08. Bully

790 59 1
                                    

"Pagi" Kaiza yang tengah memarkirkan motornya, langsung menoleh ketika seseorang menyapanya. Ketika ia melihat ke arahnya ia langsung di suguhi senyuman lebar.

"Lo bawa lagi motornya, kemaren motornya kemana?" Pagi - pagi Kaiza sudah disuguhi ocehan - ocehan Liam.

Ia berjalan melewati Liam, enggan menjawab pertanyaannya. Tapi Liam tidak menyerah, ia terus membuntuti Kaiza.

"Buat kemaren, makasih ya?" Ucapnya, namun tidak dibalas apapun. Rasanya Liam sudah kebal dengan diamnya Kaiza. Perempuan yang agak lebih tinggi darinya itu tiba - tiba berhenti, membuat dirinya menabrak tubuh belakang perempuan itu. Liam mundur beberapa langkah, mengelus kepalanya yang terhantuk.

"Ohh ini dia cewe itu.. Cewe yang gatau malu, yang malah suka cowo orang" Itu Caitlin, berdiri di depan kelas Kaiza. Saat ini koridor sedang ramai ramainya orang yang berlalu - lalang, mereka semua langsung berhenti untuk memperhatikan karena suara cempreng Caitlin membuat mereka tertarik.

Kaiza yang malas menanggapi langsung berjalan ingin masuk ke kelas, namun Caitlan menahannya lalu mendorong tubuhnya agar tidak masuk ke dalam kelas.

"Lo gatau diri ya? Lo pikir gue bakal diem aja setelah perlakuan lo ke gue?" Caitlin menarik dasi Kaiza membuat Kaiza sedikit maju.

"Lepasin" Liam yang melihat itu tidak tinggal diam, tangannya langsung menarik kasar tangan Caitlin menjauh dari Kaiza.

Namun Caitlin tidak ingin mengalah, dia lalu menggenggam kasar tangan Liam yang sedang di perban membuat Liam meringis kesakitan. Kaiza reflek mendorong tubuh Caitlin kasar sampai dia terjatuh dan ditangkap kedua temannya.

"Caitlin!" Teriakan lelaki itu membuat semua orang menoleh, dia berlari tergesa - gesa ke arah Caitlin, dan membantunya berdiri.

"Kamu ga papa?" Reyden sampai di koridor saat melihat Kaiza mendorong Caitlin.

Kaiza memandang itu malas, sekarang pagi - pagi ia harus meladeni drama picisan di hadapannya.

"Yang .. Dia ganggu aku lagi, tiba - tiba dia dorong aku.." Semua orang di koridor menyoraki Caitlin karena tau Caitlin sedang mendrama.

Reyden membantu Caitlin berdiri, ia lalu membalik tubuhnya manatap Kaiza marah.

"Lo bisa gausah ganggu pacar gue ga?" Ucap Reyden maju kehadapan Kaiza.

"Pacar lo yang ganggu Kai duluan!" Liam maju kedepan Kaiza dan mendorong Reyden. Reyden hanya memandang Liam.

"Lo terlalu buta ya? cewe lo itu Dramaqueen! Lo ga sadar?" Semua orang disana riuh bertepuk tangan membenarkan omongan Liam.

"Asal lo tau ya! Semua orang yang ada disini tau kelakuan cewe lo kaya apa!" Elenna yang sedari tadi diam karena di tahan Kanaya langsung mengangkat suara.

Reyden memandang mereka semua malas, saat ini ia tidak ingin mempermalukan dirinya. Ia langsung menarik Caitlin menjauh dari sana.

Semua orang langsung bubar dan bersorak seakan akan tontonan sudah habis, Kaiza pun langsung masuk ke dalam kelasnya. Sedari tadi ia sudah merasa pegal terlalu lama berdiri. Liam hanya memandang Kaiza yang langsung duduk di bangkunya, ia lalu berjalan masuk ke dalam kelasnya.

-

Sepulang sekolah, Kaiza berjalan sendiri dari toilet belakang. Karena semua toilet yang dekat dengan kelasnya malah tidak ada air.

Saat Kaiza ingin berjalan, tiba - tiba tangannya di tarik dua orang dari belakang. Badannya di geret paksa menuju parkiran belakang sekolah yang terlihat sepi.

Kaiza tidak memberontak ketika melihat perempuan - perempuan itu menariknya, ia sudah tau pasti ini ulah Caitlin.

Sesampainya di parkiran belakang yang sepi, Caitlin langsung menampar Kaiza yang berada di genggaman kedua temannya.

"Lo emang cewe anjing! Gausah sok pendiem gitu! Jijik tau ga?! Lo pikir Reyden bakal tertarik sama lo?! Cewe abal - abalan kaya lo ga akan mampu rebut hati Reyden dari gue!" Caitlin menjambak rambut Kaiza dengan kasar, namun ia sangat kesal karena Kaiza tidak meringis sedikit pun.

"Karena tempat ini sepi.. Lo liat aja apa yang bakal gua lakuin ke lo ya!" Caitlin mengeluarkan gunting dari tasnya, lalu ia menarik kasar rambut Kaiza.

Sebelum gunting itu sampai di rambutnya, Kaiza sudah lebih dulu menendeng Caitlin membuatnya terjatuh dan langsung ditolong kedua temannya membuat genggaman mereka pada Kaiza lepas.

Kaiza menghela nafas malas melihat mereka, benar - benar membuang waktu.
Caitlin berdiri dengan geram ia mengarahkan ujung gunting di tangannya kepada Kaiza. Kaiza menepis tangan Caitlin begitu sampai di depannya membuat gunting itu terjatuh.

Kaiza menampar Caitlin dengan keras sampai tubuh itu terjatuh ke tanah. Kedua teman Caitlin pun hanya bisa terdiam, dari awal mereka sedikit merasa takut dengan Kaiza. Kaiza memiliki aura yang sedikit menyeramkan.

Kaiza berjongkok di depan Caitlin, menarik kasar dagunya.

"Like you said... this place is quiet, so it's easy for me to kill you here." Kaiza menjambak rambut Caitlin dan menggoyang - goyangkannya kasar membuat Caitlin berteriak kesakitan.

Kaiza menghempas kasar rambut Caitlin mendorongnya kebelakang, lalu ia berjalan santai meninggalkan tempat itu.

"Liat aja lo anjing!" Caitlin menatap ke arah cctv, dan menatap ke arah punggung Kaiza yang perlahan menjauh.

tbc ...

Halo, jika kalian menyukai cerita ini berikan bintang terbaik kalian ya. Dukungan kalian akan sangat berharga dalam cerita ini, terimakasih. Salam hangat dariku👄

ADORE YOU [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang