(S3) Chapter 44

60 9 0
                                    

"Aku dan Cassy akan pulang sekarang," ucap Eric.

"Aku tidak mau pulang!" tolak Cassy.

"Aku tak bisa berlama-lama di sini. Masih banyak pekerjaan yang harus kulakukan," ujar Eric.

"Kalau begitu kau pulanglah duluan. Aku akan tetap di sini bersama teman-temanku," balas Cassy.

"Jadi, kau memilih bersama teman-temanmu dibandingkan kakakmu?" tanya Eric.

Pertanyaan tersebut sukses membuat hati Cassy merasa sakit. Ada perasaan tak enak dalam dirinya ketika mendengar pertanyaan dari sang kakak.

"Hei, biarkan adikmu di sini beberapa hari lagi. Bagaimana pun dia baru bertemu dengan teman-temannya setelah beberapa tahun berpisah. Jadi, maklumi saja," bela Jorge.

"Benar. Biarkan adikmu menghabiskan banyak waktu dengan teman-temannya," timpal Vince.

"Eric, kau memang kakakku, tapi mereka adalah teman-temanku yang berharga. Mereka yang menemaniku dan menjagaku selama kita belum bertemu. Jadi, izinkan aku tetap berada di sini lebih lama lagi." Cassy menatap sang kakak dengan tatapan penuh harap.

"Lima hari, tidak lebih," putusnya.

"Apa? Kenapa sebentar sekali?!" protes Cassy.

"Lima hari atau tidak sama sekali?" ancam Eric.

Mendengar ancaman itu berhasil membuat Cassy tak berkutik lagi.

"Aku akan menjemputmu lima hari lagi. Tidak boleh ada pemberontakan saat hari itu tiba." Eric pun masuk ke helikopternya dan pergi meninggalkan pekarangan Safe Heaven.

"Oh iya, aku melupakan sesuatu. Sejak kembali ke sini, aku tak melihat adanya Leo. Di mana laki-laki itu?" tanya Cassy.

"Dia sudah kembali ke kelompoknya," jawab Thomas.

"Dua minggu sebelum kau datang, tiba-tiba saja Leo berkata kalau dia telah menemukan kelompoknya dan pergi," timpal Newt.

"Apakah kalian tahu di mana dia dan kelompoknya berada?" tanya Cassy lagi.

"Di New City," jawab Frypan.

"Kenapa tiba-tiba kamu menanyakan tentangnya? Apakah kamu tahu sesuatu?" tanya Minho.

Cassy mengangguk dan menjelaskannya. "Leo adalah anak satu-satunya Ava. Sama seperti Teresa, dia selalu menempel dan meminta apapun padaku. Kami begitu dekat dulu, tapi beberapa bulan sebelum Thomas dan Teresa datang, anak kecil itu pergi begitu saja."

"Dokter Ava memiliki seorang anak?!" tanya Teresa yang terkejut.

"Iya, anaknya berbeda tujuh tahun dengan kita," jawab Cassy.

"Aku tak menyangka kalau Ava memiliki seorang putra," gumam Thomas.

"Pantas saja dia terlihat terkejut saat melihatmu," celetuk Brenda.

Cassy mengalihkan pandangannya pada seseorang dan mulai merengek. "Minho, aku ingin bertemu dengannya."

"Kau sudah berjanji untuk tak ke mana-mana pada Eric," ucap Minho.

"Dia tak akan tahu." Gadis itu mulai mengeluarkan jurus keimutannya yang tak mungkin ditolak oleh siapapun. "Aku ingin sekali bertemu dengannya. Bagaimana pun dia sudah seperti adik laki-lakiku."

"Aku rasa tidak masalah. Lagi pula kita hanya menemuinya saja," ujar Newt.

"Benar. Tak akan ada bahaya apapun karena cranks sudah tidak ada lagi sekarang," timpal Thomas.

Minho menghela nafasnya panjang. Teman-temannya itu tidak membantu sama sekali dan malah mendukung keinginan kekasihnya.

"Baiklah, kita hanya akan bertamu dan pulang setelahnya," putus Minho.

The Truth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang