part dua puluh delapan 💐.

2K 77 5
                                    

Happy reading!!!
*
*
*

Setelah sampai di dalam, Azka dan Aca langsung di sambut oleh keluarga besar Azka dan Aca, tidak lupa geng The helles Angeles juga menyambut kedatangan mereka berdua.

"Wih, cantik banget si bocil," ceplos Haris tanpa sadar, setelah melihat penampilan Aca.

Sedangkan Azka yang mendengar ucapan Haris langsung menatap dingin ke Haris "jaga mata Lo," perintah Azka dengan suara dinginnya.

"I-iya bos, maaf," jawab Haris gerogi karena di tatap dingin oleh Azka.

"Sayang kamu cantik banget," puji Meli, sambil memeluk Aca.

"Terimakasih Bunda hehehe," jawab Aca.

"Yaudah, kan udah datang semua nih, kita mulai aja ya acaranya," ucap Meli yang di setujui oleh mereka semua, karena memang yang di undang hanya keluarga inti beserta seluruh anggota the helles Angeles dan teman-temannya Aca.

Saat mereka akan memulai acaranya, tiba-tiba suara seseorang membuat mereka semua menoleh ke asal suara tersebut.

"Aku belum telat kan?," tanya seseorang tersebut sambil tersenyum lebar menatap ke mereka semua.

"Nada," panggil Meli lirih.

"Halo Bunda," panggil Nada dan berjalan ke arah Meli.

"Kamu kapan yang sampai?," tanya Meli.

"Tadi malam," jawab Nada dan mengalihkan pandangannya ke arah Aca yang berada di samping Azka.

Azka yang melihat Nada menatap ke arah Aca, langsung memperkenalkan Aca "dia Aca, tunangan Abang," ucap Azka sambil mengelus rambut Aca.

Sedangkan Nada yang melihat itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja, dan langsung memeluk tubuh Azka.

"Nada kangen sama Abang," ucap Nada, dalam pelukan Azka.

"Hm," jawab Azka, tapi tatapan Azka terus menatap ke arah Aca yang hanya diam saja melihat Nada memeluknya.

Sedangkan di sisi lain, teman-temannya Aca beserta anggota inti mulai berbisik-bisik.

"Dia siapa?," tanya Azura kepada Langit yang memang berada di sebelahnya.

"Adeknya Azka," jawab Langit sambil terus menatap ke arah Nada, tapi yang membuat Azura heran, tatapan Langit kepada Nada tidak biasa.

"Gw ngerasa tuh cewek berbahaya," bisik Lusi kepada Senja.

"Gw ngerasa juga gitu, apalagi melihat ekspresi Tante Meli, saat melihat tuh cewek," jawab Senja.

"Iya, kayaknya mereka gak begitu suka deh, sama kehadiran tuh cewek," balas Lusi.

"Memang, dan kita harus hati-hati dari dia," ucap Arez tiba-tiba, dari belakang mereka.

Senja dan Lusi pun menoleh ke belakang "emangnya kenapa?," tanya Lusi penasaran.

"Nanti kalian bakal tau, yang penting, sekarang kalian harus jauhkan Aca dari dia, jangan sampai dia mempunyai kesempatan untuk berduaan dengan Aca," jawab Arez.

Lusi dan Senja pun menganggukkan kepalanya saja, mereka juga tidak berani bertanya lebih lanjut.

Sedangkan Aca hanya bisa diam, sambil memandang Azka dengan polos, hingga suara Bundanya mengalihkan perhatian Aca.

"Adek, sini gih," panggil Zele yang melihat Aca hanya diam saja dari tadi, Zele pikir Aca sedih karena melihat Azka di peluk oleh wanita lain, padahal mah, Aca biasa-biasa saja tuh.

Bocil Kesayangan Atharrazka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang