part empat puluh💐

1.4K 66 9
                                    

Hai gaesss, aku kembali update nih!!!
Gimana hari-hari kalian? Menyenangkan kah?

Aku sedih banget hiks, udah nulis dari kemarin tapi pas di liat hilang semua, nyesek gak?  Pen nangis boleh gak sih? 😭😭😭

Jadi maaf ya, kalo ada kata atau tulisan yang kurang tepat dan mohon bantu perbaiki
&
Jangan lupa vote dan komen nya ya.

Tapi gak papa kesabaran ku masih ada, jadi aku nulis ulang, jangan lupa kasih semangat ya.

Happy reading!!!!

°°°✨🤍°°°

Siang berganti malam dan malam sudah berganti pagi, kini untuk pertama kalinya Aca sarapan hanya bersama kedua abangnya, sebenarnya Aca sudah rindu kepada ayah dan bundanya beserta Abang pertamanya, apa lagi ini untuk pertama kalinya dia di tinggal pergi jauh oleh mereka, biasanya Aca akan selalu ikut kemanapun mereka pergi.

"Dek," panggil Mahen yang melihat Aca sedang melamun.

"Iya abang, kenapa?," jawab Aca.

"Kenapa melamun sayang?," tanya Mahen.

"Gak papa kok bang, Aca cuma laper aja hehe," jawab Aca sambil tersenyum lembut kepada Mahen seakan meyakinkan kalo dia baik-baik saja.

"Yaudah kalo gitu, sekarang kita mulai sarapannya, takut nanti kalian telat berangkat ke sekolah," ucap Mahen.

"Kalo gw mah santai aja meskipun telat," ucap Langit enteng.

"Bang Langit kan emang murid yang nakal," jawab Aca.

"Nakal-nakal gini tetap keren kan?," tanya Langit sambil menarik turunkan kedua alisnya.

"Hilih, kerenan juga kak Azka," jawab Aca.

"Iyadeh si paling Azka," balas Langit sambil memutar bola matanya malas.

"Udah, kalo kalian ribut terus, kapan kita mulai sarapannya?," ucap Mahen.

"Sorry bang," ucap Langit.

"Yaudah, yok makan sarapannya, nanti keburu dingin gak enak," perintah Mahen.

Mereka bertiga pun memulai sarapannya dengan keadaan hening dan tenang. Sampai sepuluh menit kemudian mereka sudah menyelesaikan acara sarapannya.

"Yaudah bang, kita berangkat dulu ya," pamit Langit sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Iya, hati-hati bawa motornya," peringat Azka.

"Siap," balas Langit.

Setelah itu Aca pun ikut berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Mahen "Aca juga berangkat dulu ya bang," pamit Aca sambil mencium tangan Mahen yang di balas kecupan singkat di keningnya.

"Iya, belajar yang rajin ya, kalo uang jajannya kurang langsung hubungi abang oke," perintah Mahen.

"Siap bos, Abang juga semangat ya kuliahnya," jawab Aca.

"Pasti dong," balas Mahen.

"Aca doang bang, gw gak nih?," tanya Langit menaik turunkan kedua alisnya.

"Apa?," tanya Mahen sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Uang jajan," jawab Langit sambil nyengir kuda.

"Gak, belajar hemat," balas Mahen.

"Ck, gini amat punya Abang yang pilih kasih," ucap Langit memanyunkan bibirnya.

Bocil Kesayangan Atharrazka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang