Chapter 7

123 15 0
                                    

Hari berlalu sangat cepat hingga tak terasa sudah waktunya untuk kotak mengantarkan anak baru lagi beserta persediaan selama satu bulan. Kini para glader sudah berdiri di depan kotak untuk menanti anak baru dan persediaannya.

Semoga anak baru yang datang adalah perempuan agar aku memiliki teman. Batin Cassy berharap.

"Seorang pria," ucap Newt dari dalam sana.

Pupus sudah harapan Cassy. Gadis itu pun memasang wajah penuh kekecewaan.

"Hai, Greenie," sapa Newt pada seseorang yang di dalam kotak.

Pria itu tak menjawab sapaannya dan malah melompat keluar dari kotak. Dia berlari begitu saja hingga tanpa sengaja kakinya tersandung oleh batu besar dan membuatnya tersungkur ke tanah.

Para glader yang menyaksikannya langsung tertawa terbahak-bahak. Mereka merasa lucu melihat tingkah konyol sang anak baru yang tiba-tiba lari dan tersungkur dengan menyedihkannya.

Cassy yang merasa jengah akan hal tersebut memutuskan kembali ke dapur untuk melakukan pekerjaannya yang tak lain adalah membuat makanan para penghuni Glade.

Tak terasa waktu makan siang akhirnya tiba. Para glader yang sudah kelaparan mulai mengantre untuk mendapatkan makan siangnya.

Cassy yang kebetulan bertugas membagikan makan siang itu tak sengaja melihat sang anak baru yang tengah ikut mengantre.

"Hai," sapanya ke anak baru.

Dengan canggung, pria itu membalas sapaannya. "Hai."

"Siapa namamu?" tanya Cassy sambil menyiapkan makanannya.

"Thomas," jawabnya.

"Halo, Thomas. Aku harap kau betah tinggal di sini." Cassy memberikan makan siang yang telah disiapkannya ke pria tersebut. "Ini makan siangmu. Kalau kurang, kau bisa mengatakannya padaku."

Thomas menganggukkan kepalanya dan menerima makan siangnya. Lalu dia bergabung bersama glader lainnya untuk menikmati makanannya.

Setelah memastikan para glader telah mendapatkan makan siangnya, Cassy pergi ke belakang untuk beristirahat sejenak. Dia meluruskan kakinya yang terasa lelah karena berdiri dalam waktu yang lama.

"Ini makan siangmu, Cassy." Frypan meletakkan sepiring nasi beserta lauk pauknya di depan gadis itu. "Maaf karena selalu menjadi yang terakhir."

"Tidak apa-apa. Sudah sewajarnya kita mendahului para glader yang bekerja lebih keras," jawab Cassy.

Keduanya mulai menikmati makan siang masing-masing sambil membicarakan banyak hal.

"Omong-omong, aku tak melihat Minho mengambil makan siangnya tadi," celetuk Frypan.

"Ah pria itu melewatkan makan siangnya lagi," decak Cassy.

"Sepertinya kau menjadi sangat dekat dengannya semenjak kejadian itu," ujar Frypan.

"Begitulah." Cassy buru-buru menghabiskan makanannya dan pergi ke dapur untuk mengambil makan siang seseorang. Gadis itu berjalan ke suatu arah dengan nampan berisi makanan dan minuman di tangannya.

Melihat seseorang yang dicarinya tengah duduk termenung di pinggir danau, Cassy segera menghampirinya dan duduk di sebelahnya tanpa izin.

"Kau melewatkan makan siangmu lagi, Minho," katanya sembari meletakkan nampan yang dibawanya.

"Aku lupa. Terima kasih sudah membawakannya." Minho mulai menyantap makanan di depannya itu dengan lahap.

"Apa yang kau lakukan di sini sampai lupa mengambil makan siangmu?" tanya Cassy.

The Truth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang