Siapa, Park Jeongwoo ?

310 31 6
                                    

Grrrhhh.....

AKHHH !

Geraman kasar bercampur erangan kesakitan terus menguar dari bibir manis seorang Kim Junkyu. Jika bukan karena Junghwan dan Jihoon yang memeganginya saat ini, omega itu mungkin saja akan berlari keluar dan mengamuk karena kehilangan kendali dirinya.

"Erghh...kepalaku sa---kit...akhhh !!!" Teriaknya lagi. Teriakan yang sama sejak beberapa saat yang lalu. Membuat Hyunsuk lantas bergerak mendekatkan diri pada sang namja Kim untuk mengajaknya berbicara.

"Katakan apa yang kau butuhkan, Junkyu-ya. Kami akan membantu."lirih Hyunsuk yang saat ini sudah duduk berjongkok di depan sang omega Eclips. Diikuti oleh Jaehyuk yang kini berdiri di belakang. Menatap kondisi Junkyu yang telah setengah berubah menjadi serigala itu dengan tatapan khawatir.

"Ssh--Mereka ingin di dengar. Tapi aku tidak bisa mendengar apapun saat mereka berbicara secara serentak. Itu membuat kepalaku sakit...erghh !"ucap Junkyu disela-sela dirinya menahan erangannya.

Hyunsuk yang mendengar penjelasan Junkyu pun lantas berpikir. Harus ada sesuatu yang bisa menembus kemampuan Junkyu. Sesuatu yang bisa menguraikan dan membaca bisikan-bisikan angin itu. Sesuatu yang memiliki frekuensi dan getaran seperti.....

"Suara ! Teman-teman, kita butuh Haruto. Kekuatannya pasti mampu membaca bisikan-bisikan angin milik Junkyu." Seru Hyunsuk penuh semangat. Seruan yang sontak membuat semua yang ada di sana kini menatap serius ke arah namja Choi.

"Sejak selesai ujian Haruto bergegas kembali ke Paviliun Watanabe, katanya ada beberapa hal yang harus ia urus di sana."sahut Jaehyuk yang memang sempat di pamiti oleh Haruto.

"Kalau begitu, kita bawa Junkyu ke-sana, ayo !" Jihoon meraih tubuh Junkyu. Menggendong tubuh saudara satu packnya itu untuk dibawa menuju Paviliun Watanabe.

Keluar dari apartemen Jihoon, mereka semua berjalan melewati lorong-lorong yang berisi unit-unit apartemen milik penghuni lainnya. Bagi yang lain, mungkin melewati lorong-lorong itu terasa biasa saja, atau mungkin karena mereka pergi terlalu terburu hingga membuat mereka tidak merasakan keanehan. Tapi bagi Jaehyuk, ia merasa sangat mengenali lorong-lorong ini. Seakan ia telah melewatinya selama puluhan kali. Terutama, lorong di mana unit bernomor 119 ini berada. Unit yang berjarak satu lantai di bawah lantai apartemen milik Jihoon. Rasanya, Jaehyuk pernah memasukinya.

Jaehyuk terdiam. Menatap lamat-lamat pada pintu apartemen itu. Entah apa yang ada di dalam, tapi rasanya seakan menarik Jaehyuk untuk lekas memasukinya.

"Jaehyuk Hyung, ayo ! Kita harus segera pergi !" Tegur Doyoung yang mau tak mau membawa Jaehyuk untuk kembali melangkah. Menyusul yang lain hingga kini mereka tiba di depan sebuah lift.

Jaehyuk, ia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Harusnya saat ini ia merasa khawatir akan keadaan Junkyu dan fokus akan itu. Tapi, rasa gelisah yang menghantuinya saat ini berhasil mengusik pikiran dan perasaannya lebih daripada rasa khawatirnya akan sang omega Eclips. Membuatnya lantas mengurungkan niat untuk memasuki lift dan menimbulkan kerutan bingung di dahi yang lain.

"Maaf, kalian pergilah lebih dulu. Aku akan menyusul kalian dengan taxi." Jaehyuk berbalik pergi begitu saja tanpa menghiraukan panggilan-panggilan dari Doyoung dan juga Hyunsuk. Melesat dengan cepat untuk kembali ke unit apartemen bernomor 119 itu.

Satu sebanyak enam kali

Itu suara Kevin. Inner-wolf miliknya itu tiba-tiba saja menyebutkan sebuah angka kala Jaehyuk berdiri tepat di depan pintu.

"Itu passwordnya ?"tanya Jaehyuk pada Kevin.

Tidak tahu, angka itu tiba-tiba saja terlintas di pikiranku. Coba saja.

WEREWOLF X VAMPIR || Treasure FF BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang