+18
Revan sudah Nadilla suruh untuk pulang terlebih dahulu,karena dia masih harus di toko dan sekalian memberi arahan untuk para karyawan agar besok lebih baik dalam melayani pembeli.
Karena besok mereka akan sudah mulai bekerja tanpa bantuan suaminya lagi seperti hari pertama.
Jadinya Nadilla juga berencana mencari karyawan tambahan,minimal dua orang karena di lihat-lihat mereka juga kekurangan pekerja,apalagi toko ini nanti akan ramai terus,sepertinya.
Setelah urusan di toko sudah selesai,Nadilla pun memutuskan untuk pulang ke rumah lebih cepat karena dia juga ada sesuatu untuk suami tercintanya itu.
Sesampainya di rumah Nadilla langsung bergegas ke kamar untuk membersihkan diri,sebelum Revan pulang dari kantornya.
Oh iya kedua mertuanya sedang menginap di salah satu Hotel,karena mereka sedang ada acara dengan teman-temannya.
Pukul 22.00
Mobil Revan sudah terparkir di bagasi rumah,ia pun keluar dan masuk ke dalam rumah untuk menemui istri tercintanya itu.
Padahal mereka baru berpisah sore tadi,tapi entah kenapa sekarang ia sudah sangat kangen dengan perempuan cantik itu.
"Sayang... sayang... kamu dimana,"panggil Revan dengan langkah cepat.
Sampai di depan kamar,lelaki itu langsung membuka handel pintu.
Ia berdiri mematung saat tatapannya melihat Nadilla yang sedang duduk di atas ranjang mereka dengan kaki yang bersila,dan lebih kagetnya dengan pakaian yang di pakai perempuan itu sangat membuatnya meneguk ludah.
Bagaimana tidak,Nadilla sekarang memakai pakaian yang sangat tipis sekali sampai menampakkan seluruh tubuhnya itu dan rambut panjang yang ia gerai dengan sengaja,di tambah tatapan Nadilla yang sangat menggoda nafsu seorang lelaki.
"Ka-mu ngapain,yang?,"Tanya Revan susah payah.
Nadilla hanya tersenyum geli saja dengan pertanyaan sok polos suaminya itu.
Ia berdiri dan mendekat,mengambil tas kerja suaminya dan membuang pelan di sofa.
Tangan cantiknya itu langsung menelisik di rahang tegas suaminya itu dengan lembut.
"Ingat ucapan aku di toko tadi kan,nah sekarang aku ingin kasih kami hadiah."
"I-ni hadiahnya?."
"Iya,memangnya kamu nggak suka hadiahnya?."
Nadilla menatap Revan dengan wajah sedih,melihat itu Revan langsung menggeleng tegas.
"Aku nggak pikiran kalo hadiah yang kamu maksud adalah yang seperti ini,"Jelasnya.
"Sorry.harusnya hal ini udah aku kasih dari lama,tapi mengingat kesehatan kamu belum membaik jadinya aku belum kasih,karena dokter juga belum menyarankan."
"It's okay,aku ngerti kok."
Mereka pun bertatapan dengan tatapan cinta yang mendalam.
Grep
Revan memeluk Nadilla,dan mencium tengkuk Nadilla dengan lembut dan berakhir menggigitnya.
"Akhh"
Cup
Cup
Cup
Dua bibir itu pun saling menempel dengan gairah yang besar,Revan bahkan melumatnya dan Nadilla juga membalasnya.
Setelah kecupan itu di hentikan,Revan langsung menendang pintu agar tertutup.dan membuka paksa kameja yang sedang ia pakai dan seluruh pakaiannya.
Ia mendorong Nadilla ke atas ranjang,dan mereka pun melakukan kewajiban mereka itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/368910788-288-k593494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kedua
General FictionJangan lupa vote banyak-banyak yah guys,semoga suka dengan cerita ini ☆☆☆ nadilla di paksa menikah oleh suami orang untuk merawat suaminya yang mengalami kelumpuhan di seluruh badannya dan stroke selama 5 tahun ia di paksa menikah untuk membayar uta...