Mate Jihoon

586 53 0
                                    

Entah sudah berapa kali Jihoon menghelakan napasnya secara kasar, sejak berdiri berdua dengan Junkyu di balkon apartemen mereka, semua yang Junkyu ucapkan benar-benar membuat hatinya bimbang. Jihoon bahkan tak sanggup melihat bagaimana telatennya Hyunsuk saat mengobati luka Renjun yang tengah tertidur di kamar Junkyu.

"Itu berarti secara tidak langsung Huang Renjun masihlah darah keturunan Dewa Bulan."celetuk Jihoon sembari melihat ke depan. Melihat ke arah pemandangan malam gedung-gedung pencakar langit di tengah kota Tsushima.

"Benar, dia putra tunggal adik kandung ibuku yang menikahi seorang Alpha dari Cina.Pernikahan itu membuat bibi akhirnya tinggal di Pack Xilan, pack milik suaminya. Aku pikir, Renjun mati bersama dengan seluruh anggota packnya saat pembantaian, tapi ternyata tidak."terang Junkyu yang sontak membuat Jihoon mengernyit bingung.

"Ada pembantaian yang terjadi di sana ?"tanyanya pada Junkyu. Meminta penjelasan lebih.

"Ya, kau ingat saat keluargaku pergi satu tahun yang lalu ? Kami pergi ke Cina untuk mengurus pemakaman. Dan di sana, jelas aku melihat bahwa tak ada satu pun anggota Pack yang masih hidup. Tapi entah bagaimana Renjun bisa ada dalam penjara milik Jeno Lee."penjelasan Junkyu membuat Jihoon kembali mendesahkan napasnya kasar. Ada sebuah beban berat yang seakan menghantam kepalanya.

"Junkyu, Renjun punya tanda bulan sabit di dahinya. Sama seperti milikku. Dia mateku Junkyu, dia Lunaku..." Aku Jihoon yang tentu saja berhasil membuat seorang Kim Junkyu terkejut. Tanda bulan sabit itu memang hanya Jihoon dan matenya sendiri yang bisa melihat. Dan pengakuan Jihoon yang melihat itu dari Renjun tentu membuat Junkyu tersadar bahwa bukan dirinyalah mate sang Alpha. Tentu ada rasa sakit dan kecewa, tapi itu sudah takdir. Junkyu bisa apa ?

"Aku tidak mencintainya Junkyu-ya...."Tubuh Jihoon meluruh. Duduk bersandar pada pagar balkon. Membuat Junkyu yang melihat rapuhnya seorang Park Jihoon kini ikut mendudukkan dirinya di samping sang Alpha.

Junkyu, meski cintanya pada sang Alpha tak pernah terbalas, tapi dia mungkin satu-satunya omega yang bisa melihat kerapuhan seorang Park Jihoon. Hanya di depan dirinya, Jihoon bisa bersikap layaknya teman tanpa harus selalu terlihat kuat.

"Jihoon, jangan bilang kamu---"ucapan Junkyu terhenti begitu ia melihat air mata jatuh di pelupuk mata sang Alpha. Tidak ada isakan, tidak ada suara tangis, tapi air mata itu mengalir begitu deras.

Junkyu, berkali-kali ia mendengar keresahan Jihoon, tapi sungguh, ini pertama kalinya ia melihat Jihoon menangis. Dan sumber tangisan Jihoon adalah....Choi Hyunsuk.

"Aku mencintai Hyunsuk, aku hanya ingin bersama Hyunsuk."racau sang Alpha yang sejujurnya ikut membuat Junkyu bingung. Junkyu bahkan sampai merasa sulit untuk menelan ludahnya sendiri atas pengakuan Jihoon.

"Jihoon kau calon penerus King Alpha, tidak...bahkan jika kau bukan penerus King Alpha, bagaimana mungkin kau menolak matemu sendiri. Okay, jujur saja aku juga tidak terima jika Renjun adalah matemu tapi, jika tak menerima matemu sendiri kau bisa menyakitinya Jihoon."Junkyu tahu ini bukan saatnya menceramahi Jihoon, tapi sungguh, meski ia kekanakan, ia juga tidak mau Jihoon berniat bodoh dengan mencampakkan matenya sendiri.

Junkyu menarik Jihoon untuk bersandar di bahunya. Mengusap lembut surai sehitam jelaganya.

"Bicaralah dengan Hyunsuk, aku yakin dia akan menerimanya dengan lapang dada. Dia omega yang hebat Jihoon, aku mengakuinya meski aku sering mengganggunya dan membuatnya kesal. Dia dewasa dan bijak, dia akan mengerti posisimu."ucap Junkyu pada Jihoon.

Entahlah, rasanya sulit untuk melakukan apa yang Junkyu sarankan. Hyunsuk, melihat bagaimana dewasa dan bijaknya omega itu, Jihoon yakin Hyunsuk akan menghapus tanda darinya dan meninggalkannya dengan sukarela, tapi dirinya ? Jihoon tak akan sanggup. Jihoon tak mengerti apa yang terjadi tapi ia benar-benar merasa sangat terikat dengan Hyunsuk, bukan dengan Renjun.

WEREWOLF X VAMPIR || Treasure FF BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang