part tiga puluh sembilan 💐

1.2K 67 11
                                    

Hallo gaesss!!!
Aku kembali update nih, bahagia gak?
Btw gimana sekolah kalian, seru?

Maaf ya, karena aku baru bisa update lagi, soalnya akhir-akhir ini aku gak mood yang mau update hehehe.

Kalo ada kesalahan mohon maaf dan tolong bantu perbaiki ya gaes!!!

Satu lagi, jangan lupa vote dan komentarnya oke!

Happy reading!!!
*
*
*

Kini Aca dan Azka sudah sampai di depan mansion keluarga Fernandez, di sana dapat mereka lihat seorang Maid sedang memasukkan beberapa koper kedalam garasi mobil milik ayahnya.

"Bukannya Ayah bilang mau berangkat nanti malam?," ucap Aca sambil menatap ke arah Azka.

"Mungkin jadwal penerbangannya di majuin," balas Azka.

"Emm, yaudah ayok kita masuk," ajak Aca.

"Hm," balas Azka.

Aca dan Azka pun melangkahkan kakinya memasuki mansion, setelah sampai di ruang keluarga, Aca melihat seluruh anggota keluarganya sedang berada di sana, dengan mata yang mulai berkaca-kaca, Aca berjalan mendekati ayahnya yang sedang duduk di salah satu sofa yang ada di sana.

"Ayah," panggil Aca dengan suara yang bergetar.

"Sini sayang," ucap Fathur sambil merentangkan kedua tangannya.

Dengan cepat Aca pun langsung masuk ke dalam pelukan ayahnya dan di sana lah tangisan Aca langsung pecah.

"Hiks Aca beneran hiks gak boleh ikut?," tanya Aca sambil sesenggukan.

"Gak boleh perinces, kalo perinces ikut, terus gimana dengan sekolah perinces hm?," jawab Fathur, sebenarnya dia juga tidak tega meninggalkan putrinya di sini, tapi mau gimana lagi, ini juga semua demi keselamatan putrinya.

"Jangan lama-lama ya, Aca takut hiks," ucap Aca sambil mengeratkan pelukannya.

"Iya, ayah janji akan cepat pulang dan kumpul bareng perinces lagi oke?," jawab Fathur.

"Emm," balas Aca.

"Adek sini sayang, peluk bunda," pinta Zele sambil merentangkan kedua tangannya.

Aca pun melepaskan pelukannya dari sang ayah dan beralih memeluk Bundanya "bunda," panggil Aca.

"Adek baik-baik di sini ya nak, kalo ada apa-apa langsung hubungi bunda," ucap Zele dengan mata yang berkaca-kaca, tidak lupa dia juga terus mencium kening Aca dengan penuh kasih sayang.

"Iya hikss, bunda juga cepat pulang ya, jangan lama-lama," ucap Aca.

"Iya sayang," balas Zele.

"Aca sayang bunda," ucap Aca.

"Bunda lebih menyayangi putri bunda," balas Zele "sekarang peluk Abang dulu gih," lanjut Zele sambil menunjuk ke arah Fathir.

Aca pun menuruti perintah Zele, dan langsung menghampiri Abang pertamanya "Abang," panggil Aca sambil memeluk abangnya.

"Jaga kesehatan ya sayang," ucap Fathir.

"Abang juga hiks, Abang jangan sampai telat makan ya, pokoknya hiksss abang harus janji sama Aca, kalo Abang bakalan makan tepat waktu," ucap Aca mendongakkan kepalanya menatap wajah Fathir.

"Hm,Abang janji," ucap Fathir sambil mencium kening Aca.

"Yah, Bun," panggil Langit yang baru sampai di sana.

Bocil Kesayangan Atharrazka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang