part sembilan💐.

3.7K 110 2
                                    

Selamat membaca

Sekarang Aca sedang berada di warung belakang sekolah, bersama teman temannya dan inti the helles Angeles.

" Mau pesan apa?", Tanya Azka.

" Aca mau pesan bakso aja deh," jawab Aca.

" Pesan," perintah Azka kepada Haris.

" Kita makan bakso aja ya, biar gampang gw pesan nya," ucap Haris.

" Terserah,"  jawab mereka semua.

Setelah itu, Haris pun langsung memesan makanan.

" Cil, nanti Lo mau ikut gw gak?," Tanya Langit.

" Kemana bang?," tanya Aca.

" Gw mau ke rumah mama nanti," jawab Langit.

" Aca sama gw, " ucap Abidzar.

" Eh enak aja, Aca sama gw aja," balas Langit.

" Tumben Abang mau ngajak Aca, biasanya kalo Aca mau ikut, gak pernah di bolehin tuh," ucap Aca, karena merasa heran sama sikap abangnya.

" Kayak yang gak tau aja Lo Ca , kalo Langit lagi baik sama Lo, pasti dia lagi butuh duit," jawab Diki.

" Enak aja, enggak ya , duit gw masih banyak," jawab Langit.

" Terus, tujuan Lo apa ngajak Aca?," tanya Arez.

" Karena gw udah janji sama Bunda, buat ngajak bocil ke rumah nya mama," balas Langit.

Bhe the way yang di panggil mama itu adalah orang tua Abidzar, Arez dan Diki ya.

" Adek mau bareng siapa hmm?," Tanya Arez.

" Aca bareng Abang aja deh," jawab Aca yang membuat Langit tersenyum puas.

Setelah itu pesanan mereka pun datang dan mereka pun langsung makan bersama, di iringi oleh candaan dari Haris dan Langit.

Sedangkan Azka, yang melihat teman temannya bercanda langsung menyadarkan kepalanya di pundak Aca.

" Kak Azka kenapa?," Tanya Aca.

" Gak papa," jawab Azka dengan suara pelan.

Aca yang mendengar suara Azka yang berbeda dari biasanya, langsung menempelkan punggung tangan nya ke kening Azka.

" Kak Azka demam," ucap Aca yang membuat perhatian mereka semua terpusat ke arahnya.

" Kenapa Ca?," Tanya Lusi.

" Kak Azka demam," jawab Aca dengan suara yang sudah menahan tangis.

Sedangkan Azka hanya diam saja, karena badan dia juga semakin lemas.

Abidzar yang melihat Aca ingin menangis pun langsung menenangkan Aca.

"Udah jangan nangis, kita bawa Azka pulang dulu ya," ucap Abidzar.

" Iya," jawab Aca dengan suara seraknya.

" Ayok bos, gw antar Lo pulang," ajak Langit.

Bocil Kesayangan Atharrazka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang