Park Jae-Hoon

302 36 0
                                    

Kehebohan terjadi di Paviliun Watanabe begitu rombongan Park Jihoon memasuki halaman utama Paviliun. Sosok pemimpin klan, Watanabe Yuta dan sang istri Watanabe Winwin yang melihat kondisi sang calon menantu tengah tidak baik-baik saja pun berlari tergopoh-gopoh untuk menyambut sekumpulan serigala muda itu. Memberikan mereka ruang di mana Jihoon bisa meletakkan tubuh Junkyu agar sang omega yang tengah meraung kesakitan itu merasa sedikit lebih nyaman.

"Ada apa dengan Junkyu ?"tanya Winwin pada Jihoon. Tangan vampir submissive itu senantiasa mengusap lembut kepala Junkyu yang tak henti di pukuli oleh pemiliknya.

"Junkyu memiliki kemampuan untuk membaca  informasi melalui bisikan-bisikan angin, bibi. Tapi saat ini, ada terlalu banyak bisikan yang datang dalam waktu bersamaan  hingga membuat Junkyu mengalami sakit kepala hebat dan membuat dirinya tidak dalam kondisi yang stabil."terang Jihoon pada Winwin.

"Lantas, apa yang bisa kami bantu ?" Sela tuan Watanabe yang kini terlihat sangat tak tega melihat Junkyu yang begitu kesakitan.

"Kami butuh Haruto paman. Gema kelelawar miliknya, mungkin bisa membantu Junkyu untuk menafsirkan bisikan-bisikan itu. Dimana Haruto ?"tanya Hyunsuk pada tuan Watanabe.

"Haruto tengah berjaga di perbatasan. Akan aku minta salah satu pengawal untuk menjemputnya. Tunggu sebentar."Watanabe Yuta pun berjalan keluar ruangan untuk meminta salah satu pengawal memberitahu kondisi Junkyu yang tengah berada di Paviliun. Watanabe Yuta bahkan memilih pengawal dengan kemampuan melesat tercepat agar Haruto sesegera mungkin bisa tiba di Paviliun.

Hampir 15 menit menunggu, keadaan Junkyu semakin mengkhawatirkan. Terlihat dari bagaimana kini hidungnya yang mulai mengeluarkan darah sedikit demi sedikit. Membuat Nyonya Watanabe kalang kabut meminta pelayan untuk membawakan sapu tangan dengan taburan beberapa bubuk herbal agar pendarahan kecil di hidung itu bisa terhenti.

Melihat kondisi Junkyu yang semakin tidak tentu, timbul keresahan di hati semua orang yang kini berkumpul di kamar tamu rumah keluarga Watanabe itu. Sang kepala keluarga, Watanabe Yuta bahkan tak henti berjalan ke-sana kemari dengan tangan yang saling bertaut di belakang punggung. Begitu mengharapkan agar sang putra kandung, Haruto cepat tiba di hadapan mereka dan menolong Junkyu."Sial ! Dimana anak itu, kenapa lama sekal--"

"AKU DI SINI !!!" teriak Haruto dengan napas yang tersengal-sengal. Sepertinya, vampir muda itu baru saja mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuan dirinya untuk melesat secepat yang ia bisa agar lekas sampai di paviliun.

Haruto, vampir bangsawan yang bahkan belum tuntas menenangkan deru napasnya itu lekas mendekati tubuh sang kekasih yang tengah terbaring di pangkuan sang ibu. Duduk di sisi ranjang dan mulai meletakkan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri cuping telinga sang omega. Tentu, ia tak perlu lagi mendapatkan penjelasan apapun, saat menjemputnya tadi, seorang pengawal utusan sang Ayah telah memberitahu keadaan Junkyu pada dirinya.

"Tolong tutup telinga kalian rapat-rapat. Ini mungkin akan sedikit memekakkan telinga kalian."peringat Haruto yang lantas membawa tangan semua orang menutupi telinga milik masing-masing.

Dan setelah semuanya siap, Haruto pun memulainya. Ia memancarkan sebuah gelombang suara berfrekuensi tinggi dan menyalurkannya lewat sentuhan jemarinya yang kini tengah menyentuh apik kedua cuping telinga Junkyu. Mencoba menembus dan melebur menjadi satu dengan sapuan angin yang berada di sekitar rungu omega Eclips itu.

Perlahan namun pasti, gelombang suara milik Haruto itu mampu menata yang sebelumnya sempat tidak tertata. Menguraikan bisikan-bisikan itu hingga membentuk beberapa kalimat. Ah, masalahnya ternyata ada di sini. Kalimat-kalimat itu bukan hanya terucap dalam waktu bersamaan, tapi juga berulang-ulang hingga tanpa sengaja saling menindih satu sama lain.

WEREWOLF X VAMPIR || Treasure FF BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang