Hari ini kelanjutan dari Classmeet semalam, Kaiza terpaksa ikut dalam pertandingan futsal perempuan di karenakan anak kelasnya banyak yang menolak ikut.
Kalau bukan karena wali kelasnya memaksanya, dan teman sekelasnya yang memohon padanya. Kaiza tidak akan mau berdiri di tengah lapangan yang panas ini.
Sebelum memulai pertandingan, mereka berkumpul dulu untuk sekedar saling menyemangati dan memasang strategi. Kaiza hanya diam mengikuti arahan, karena teman se-teamnya tau orang seperti apa Kaiza, mereka pun ikut tidak banyak bicara dengannya.
Mereka sudah mulai memasang posisi karena sebentar lagi pertandingan dimulai, Kaiza menoleh ke arah kanan saat merasa ada yang melihatinya.
Liam melambaikan tangannya dengan tersenyum gembira, sambil berteriak heboh di ujung lapangan.
"Kaiza!! Semangatt!!" Semua teman temannya menyoraki Liam. Sedangkan Kaiza hanya menatap itu malas.
Saat melihat ke pojok kiri, ia malah mendapati Reyden yang sedang mesra - mesraan dengan Kakak kelas yang kemarin mengajaknya foto. Membuat Kaiza merasa semakin malas lama - lama berada di lapangan.
Pluit akhirnya dibunyikan, team Kaiza dengan sigap mengambil bola dari lawan karena bola pertama didapatkan oleh team lawan. Kaiza hanya bersiap menjaga di area sekitar gawang, terkadang ia maju untuk sekedar mengambil bola dan mengopernya.
Kaiza benci berpanas - panasan, dan menjadi pusat perhatian. Rasanya tidak begitu nyaman berada di sana. Kaiza memandangi teman - temannya yang terlihat semangat bermain, lalu ia menoleh ke kiri merasa panas saat melihat Reyden terlihat semakin dekat dengan perempuan itu.
Kaiza maju ke depan merebut bola, ia menggiring pelan bolanya mengarah ke kiri, saat itu juga Kaiza langsung menendang keras bolanya dan mengenai tepat sasaran. Semua penonton dibuat terkejut dengan aksi Kaiza, pluit dibunyikan tanda bahwa bola keluar dari garis pertandingan.
Reyden menatap Kaiza, saat bola yang di tendang Kaiza malah terlempar mengenai perempuan di sampingnya, tepat di kepalanya. Kaiza berlari mengambil bola yang berada di dekat mereka itu.
"Sorry, gue tadi mau ngoper ke temen gue. Nendangnya kekencengan" Ucapan Kaiza yang hanya dilirik sinis oleh perempuan itu.
”Lain kali hati - hati, bahaya kalo udah kena ke orang gini" Ucap Reyden dengan tenang. Kaiza hanya mengangguk mengiyakan, lalu berjalan kembali masuk ke lapangan.
Liam yang sedari tadi melihat aksi itu tersenyum tidak percaya, ternyata Kaiza mampu melakukan hal - hal nekat seperti itu? Ia jadi semakin tertarik dengan perempuan itu.
Liam sendiri tidak pernah merasa benar - benar tertarik dengan lawan jenis, selama ini dia didekati banyak perempuan karena parasnya yang lumayan, tidak hanya perempuan banyak juga laki - laki yang mendekatinya, entah apa tujuan mereka. Tapi Liam tidak ambil pusing, ia hanya melakukan hal - hal yang membuatnya senang tanpa memikirkan orang - orang yang berusaha mendekatinya.
Namun kali ini, Liam merasa sangat tertarik saat pertama kali bertemu dengan perempuan yang lebih tinggi 5cm dari dirinya itu. Perempuan itu memiliki kharisma yang begitu berbeda di matanya, ia benar - benar sangat menarik. Membayangkannya saja tidak berhenti membuat Liam tersenyum.
-
Saat jam sudah menunjukkan pukul 12.10 siang, semua orang yang berada di lapangan langsung bubar menuju kelas, kantin, dan mushola.
Dan disini Kaiza sekarang, di dalam kelasnya dengan tidur di paha Elenna dan juga dikipasi olehnya. Kaiza memang terkesan dingin dan angkuh, tapi sebenernya ia begitu clingy saat dekat dengan orang. Kedua temannya sudah lelah dilendoti Kaiza setiap anak itu merasa lelah.
"Kai, jangan tidur belum makan" Ucap Elenna melihat Kaiza yang memejamkan mata. Namun Kaiza hanya berdehem.
Saat sedang asik - asiknya berbincang - bincang, mereka dibuat bingung dengan kehadiran anak Mipa 5 yang berdiri di depan kelasnya.
"Kaiza mana?" Salah satu dari mereka melirik kesana - kemari mencari Kaiza, sedangkan Kaiza yang tengah memejamkan mata itu terusik dan bangkit dari paha Elenna.
Kaiza bisa melihat Liam, dan ketiga temannya yang berada di depan pintu. Mata itu terlihat sangat berbinar ketika berhasil menemukan Kaiza.
"Gue mau kasih minum, sama roti.. Kali aja lo cape, terus laper sama haus" Ucap Liam memberikan air mineral, dengan sebungkus roti. Kaiza diam beberapa saat melihat kedua benda itu, lalu mengambilnya.
"Yaudah kalau gitu, gue balik ya" Tidak mendapat jawaban, Liam langsung pergi dari sana. Kaiza masih bisa melihat teman - teman Liam yang mengejeknya sambil memukuli bahunya.
Kaiza meletakkan kedua makanan dan minuman itu di dekat temannya dan kembali tidur di paha Elenna.
"Sejak kapan lo deket sama anak sebelah, Za?" Ucap salah satu teman kelasnya yang sangat kepo, kebetulan kelasnya memang bersebelahan dengan Liam. Kaiza 11 mipa 4, dan Liam 11 Mipa 5.
"Gatau" Kaiza merasa malas menjawabnya, ia memilih tidur di paha Elenna. Semua teman kelasnya menatap Elenna dan Kanaya meminta jawaban, tapi mereka juga menggeleng tidak tahu.
"Ga lo makan nih?" Kanaya bertanya saat Kaiza tidak menyentuh minum dan roti di depannya. Kaiza langsung menggeleng.
"Jir.. sayang ini" Ucap Kanaya lagi, kalau boleh jujur dia yang lapar saat ini.
"Makan aja kalau mau" Kanaya sontak langsung mengambil roti di depanya, namun di tahan Elenna.
"Lo ga boleh gitu Za, kan ini di kasih orang. Seenggaknya hargai.." Ucapnya tapi tangannya sudah membuka tutup botol air mineral itu.
Kanaya hanya mendengus malas melihatnya, tangannya lanjut membuka bungkus roti yang terlihat sangat menggugah selera. Sedangkan Kaiza sudah mulai masuk ke alam mimpinya.
tbc..
Halo, jika kalian menyukai cerita ini berikan bintang terbaik kalian ya. Dukungan kalian akan sangat berharga dalam cerita ini, terimakasih. Salam hangat dariku👄

KAMU SEDANG MEMBACA
ADORE YOU [ENDING]
Fiksi RemajaKaiza Lavinia begitu menganggumi Reyden Cakramawa Biantara sejak pertama kali ia masuk SMA Cipta Karya, ia selalu memikirkan sosok itu sampai rasanya membuat Kaiza gila. Sedang asik asiknya mengagumi sosok yang dia suka, kehadiran Liam Mavrendra ma...