Aman mental?," tanya Langit.

Bocil Kesayangan Atharrazka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang