Kedatangan Para Mundane

548 51 0
                                    

Hyunsuk mendesah lega begitu mengeluarkan bubuk rumput laut dari Oven dan melihat bahwa kondisinya masih baik-baik saja. Dengan cekatan ia mengeluarkan bubuk itu dan memasukkannya ke dalam wadah khusus untuk menyimpan bahan-bahan berbentuk bubuk.

"Kau baik-baik saja, sayang ?"Jihoon berjalan mendekati Hyunsuk. Memanggilnya dengan panggilan yang hanya akan di dengar Hyunsuk saat di sini hanya ada mereka berdua saja.

"Untunglah. Duduk saja di sana Alpha, aku tidak akan lama."Hyunsuk menunjuk ke arah kursi lab. Tersenyum dengan begitu tulus sebelum mulai mengambil sendok kecil dan corong untuk memasukkan bubuk rumput laut itu sedikit demi sedikit.

Kini, posisinya Hyunsuk berdiri di meja laboratorium, membelakangi Jihoon yang duduk tepat di kursi belakangnya. Mengamati setiap gerak-gerik Hyunsuk sembari bersedekap dada.

Tak ada yang terlewat, bola mata sang Alpha terus bergulir di setiap detik kala Hyunsuk melakukan sesuatu. Menurut Jihoon, Hyunsuk benar-benar terlihat sangat sexy saat mengenakan jas labnya. Mengambil masker medis dan mulai menutup mulut dan hidungnya dengan masker medis itu agar napas yang ia keluarkan tak membuat bubuk rumput laut itu terbang.

Dan Lagi, lihat bagaimana kening cantik itu kini berkerut lantaran matanya yang begitu fokus pada bubuk di hadapannya. Ah, Jihoon benar-benar tak tahan. Tak tahan untuk lekas beranjak berdiri dari duduknya. Melangkah mendekat dan menarik tubuh Hyunsuk untuk ia peluk dari belakang.

"Jihoon aku belum selesai..."rengeknya di sela-sela menahan geli akibat bibir Jihoon yang tak henti mengecup ceruk lehernya.

"Kapan kau akan menandaiku, sayang ?"tanya Jihoon pada Hyunsuk. Sebenarnya tidak tiba-tiba, karena sejak keduanya resmi menjalin kasih Jihoon selalu meminta Hyunsuk untuk menandai sang Alpha tiap kali keduanya memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama.

"Aku sudah bilang nanti eum...."

"Ayolah, nanti itu kapan ? Aku sudah sangat ingin...."rayu Jihoon yang hanya di balas kekehan kecil dari sang omega.

Hyunsuk bahkan tak segan mengabaikan kecupan bibir Jihoon yang mulai merambat ke pipi dan pelipisnya. Kembali fokus dengan sisa bubuk yang belum ia masukkan ke dalam wadah. Hanya tinggal sedikit dan akan tidak baik jika bubuk itu terlalu lama di biarkan di udara terbuka.

"Kau tidak menginginkanku ?"tanya Jihoon lagi. Terus berusaha menarik atensi Hyunsuk dengan mengubah kecupan di leher menjadi gigitan-gigitan kecil di cuping telinga sang omega.

"Mmhh....Siapa bilang. Aku sangat menginginkanmu, Alpha..."balas Hyunsuk sembari menahan lenguhannya. Menikmati perlakuan manis nan lembut yang membuat tubuhnya meremang.

Siapa pun tak akan menyangka jika Jihoon yang bijaksana dan penuh wibawa akan menjadi sangat clingy jika hanya berdua dengan Hyunsuk.

"Kalau begitu tandai aku sekarang saja. Di sini hanya ada kita berdua." Hyunsuk lagi-lagi terkekeh. Menutup wadah yang telah terisi penuh dengan bubuk rumput laut sebelum berbalik dan menatap hangat wajah tampan sang Alpha.

Tangan Hyunsuk terulur, mengusap lembut sisi rahang tegas Jihoon sembari tersenyum hangat. Senyum yang sangat mempesona yang membuat Jihoon tak bisa melepaskan pandangannya dari sana.

"Nanti ya...saat fase rutmu datang. Biarkan aku menandaimu di waktu spesialmu, Alpha."ucapnya yang lantas membuat sebelah alis sang Alpha terangkat.

"Fase Rutku ? Jadi, Kau ingin menandaiku sembari menghabiskan malam dengan bercinta denganku ?"tanya Jihoon pada Hyunsuk. Ucapan kelewat frontal itu lantas membuat pipi Hyunsuk merona. Memalingkan sedikit wajahnya

"Secara teknis itu akan mengurangi rasa sakit akibat gigitan yang ku lakukan. Kau tahu, aku hanya mencoba untuk membuatmu nyaman."Hyunsuk mengalihkan rasa malunya dengan mencoba berteori. Dan menurut Jihoon itu sangat lucu dan menggemaskan. Sampai-sampai ia tidak tahan untuk tidak mengusak surai hitam milik sang omega.

WEREWOLF X VAMPIR || Treasure FF BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang