(S2) Chapter 19

103 12 2
                                    

Suara koyakan plastik terdengar begitu mengganggu di telinga seseorang hingga memaksanya bangun untuk melihat apa yang membuat suara bisingnya. Ternyata suara berisik itu berasal dari kawanan burung yang mencoba membuka persediaan makanan mereka.

"Hei, pergilah!" Dia bergegas mengusir burung-burung tersebut sebelum mencuri persediaan makanan mereka.

"Ada apa, Thomas?" tanya Cassy yang tak sengaja terbangun.

"Tadi ada kawanan burung yang mau mengambil makanan kita," jawabnya.

Gadis itu mengangguk paham dan mulai merenggangkan otot-ototnya. "Selamat pagi, Thomas."

"Selamat pagi, Cassy," balasnya.

Tak lama teman-teman yang lain ikut membuka mata dan bangun.

"Selamat pagi. Saatnya melanjutkan perjalanan kita, teman-teman," kata Thomas.

Setelah sarapan, mereka mulai melanjutkan perjalanan yang sangat jauh. Menempuh jalanan berkilo-kilo meter dengan persediaan air minum dan makanan seadanya.

Setelah berjam-jam lamanya berjalan, akhirnya sampai juga mereka di dataran tinggi yang membuatnya bisa melihat banyak hal dari sana.

"Astaga, gunungnya masih sangat jauh," tutur Frypan.

Semuanya memandang lurus ke depan sambil menikmati sepoi-sepoi angin yang menyentuh kulit.

"Baiklah. Ini saatnya untuk lanjut berjalan," ucap Thomas yang mulai melangkah lagi.

Tiba-tiba seseorang terjatuh begitu saja dan meluncur ke bawah sana. Mereka yang melihatnya bergegas menghampiri untuk memeriksa kondisinya.

"Winston? Hei, sadarlah!" Thomas mengguncang tubuh temannya itu agar sadarkan diri, tapi tak berhasil. Hanya terdengar deru nafas yang sangat berat darinya. "Keadaannya semakin memburuk."

"Kita harus membuat tandu untuk membawanya." Cassy mulai mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya untuk membuat alat yang bisa membawa temannya itu.

Setelah alatnya sudah siap, mereka kembali melanjutkan perjalanan dengan Minho dan Thomas yang menarik Winston. Lalu bergantian dengan yang lainnya saat keduanya mulai lelah. Terus seperti itu sampai akhirnya mereka mulai lelah dan memutuskan untuk beristirahat.

"Aku akan kurus dalam waktu dekat," gumam Frypan.

"Bukankah itu bagus? Saat di Glade, kau selalu ingin kurus," sahut Newt disertai kekehan.

Frypan hanya memutar bola matanya malas mendengar ledekan dari temannya.

"Apa yang sedang Newt tertawakan?" tanya Cassy yang baru saja datang.

"Tidak tahu," jawab Frypan dengan ketus.

Cassy sudah tahu jawabannya melihat sikap ketus dari temannya itu. Dia menggelengkan kepala karena hal tersebut.

"Kau dari mana saja?" tanya Newt yang sudah berhenti tertawa.

"Dari ujung sana. Aku mencoba mencari sumber mata air, tapi tak ketemu," jawab Cassy.

"Dasar bodoh, di padang pasir seperti ini mana mungkin ada mata air," cela Minho.

"Namanya juga berusaha," sahut Cassy.

"Kalau kau haus, minum saja air punyaku," ucap Minho.

"Aku juga masih punya air sendiri," tolak Cassy.

"Kau sangat polos," celetuk Frypan.

Gadis itu menoleh dengan kerutan yang terlihat jelas di keningnya. "Polos kenapa?"

The Truth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang