(S3) Chapter 39

53 8 0
                                    

"Selamat pagi. Apakah kalian nyaman dengan kamarnya?" sapa Cassy pada para tamunya.

"Sangat nyaman. Terima kasih untuk itu," jawab Vince.

"Apa-apaan ini, Cassy? Kenapa para penyusup itu ada di sini?" tanya seseorang dengan nada tak suka.

"Mereka adalah tamuku, Eric. Jadi, bersikaplah sopan!" tegur Cassy pada kakaknya.

Eric hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah adik perempuannya yang malah membela para tamu tersebut.

"Duduklah. Mari kita sarapan bersama," ujar Cassy.

Semuanya mulai duduk dan memenuhi kursi yang awalnya kosong.

"Cepatlah makan dan pergi dari sini, Penyusup," ketus Eric.

"Tanpa kau usir juga kami akan pergi dari sini," balas Vince.

"Eric—"

"Makan saja makananmu, Cassy," potong Eric.

Sang gadis hanya bisa mendengus kesal karena ucapannya dipotong.

"Kenapa kau begitu memperhatikanku, Teresa?" tanya Eric tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kau kenal aku?!" tanyanya terkejut.

"Tentu saja. Teresa si pengkhianat, aku sangat mengenal dirimu." Eric menghentikan makannya dan menatap gadis itu dengan tajam. "Kau mengkhianati teman-temanmu dan memilih membantu Wicked mencari obatnya dengan cara yang salah."

"Aku tidak—"

"Ah...betapa bodohnya aku mengerahkan seluruh hartaku untuk tempat sialan itu," sambung Eric.

"Omong-omong, sepertinya kau mengenal kami semua. Mengingat kau sangat menghindari kami dengan Cassy," celetuk Vince.

"Kau pintar juga, Pak Tua. Yah aku memang mengenal kalian semua jauh sebelum kalian datang ke sini," ungkapnya.

"Kau mengenal mereka, Eric?" tanya Cassy.

"Tentu saja. Aku harus mencari tahu orang-orang yang berhubungan dengan adikku di masa lalu," jawabnya dengan santai.

Seketika Cassy membanting alat makannya dengan kasar. "Dan kau tak pernah mengatakannya padaku?! Apakah kau tidak tahu seberapa keras usahaku untuk mencari tahu tentang masa laluku?!"

"Aku tahu, sangat tahu, Cassy. Itulah sebabnya aku menjauhi masa lalu itu darimu karena kau akan merasa sakit jika mengetahuinya," jawab Eric.

"Aku merasa sakit atau tidak itu urusan nanti. Setidaknya biarkan aku tahu tentang masa lalu yang aku lupakan! Kau benar-benar egois!" Cassy berlari keluar dari ruang makan tanpa menghabiskan makanannya.

"You hurt your sister's heart, Dude," ujar Thomas.

"Sebenarnya apa alasanmu menyembunyikan semuanya dari Cassy?" tanya Brenda.

Pria itu menghela nafasnya panjang dan meletakkan peralatan makannya. "Aku tak ingin membuatnya berada dalam situasi bahaya lagi. Sudah cukup aku merasa putus asa saat menemukan adikku satu-satunya yang terpisah sejak kecil dalam keadaan kritis dan aku tak ingin merasakan hal yang sama lagi. Itulah mengapa aku menyembunyikan semua masa lalunya."

"Tunggu, kau bilang kalian terpisah sejak kecil? Lalu bagaimana kau bisa menemukannya?" tanya Minho.

"Kalung yang terpasang di lehernya adalah kalung milik keluarga Milles. Itulah mengapa aku bisa tahu kalau Cassy adalah adikku yang hilang." Pria itu menatap mereka satu persatu.

"Sekarang giliran aku yang bertanya. Bagaimana Cassy bisa terjatuh dalam reruntuhan itu, sedangkan kalian semua selamat?"

"Saat kami ingin membantunya naik ke pesawat, Janson menyerangnya dan bangunan itu runtuh di saat yang bersamaan," jawab Thomas.

The Truth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang