(S2) Chapter 17

108 13 0
                                    

Melihat adanya ruangan kosong, Teresa langsung turun ke bawah sana tanpa persetujuan dari teman-temannya.

"Teresa!" Cassy yang melihat gadis itu turun ke sana bergegas mengikutinya. "Kau tidak boleh bertindak gegabah sendirian, Teresa."

"Maaf...aku tak sengaja melihat tempat ini dan berpikir kalau ini adalah tempat bagus untuk kita bersembunyi," jawabnya.

"Hei, kalian tidak boleh pergi tiba-tiba seperti itu!" tegur Newt yang sudah menyusul bersama yang lainnya.

"Tempat ini sangat gelap," celetuk Frypan.

"Apakah ada yang punya senter?" tanya Thomas.

"Aku punya!" Aris mengambil senternya yang dia simpan di dalam saku jaketnya. "Waktu itu aku tak sengaja menemukannya dan menyimpannya." Dia menyalakan senternya dan mengarahkan ke sekitarnya.

"Lihat! Di sana ada banyak senter," kata Winston sambil menunjuk ke suatu arah.

Mereka berbondong-bondong menghampiri tempat tersebut dan mengambil senter-senter yang tergeletak di sana. Beruntung semua senternya masih berfungsi dengan baik. Jadi, mereka bisa berpencar tanpa kekurangan cahaya.

"Banyak sekali jejak kaki di sini," celetuk Frypan.

"Benar, seperti ada seseorang yang pernah singgah," timpal Newt.

"Hiraukan saja. Lebih baik kita cepat mencari sesuatu yang dapat digunakan," ucap Minho.

"Teman-teman, aku menemukan tumpukan pakaian dan sepatu," teriak Teresa.

Mereka semua bergegas menghampirinya dan mulai memilih. Namun, ada seseorang yang tak ikut memilih dan malah berdiri cukup jauh dari mereka.

"Cassy, apa yang kau lakukan di sana?" tanya Thomas sedikit berteriak.

"Aku sedang melihat-lihat," jawabnya.

"Lakukanlah itu nanti. Sekarang ke sini dan pilih pakaian gantimu," ujar Minho.

Gadis itu menurut dan menghampiri teman-temannya yang sedang memilih pakaian serta sepatu.

"Omong-omong, kau belum menceritakan apa yang terjadi denganmu, Cassy," celetuk Frypan.

"Benar juga. Aku masih penasaran saat melihat pakaianmu yang penuh dengan noda darah," sambar Thomas.

"Aku sempat berkelahi dengan orang-orang berjas putih itu karena mereka berusaha memberikan cairan yang bisa membuatku melupakan semua hal yang berkaitan dengan Glade," jelas Cassy.

"Kenapa mereka mau melakukan itu?" tanya Winston.

"Agar Cassy bisa kembali bekerja bersama Wicked," jawab Thomas.

Sontak mereka menoleh ke arah pria itu.

"Kami sempat mendengar percakapan antara Janson dengan Ava. Mereka ingin Cassy kembali bagaimana pun caranya," timpal Aris.

"Wow, kau terlihat sangat berharga bagi mereka," tutur Newt.

"Berharga? Ayolah, jangan buat aku tertawa. Wicked tak pernah menganggap manusia sebagai sesuatu yang berharga. Justru mereka menganggap manusia adalah alat untuk mencapai tujuannya," sahut Cassy.

Orang-orang itu pun kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda. Setelah menemukan pakaian yang sekiranya cocok, mereka mulai berpencar untuk mengganti pakaiannya dan melanjutkan pencarian lainnya.

"Kau belum mengganti pakaianmu, Cassy?" tanya Minho.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Aku akan ganti nanti."

The Truth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang