Sudah berjam-jam lamanya ketiga orang itu berkendara, tapi belum juga menemukan jejak dari mobil yang mereka ikuti. Padahal langit sudah hampir gelap lagi.
"Apakah mereka sudah sampai di tempat tujuan?" tanya Brenda.
"Entahlah," jawab Cassy.
"Di terowongan yang akan kita lalui ini hampir 99.9% ada cranks di dalamnya." Jorge menjeda ucapannya. "Entah mereka akan selamat atau tidak, tapi aku harap mereka selamat."
Beberapa meter ke depan, mulai terlihat adanya terowongan yang sangat besar.
"Persiapkan senjata kalian, anak-anak. Kita akan segera masuk ke dalam." Jorge mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.
"Itu mereka!" teriak Cassy.
"Cepat, Jorge! Mereka sedang dikejar cranks," suruh Brenda.
Pria tua itu semakin mempercepat laju mobilnya dan berhenti tepat di sebelah ketiganya.
"Cepat masuk!" perintah Brenda.
Thomas, Newt, dan Frypan bergegas masuk ke mobil dan duduk di kursi belakang. Setelah memastikan semuanya telah masuk, Jorge menginjak pedal gas dan menerobos semua cranks yang berada di depannya.
"Kami hanya tak mau melibatkan kalian dalam bahaya," ucap Thomas menjelaskan.
"Itu maksudnya terima kasih," sambar Frypan.
Cassy bersikap bodo amat pada teman-temannya itu, tapi sesuatu menghancurkan pertahanannya. Tangan seseorang yang terlihat bergetar membuatnya tak bisa bersikap acuh.
"Kenapa tanganmu bergetar, Newt?" tanya Cassy.
"Ah ini...mungkin aku kelelahan karena berlari menghindari kejaran para cranks," jawabnya.
"Kau yakin?" Cassy masih menatap tak percaya ke arah pria berambut pirang itu. "Katakan padaku kalau ada sesuatu."
"Tentu saja." Newt tiba-tiba menggenggam tangan gadis yang masih memperhatikan dirinya. "Cassy, aku minta maaf. Aku...tak bermaksud."
"Kalau kalian memang mau nekat, setidaknya ajaklah aku. Kalian pikir hanya kalian yang bisa bersikap nekat?" kesalnya.
Pria itu bisa menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.
"Jangan lakukan lagi. Aku tak mau ditinggalkan oleh kalian," lanjut Cassy.
"Terowongan tadi adalah pertahanan terakhir. Kalau di sana sudah banyak cranks, bisa dipastikan kota selanjutnya juga sama," ujar Jorge.
"Tidak juga. Ada kemungkinan mereka menemukan sebuah cara untuk mencegah para cranks masuk ke kotanya," sahut Thomas.
Hal yang diucapkan oleh pria itu terbukti benar. Kota yang mereka datangi terlihat baik-baik saja dengan adanya dinding besi besar yang menghalangi.
"Gedung-gedung besar itu...sepertinya adalah markas Wicked yang sesungguhnya," gumam Cassy.
"Apakah kau tak tahu tentang tempat ini, Gadis Kecil?" tanya Brenda.
Cassy menggelengkan kepalanya. "Aku selalu berada di laboratorium bertahun-tahun tanpa keluar dari sana. Jadi, aku tidak pernah tahu di kota mana aku berada."
"Mereka benar-benar memperlakukanmu seperti robot yang tak bisa pergi ke manapun," tutur Frypan.
Setelah sampai lebih dekat, barulah mereka menyadari bahwa keadaan di luar dinding besar itu terlihat sangat kacau. Banyak orang yang beramai-ramai melakukan demo dengan terus menyebutkan Wicked yang tak pernah adil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth
RomanceCassy terbangun di sebuah tempat yang di mana hanya ada para laki-laki di sana. Tak mau terus berada di dalam sana, ia bersama yang lainnya berjuang untuk keluar dari tempat tak diketahui itu, tapi ternyata banyak hal yang tidak mereka ketahui selam...