Gone

552 54 0
                                    

Sinar matahari pagi menembus celah-celah jendela. Memantik sepasang mata Semerah darah itu untuk membuka. Menyadari bahwa kini ia tak sedang berada di kamar rumahnya melainkan di kamar bergaya eropa klasik yang hanya sesekali ia singgahi.

"Oh, Kau sudah sadar sayang....syukurlah."sapa seorang wanita yang lekas menaruh satu gelas besar darah segar yang ada ditangannya. Menghampiri sosok vampir muda yang kini tengah mencoba untuk duduk, melihat sang ibu vampir dengan senyum cantiknya.

"Selamat pagi, bibi. Eum... bagaimana aku bisa di sini ?"tanya Jaehyuk pada sang bibi.

"Tadi malam, setelah dokter Genkaisaga mengijinkanmu untuk di bawa pulang, Haruto menghubungi paman dan bibi untuk menjemputmu. Haruto berkata terjadi kebakaran hebat di tengah-tengah Saga Moon. Sekarang bagaimana, kau baik-baik saja ? Jika masih ada yang sakit bibi akan panggilkan dokter keluarga Watanabe."ucap sang ibu vampir yang tak lain adalah ibu seorang Watanabe Haruto. Seorang Vampir cantik dengan sikap lemah lembutnya. Sosok yang membuat Jaehyuk merasa masih memiliki ibu meski keduanya hanya sesekali bertemu.

"Aku sudah tidak apa-apa Bibi. Ah, dimana Haruto, Bibi Winwin ?"tanya Jaehyuk sembari menerima segelas besar darah dari tangan sang ibu Vampir.

"Kau tahu dia pemalas, tentu dia belum bangun."jawabnya yang sontak membuat keduanya tertawa bersama.

Asyik tertawa, keduanya sampai tak menyadari bahwa sang kepala keluarga, Watanabe Yuta berjalan memasuki kamar Jaehyuk.

"Oh, Paman Yuta !" Seru Jaehyuk. Beranjak turun dari ranjang dan memeluk tubuh vampir tua itu yang sudah ia anggap selayaknya ayah sendiri.

Watanabe Winwin yang melihat tingkah Jaehyuk pun hanya terkekeh.

"Kau sudah bisa berlari, itu tandanya kau sudah sehat, Jaehyuk-ah..."Ucap sang kepala keluarga. Membalas pelukan Jaehyuk dengan penuh rasa sayang.

"Aku sudah baik-baik saja, Paman. Setelah ini aku sudah bisa kembali ke rumah."sahut Jaehyuk dengan begitu sumringah. Tapi sungguh, Jaehyuk merasa tubuhnya sudah membaik, hanya beberapa bagian kulitnya yang memerah saja yang masih harus di obati. Tapi itu tak sakit, hanya warnanya saja yang belum kembali pulih.

"Tidak sayang, bibi belum mengijikanmu untuk kembali ke rumah. Di sana terlalu jauh dan kau sendiri, kau juga baru saja pulih, jika sesuatu terjadi Bibi dan Paman tidak akan bisa merawatmu."tegur Winwin pada Jaehyuk.

"Bibirmu benar, Jaehyuk-ah. Akan lebih baik kau di sini sampai 2 atau 3 hari ke depan. Kau bisa berangkat dan pulang bersama Haruto. Paman dan Bibi akan sangat merasa bersalah jika sesuatu yang buruk kembali terjadi padamu. Apa kau tahu, semalam bibirmu ini tak berhenti menangis melihat seluruh tubuhmu memerah." Timpal sang Paman.

Jaehyuk melihat bergantian pada Paman dan Bibinya. Melihat wajah melas sepasang suami istri itu tentu saja Jaehyuk tak tega. Mereka sudah begitu baik padanya, jadi tak mungkin Jaehyuk akan menolaknya dan berakhir membuat mereka sedih.

Dengan senyuman hangatnya, akhirnya Jaehyuk pun menganggukkan kepala.Membuat sepasang suami istri itu memeluk tubuh Jaehyuk yang ikut membalas pelukan mereka tak kalah hangat. Sungguh, meski sebatang kara dan hidup tanpa kemewahan Jaehyuk masih sangat bersyukur bahwa ia memiliki keluarga Watanabe. Keluarga yang menerima dirinya dengan tangan terbuka meski tak ada sedikitpun darah Watanabe di dalam tubuhnya.

********

Jika di rumah, Jaehyuk akan melakukan banyak hal. Membersihkan rumah, berburu di hutan, menyusuri bibir pantai, atau bermain-main dengan bayi serigala tetangga rumahnya. Tapi di sini, semua sudah di lakukan oleh para maid. Jaehyuk jadi tidak memiliki apapun untuk bisa dilakukan. Jaehyuk, mulai merasa bosan.

WEREWOLF X VAMPIR || Treasure FF BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang