Mau Menjadi Kekasihku ?

360 33 0
                                    

Pertarungan antara Haruto dan Amun-Ra tak terhindarkan. Junkyu bahkan ternganga tak percaya bahwa sosok vampir tampan yang kini tengah melesat dengan cepat ke sana kemari itu adalah Haruto. Sangat cepat, bahkan terlalu cepat untuk ukuran Vampir maupun serigala. Haruto seakan mengimbangi kecepatan yang dimiliki Amun-Ra. Bahkan di beberapa waktu, Junkyu harus menutup kedua telinganya lantaran suara yang teramat keras dan tinggi keluar dari mulut Haruto. Suara yang menyakitkan dan begitu memekakkan telinga. Junkyu bahkan bisa melihat sosok Amun-Ra mulai limbung karena mendengar teriakan Haruto.

"Sialan ! Apa-apaan ini ! Apa yang kau lakukan padaku Vampir bodoh---Arghhh !" Amun-Ra berteriak histeris saat Haruto mulai mengeluarkan Fonem miliknya.

Fonem adalah bentuk suara yang lebih kuat yang Haruto kembangkan dengan menciptakan frekuensi kepadatan tinggi di seluruh tubuhnya. Saat Haruto mengeluarkan Fonem itu kulitnya akan berubah menjadi merah padam, iris mata Semerah darahnya akan bersinar dan pupil matanya menajam. Gelombang suara yang sangat padat itu mampu memancar langsung pada tubuh lawan hingga pada titik di mana ia mampu menyebabkan kerusakan besar pada organ-organ tubuh musuh yang ada di hadapannya. Membuatnya hancur tanpa sisa.

Bruukk /

Haruto menjatuhkan dirinya begitu tubuh Amun-Ra terpecah belah menjadi banyak bagian. Kurang dari 3 jam, Haruto telah mengeluarkan semua kekuatan yang ia punya. Dan jujur saja, untuk seseorang yang hampir dua tahun tak lagi berlatih, Haruto cukup beruntung bahwa ia tak langsung pingsan.

"Haruto, kau baik-baik saja ?"tanya Junkyu yang lekas mendekatkan diri pada sang vampir begitu pertarungan di antara mereka telah selesai.

Haruto mendongakkan kepala, memperlihatkan wajahnya yang kini di penuhi peluh. Haruto mengangguk dan tanpa banyak kata lekas meraih tubuh Junkyu untuk ia peluk.

Junkyu membalas pelukan itu tak kalah eratnya. Jujur, ia belum mengerti dengan apa yang baru saja ia lihat. Haruto yang ia kenal selama ini sangat berbeda dengan Haruto yang ia lihat beberapa menit yang lalu. Tapi biarlah itu ia tanyakan nanti, karena saat ini, Junkyu lebih membutuhkan pelukan hangat Haruto yang sempat ia pikir tidak akan pernah bisa ia rasakan lagi.

"Junkyu, sepertinya dia ingin berbicara sesuatu..."lirih Haruto dengan sisa tenaga yang ia punya. Bisikan lemah itu sontak membuat Junkyu melepaskan pelukan sang Vampir. Menatap wajah tampannya dengan kerutan di dahi.

Haruto tersenyum kecil, lalu menggerakkan dagunya ke arah depan. Meminta Junkyu untuk berbalik agar sang omega bisa melihat eksistensi seekor serigala besar berbulu merah bata yang kini berdiri dengan gagahnya di sebrang.

"Kazama Noa....itu inner-wolf miliknya. Haru boleh aku---" Junkyu tak bisa menyembunyikan senyumnya kala sang vampir menganggukkan kepala. Mengijinkan Junkyu untuk menghampiri sang Alpha.

Junkyu, dengan sedikit tertatih dan merintih lantaran luka yang membalut hampir di seluruh tubuhnya, melangkah mendekati serigala berbulu merah bata itu. Mengambil posisi berlutut agar tatapannya sejajar dengan tatapan sang Alpha.

Junkyu tahu, berhadapan dengan inner-wolf apalagi yang tidak lagi memiliki raga membuat keduanya tak lagi bisa berkomunikasi dengan bahasa manusia. Tapi Junkyu tak perlu itu, karena hanya dengan tangan lembutnya yang kini menyentuh wajah sang Alpha, Junkyu tahu bahwa sang Alpha tengah berterima kasih pada dirinya dan juga Haruto. Berkata bahwa sempat bertemu Junkyu meski hanya beberapa saat sebelum kepergiannya adalah sebuah hal yang membuat hati sang Alpha begitu bahagia.

"Selamat tinggal, Alpha. Semoga kau tenang..."ucapnya kala kening sang Alpha menyentuh keningnya dengan begitu lembut. Membiarkan Junkyu merasakan kehangatan dari sentuhan sang Alpha sebelum eksistensinya mulai memudar. Mengabur bersama angin yang akan membawanya kembali ke sisi Dewa.

WEREWOLF X VAMPIR || Treasure FF BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang