Sakit Karena Cinta

427 46 0
                                    

Di dalam kamar sebuah apartemen mewah, seorang omega tengah sibuk menyuapi seorang omega lainnya. Berkali-kali membujuknya untuk membuka mulut, tapi berkali-kali juga omega yang 2 tahun lebih muda darinya itu memilih untuk menutup rapat-rapat mulutnya.

"Hanya satu suap saja, setelah itu Hyung tidak akan memaksamu makan lagi."

"Tapi mulutku sangat pahit, Hyung. Tidak mau."balasnya dengan mata berkaca-kaca. Sebentar lagi mungkin akan menumpahkan genangan air di pelupuk matanya itu jika Renjun tetap memaksanya untuk membuka mulut.

Dan Renjun, melihat wajah memelas bercampur pucat sang adik, dia mana tega. Memilih untuk mengalah dan meletakkan semangkuk bubur daging itu di atas meja nakas.

"Yasudah, kalau begitu minum air saja yang banyak. Setelah itu tidurlah."pinta Renjun sembari membantu Doyoung untuk meminum air putih hangat yang telah ia siapkan.

Panas, tubuh Doyoung terasa sangat panas hingga menembus kulit Renjun. Padahal, kemarin sebelum berangkat ke festival, Doyoung masih segar bugar. Tapi sekembalinya dari festival, omega itu justru tidur meringkuk dengan selimut tebal yang membalut tubuhnya. Dan benar saja, saat pagi-pagi Renjun mengeceknya, Doyoung demam tinggi. Membuat Renjun membatalkan perginya bersama Junkyu dan yang lain ke Kuil Angin.

Renjun menghela napasnya dalam. Mengusap lembut kepala sang adik yang kini tertidur di pangkuannya.

"Ada apa ? Kenapa bisa sampai sakit, eum ?"tanya Renjun lembut.

Pertanyaan itu membuat genangan air yang ditahan Doyoung seketika jatuh, membasahi celana sang kakak. Air mata itu, menyadarkan Renjun bahwa yang sakit bukanlah fisik Doyoung, tapi hatinya.

"Hyung, dia menolakku....."lirih Doyoung begitu pilu.

Sesaat, Renjun mengernyit, mencoba menerka sosok 'Dia' yang adiknya maksud sampai ingatan akan wajah seorang Alpha buta yang tampan menyambangi kepala sang Luna.

"Seo Junghwan ?"tanya Renjun yang kemudian diangguki lemah oleh Doyoung. Suara isakannya teredam di paha Renjun.

"Dia mateku Hyung. Tapi dia menolakku. Dia bilang---dia tidak cukup kuat untuk melindungiku. Itu--hanya alasan saja kan Hyung ? Dia hanya tidak mau denganku. Apa aku kurang cantik Hyung ? Apa wangi feromonku tak enak ? Dia---" Doyoung tak sanggup lagi berbicara, ia menangis dengan keras hingga Renjun meraih tubuhnya untuk di peluk dengan erat.

"Syuut, kau cantik. Wangi Feromonmu juga sangat menggambarkan betapa cerianya dirimu. Jangan terlalu merendahkan dirimu Doyoung-ah. Kau omega yang Sempurna."balas Renjun mencoba untuk menenangkan hati sang adik.

"Tapi---Dia menyukai Jaehyuk Hyung. Dia sangat tertarik dengan wangi Feromon Jaehyuk Hyung." Lanjut Doyoung lagi.

Renjun yang mendengar penuturan Sang adik pun tak lagi bisa berkata-kata. Karena sejujurnya, ia pun tak bisa memastikan apakah ucapan Doyoung hanya sekedar karena cemburu atau memang Junghwan sendiri pernah mengatakan itu pada Doyoung. Lagipula, Renjun sangat menyakini bahwa takdir tidaklah pernah meleset. Sejauh apapun berlari dan menghindar, hati akan selalu menemukan tempat berlabuhnya.

Jadi, saat ini, Ia hanya bisa terus memeluk tubuh Doyoung. Menunggu hingga sang adik puas menumpahkan tangisan hingga isakannya memenuhi seisi kamar. Menunggu hingga Doyoung lelah dan berakhir tertidur di pelukannya.

"Bersabarlah, Doyoung-ah...Alphamu mungkin hanya butuh waktu."bisik Renjun sebelum merebahkan tubuh sang adik ke posisi yang lebih nyaman.

*****

"Seo Junghwan, kenapa ada foto ibuku di lukisan milik keluargamu ?"

Pertanyaan itu terlontar dari bibir manis Jaehyuk. Sorot matanya menuntut Junghwan untuk lekas menjawab rasa penasarannya. Namun, Alpha buta itu sejak tadi hanya diam sembari memandang ke arah lukisan. Barulah, ketika Jaehyuk meraih tangan sang namja Seo dan membalik paksa tubuh tegap itu hingga menghadap ke arahnya. Junghwan mau membuka mulutnya.

"Dia, bibi Yoona. Seo Yoona, kakak perempuan Ayahku, Seo Jaehyun."balas Junghwan pada sang vampir yang tak lagi bisa menyembunyikan raut keterkejutannya.

"Apa ? Jadi ibuku adalah---tunggu, tidak mungkin, bagaimana bisa ?"tanya Jaehyuk pada sang namja Seo dengan ekspresi bingungnya. Lukisan yang ada di hadapannya membuktikan segalanya tapi tetap saja ini fakta yang tidak bisa Jaehyuk telan bulat-bulat begitu saja.

"Jika kau tanya bagaimana bibiku bisa menjadi istri Ayahmu, maka aku pun juga tak mengetahuinya. Tapi jiwa serigala dalam dirimu yang mempunyai bau bunga Lotus, itu sangat membuktikan bahwa kau adalah putri bibiku, bagian dari Pack Lotus."

"Jadi kita--saudara sepupu ?" Tanya Jaehyuk yang lantas diangguki kembali oleh Junghwan.

Ah, sekarang Jaehyuk tahu mengapa saat itu Junghwan mengatakan tertarik pada feromonnya di depan Doyoung. Itu bukan karena Junghwan menyukainya, tapi karena Junghwan tahu bahwa dirinya adalah darah keturunan serigala Lotus.

"Jaehyuk Hyung--boleh aku memanggilmu begitu ?"tanya Junghwan ragu.

Jujur saja, sedikit canggung mendengar ada seorang Alpha yang memanggilnya dengan sebutan Hyung, tapi melihat bagaimana mata dengan iris berwarna putih itu kini nampak berkaca-kaca, Jaehyuk tahu bahwa fakta keduanya bersaudara membuat sang Alpha senang sekaligus terharu.

"Tentu saja. Panggil aku Jaehyuk Hyung."balas Jaehyuk yang langsung membuat Junghwan menghambur ke pelukan Jaehyuk. Junghwan, sekalipun dia Alpha, dia telah melewati banyak waktu di mana ia merasa sendiri dan kesepian. Dn hadirnya Jaehyuk sebagai kakak sedarahnya benar-benar membuat kekosongan itu kembali terisi. Junghwan, kembali merasa memiliki rumah.

Dan Jaehyuk, kini tak ada yang bisa ia lakukan selain tersenyum dan mengusap punggung kokoh sang adik sepupu. Matanya yang semula kering kini ikut berkaca-kaca. Bahkan, Kevin di dalam sana mendesak Jaehyuk untuk ikut mengenalkan dirinya. Kevin sangat berisik sampai-sampai kepala Jaehyuk pening.

Jaehyuk melepas pelukan Junghwan.Tangannya terulur untuk menghapus jejak air mata di wajah tampan sang Alpha.

"Ada yang berisik sejak tadi, ingin bertemu denganmu."ucap Jaehyuk pada Junghwan.

"Siapa ?"tanya Junghwan pada Jaehyuk.

"Kevin. Omega dalam diriku. Untuk peringatan, dia sedikit kasar dan sangat jujur, em--akan terlihat 180 derajat berbeda dariku tapi, aku pastikan dia baik. Dan dia sangat ingin bertemu denganmu, Junghwan-ah...."ucap Jaehyuk yang membuat sang Alpha terkekeh kecil. Kekehan pertama yang Jaehyuk dengar dari sang namja Seo.

Setelah ucapan itu, Jaehyuk membiarkan Kevin mengambil alih dirinya. Merubah mata Semerah darah miliknya menjadi coklat keemasan.

"Kevin Hyung...." Panggil Junghwan begitu Kevin tak juga kunjung berbicara. Omega itu menatap Junghwan dengan tatapan sendu. Apalagi dengan kondisi Junghwan yang buta, rasanya semakin merasa bersalah saat dirinya tak berhasil melindungi sosok Seo Yoona kala misi sapu bersih di menimpa Klan Yoon.

"Junghwan-ah...." Kevin menghambur memeluk tubuh sang adik sepupu. Berkebalikan dari apa yang Jaehyuk peringatkan, Kevin di hadapan Junghwan justru terlihat begitu lemah. Omega itu menangis dan mengucapkan kata maaf karena tak bisa menjaga Seo Yoona. Dan meminta maaf pula karena tak pernah mencoba untuk mencari tahu mengenai keluarga sang ibu. Ya, sebagai omega, tentu tak mengetahui siapa keluarga serigalanya merupakan hal yang sangat menyedihkan mengingat bangsa serigala adalah tipe yang hidup secara berkoloni.

"Tak apa. Kita sama-sama tidak tahu apapun, Hyung. Sekarang aku senang, karena ternyata, aku tidak hidup sendiri. Tolong jangan tinggalkan aku lagi, hyung. Aku tidak ingin sendiri lagi."bisik Junghwan sembari mengeratkan kembali pelukan di antara mereka.

Mungkin, jika sedari awal momen itu berlangsung semua orang yang ada di sana telah melihatnya, maka respon yang diberikan adalah tangis haru. Tapi, kebetulan buruknya, Jeongwoo-lah orang pertama yang memergoki keduanya tengah menangis sembari saling memeluk. Jeongwoo yang mudah tersulut amarah dan cemburu, sudah pasti pada akhirnya kesalah pahaman yang terjadi. Salah paham yang kini membuat sang Alpha melesat mendekat dan menarik kerah baju Junghwan.

Duagh /

"Yak, Seo Junghwan ! Kenapa kau lancang memeluk kekasihku ?!"

WEREWOLF X VAMPIR || Treasure FF BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang