Jangan Mencintaiku, Junkyu

487 42 0
                                    

Junkyu pikir Haruto akan begitu saja mengantarkan dirinya kembali ke apartemen Jihoon. Tapi nyatanya Junkyu salah, Haruto justru mengajaknya untuk menuju lantai 3 di bar mewah milik keluarga Watanabe. Lantai yang memang dikhususkan sebagai area santai dan di isi dengan beberapa kamar untuk dipakau keluarga sang pemilik bar. Dan tentu, karena ini milik keluarga Watanabe yang adalah bagian dari klan Vampir, hampir seluruh dekorasi ruangannya dipenuhi oleh warna merah maroon dan gold. Sangat mewah tapi sedikit suram.

Junkyu, omega cantik itu kini duduk di sebuah sofa di ruang santai. Menunggu Haruto yang entah pergi kemana. Jujur saja, Junkyu mulai bosan. Ia bahkan hampir berniat untuk diam-diam pergi dan kembali ke apartemen sendiri jika saja Haruto tidak tiba-tiba saja datang dengan sebilah pisau di tangannya.

Melihat ada pisau, tentu Junkyu sontak beranjak berdiri. Menatap dengan sorot waspada pada sang vampir bangsawan. Junkyu bahkan sudah siap dengan posisi bertahannya jika saja tiba-tiba Haruto hendak menyerangnya. Dan melihat sikap waspada Junkyu itu, Haruto justru mengernyitkan sebelah alisnya.

"Apa ? Kenapa kau melihatku dengan begitu waspada ?"tanya Haruto sembari mengasah pisau lipat miliknya pada sebuah alat pengasah yang di letakkan di sudut meja.

"Itu, kenapa kau membawa pisau ? Kau mau apa ?"tanya Junkyu panik.

"Ah. Ini....ha...ha...jangan salah paham. Aku tidak akan menusukmu. Duduklah."pinta Haruto lagi. Namun Junkyu masih saja berdiri di belakang kursi. Menatap Haruto yang mulai berjalan mendekatinya.

Melihat Junkyu yang sepertinya masih menaruh rasa curiga padanya, Haruto pun berdecak kesal. Junkyu, selain kekanakan, angkuh, sombong, narsis dia juga mudah curiga pada orang lain. Padahal, Haruto sama sekali tidak memiliki niatan buruk. Ia hanya ingin mengobati Junkyu.

"Aishhh...aku bilang duduk." Haruto menyentuh bahu sang omega dan lekas mendudukkannya kembali ke kursi. Setelahnya, Haruto berjongkok di bawah kaki Junkyu. Menyingkap celana berbahan jeans yang namja itu kenakan hingga sebatas lutut. Disana, nampak luka cakaran yang begitu lebar akibat ulah Junkyu sendiri. Lebih tepatnya, ulah Junkyu yang disebabkan oleh kekuatan Jaehyuk.

"Pisau ini untuk menyayat tanganku. Aku perlu mengeluarkan banyak darah untuk mengobati lukamu yang sangat mengerikan ini." Ucap Haruto sembari menggoyangkan Pisau di tangannya tepat di depan Junkyu.

"Kau mau menyayat tanganmu sendiri ? Jangan gila ! Aku bahkan bisa membeli obat atau pergi ke dokter besok pagi."

"Jika kau menggunakan obat dokter, lukanya memang akan sembuh. Tapi tetap akan membekas. Jika menggunakan darahku, kulitmu akan kembali mulus seperti semula. Arraso !"balas Haruto yang sontak membuat hati Junkyu terenyuh.

Haruto, sejak melihatnya dari selesai berlatih tadi, Vampir itu seakan tak terlihat peduli padanya. Tapi, kini dia justru mau menyakiti dirinya sendiri hanya untuk membuat kulit putih sang omega kembali seperti semula. Di perlakukan semacam itu, tentu jantung Junkyu tak berhenti berdebar. Junkyu bahkan hanya bisa mematung menahan salah tingkahnya. Membiarkan Haruto menyayat telapak tangannya hingga darah mengalir cukup banyak.

Haruto menggenggam tangannya sendiri, menyebarkan darah itu hingga menutupi seluruh permukaan tangannya. Lantas mengusapkan darah itu secara merata pada luka cakaran Junkyu yang begitu memerah itu. Tak lama, hanya dalam hitungan detik, luka itu perlahan menutup. Bukan hanya menutup, kulit Junkyu bahkan tampak lebih bersinar dari yang semula.

"Ajaib sekali...."lirih Junkyu penuh kekaguman. Membuat Haruto yang mendengarnya seketika terkekeh.

Vampir bangsawan itu kini beranjak untuk mengambil satu kotak darah kemasan dari atas meja. Meminumnya dalam sekali sedotan hingga luka di tangannya kembali menutup. Dan lagi-lagi, Junkyu terkagum akan itu. Benar kata Ayahnya, setiap bangsa telah dianugerahi dewa dengan kelebihan masing-masing yang pada ujungnya, tujuannya adalah untuk membantu satu sama lain.

WEREWOLF X VAMPIR || Treasure FF BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang