part empat puluh tiga 💐

1.1K 72 21
                                    

Hai gaesss!!!
Akhirnya aku bisa update kembali wkwkw.
Btw makasih ya buat doa dan dukungan kalian semua, pokoknya lop you sekebon deh buat kalian🖤😘

INGAT!!!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA YAW...

dan aku mohon maaf sebesar-besarnya kalo semisal banyak kata atau tulisan yang kurang tepat & mohon bantu perbaiki ya, makasih🙏.

Happy reading!!!

°°°🤍🦋°°°

Kini Aca sudah berada di depan mansion nya, para bodyguard yang berjaga di depan mansion dengan tergesa-gesa langsung menghampiri Aca yang baru keluar dari dalam taxi, apa lagi mereka melihat penampilannya sangat berantakan yang membuat mereka semua menjadi khawatir.

"Maaf non, apa anda baik-baik saja?," tanya salah satu bodyguard.

Aca pun hanya menggelengkan kepalanya dengan lemas "Aca gak papa kok om," jawab Aca dengan suara pelan.

"Yaudah kalo gitu, mending sekarang nona masuk ke dalam gih, habis itu istirahat, kalo butuh sesuatu panggil kita aja," balas sang bodyguard.

"Iya, makasih ya om, kalo gitu Aca masuk dulu ya," pamit Aca.

"Iya non," jawab mereka semua.

Setelah berbincang sebentar dengan para bodyguard, Aca pun langsung melangkahkan kakinya memasuki mansion, tapi baru saja dia sampai di ruang keluarga, dia mendengar kedua abangnya sedang berdebat, Aca pun hanya diam saja sambil mendengar perdebatan kedua abangnya.

"Kamu gak seharusnya bersikap seperti itu Langit," ucap Mahen.

"Bang, tapi Aca sudah kelewatan, tante Meli sampai meninggal bang, dan itu semua gara-gara Aca," jawab Langit.

"Kamu segak percaya itu kepada adek kamu sendiri?," tanya Mahen yang gak habis pikir dengan kelakuan Langit.

"Gimana aku mau percaya kalo buktinya sudah jelas mengarah ke Aca bang," jawab Langit "jangan karena abang sangat menyayangi Aca, terus abang tutup mata dengan semua kesalahan Aca, ingat bang, Aca harus di beri pelajaran, supaya dia tidak lagi melakukan hal yang keji seperti ini," lanjut Langit.

"CUKUP LANGIT," bentak Mahen yang sudah kehilangan kesabarannya "Abang lebih percaya sama adek Abang sendiri dari pada orang lain," lanjut Mahen.

"Kalian emang selalu manjain Aca," ucap Langit.

Mahen pun menarik nafas panjang "Langit, abang tau kamu juga sangat menyayangi Aca, jadi abang mohon, kamu harus percaya sama Aca, kalo sampe ayah dan bunda tau, pasti mereka akan kecewa sama kamu," ucap Mahen.

Langit pun hanya bisa terdiam sambil menundukkan kepalanya, Mahen yang melihat itu langsung menepuk pundak Langit.

"Pikirin baik-baik, jangan sampai kamu menyesal," ucap Mahen.

"Abang," panggil Aca dengan lirih sambil berjalan menghampiri mereka berdua.

Langit dan Mahen pun langsung menoleh ke asal suara tersebut, setelah melihat keberadaan Aca, Mahen langsung menghampiri Aca dan menarik Aca ke dalam pelukannya.

"are you okay?," tanya Mahen sambil mengangkat pelukannya.

"Abang," panggil Aca dengan suara yang bergetar.

"Iya sayang, kenapa hm?," tanya Mahen.

Di saat itulah tangisan Aca langsung pecah di pelukan abangnya "Abang hiksss, Aca gak tau apa-apa, bukan Aca yang bunuh bunda hiksss," ucap Aca di sela-sela tangisannya.

Bocil Kesayangan Atharrazka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang