"Udah sana masuk, gue mau langsung balik" Ucap Kaiza sambil memeriksa sepertinya ada yang salah dengan motornya karena mengeluarkan bunyi aneh. Ia akan langsung ke bengkel pamannya habis dari rumah Liam.
"Kok ga mampir?"
"Gue mau ke bengkel dulu, ngeliat mesin motornya" Ucap Kaiza yang masih mengetes suara yang ia dengar saat di jalan tadi, apakah masih ada atau tidak.
"Yakin ke bengkel? Bukan nemuin temen lama?" Sindir Liam yang hanya dihadiahi tatapan bingung Kaiza.
Kaiza mematikan motornya untuk bicara sejenak dengan Liam. Sepertinya anak ini tengah salah paham dengannya.
"Lo cemburu?" Liam menyilangkan tangannya di depan dada, dan membuang muka malas menatap Kaiza.
"Lo cemburu sama yang cuman dapet nomor handphone, sedangkan lo dapet bibir gu--" Liam menutup mulut Kaiza sebelum anak itu melanjutkan omongannya.
"Gausah dibahas jugalah yang itu!" Kaiza terkekeh.
"Lagian lo aneh, mana handphone lo?" Kaiza mengadahkan tangannya meminta ponsel Liam, yang dimintai itu hanya memberikan ponselnya dengan pasrah.
Kaiza mengetikkan sesuatu disana, setelahnya ia memberikan pada Liam. Saat tangan Liam terulur untuk mengambil ponselnya Kaiza sudah lebih dulu menarik tangannya mendekat. Saat Liam sudah tepat di hadapannya, Kaiza langsung mencuri satu ciuman membuat liam terkejut. Bola matanya hampir keluar saat Kaiza melakukannya.
"Kai!" Liam memukul bahu Liam, anak itu senang sekali melakukan hal yang tidak senonoh tanpa melihat kondisi. Liam menoleh kesana - kemari berharap tidak ada yang melihati mereka.
"Nih, gue balik ya" Kaiza memberikan ponsel Liam kepada pemilikinya lalu meng-stater motornya dan berlalu dari hadapan Liam.
Liam tersenyum kecil, ia melihat ke arah ponselnya. Ada nomor dengan nama 'Kaiza❤️' disana, Liam terkekeh membaca itu.
"Dasar alay" Ucapnya, lalu masuk ke dalam rumahnya. Hatinya senang bukan kepalang, mengingat perlakuan Kaiza padanya. Ternyata Kaiza bisa berlaku semanis itu, selama ini dia hanya terus menolak Liam dengan kasar. Siapa sangka saat ini anak itu malah menjadi pacar Liam?
-
Kelas Liam sedang ramai - ramainya karena jam pelajaran yang kosong. Guru - guru sedang mengadakan rapat, dan mungkin mereka akan pulang cepat hari ini.
"Eh lu percaya alien ga?" Axel memutar arah duduknya kebelakang bertanya pada Keenan.
"Mulai.." Liam sudah lelah sesaat lagi mereka akan memulai pembicaraan tidak masuk akal.
"Nggak" Keenan menjawab sambil terus fokus dengan gamenya.
"Nggak? Lu lebih percaya alien apa gemini?" Axel kembali bertanya, sedangkan Liam sudah terkekeh kecil.
"Ada ada, alien ada" Axel dan Liam sontak tertawa mendengar itu.
"Kalau misalnya nanti alien dateng, lu mau ga cuman hidup sama dua orang nih di dunia ya?" Axel melanjutkan pertanyaan randomnya.
"Asik nih!" Liam ikut menyeletuk.
"Lu lebih milih sama cewe yang, dia sebenarnya tipe lu bangetlah physically segala macem, tapi dia beda agama ama lu. Atau sama cewe super hot, tipe lu banget nih! Tapi dia.. nyembah charger?" Sontak Liam dan Keenan tertawa mendengar itu, Sedangkan Denzel sedari tadi sudah menggelengkan kepala mendengarkan percakapan ketiganya.
"Ngapain si dia nyembah charger?" Ucap Liam sambil masih terkekeh.
"Tapi type c kan?" Tanya Keenan lagi dan mereka kembali tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADORE YOU [ENDING]
Fiksi RemajaKaiza Lavinia begitu menganggumi Reyden Cakramawa Biantara sejak pertama kali ia masuk SMA Cipta Karya, ia selalu memikirkan sosok itu sampai rasanya membuat Kaiza gila. Sedang asik asiknya mengagumi sosok yang dia suka, kehadiran Liam Mavrendra ma...