"Ahh~ tubuhku pegal" keluh Isagi sambil meregangkan tubuhnya.
"Kau kebanyakan berlatih, Isagi" sahut Kurona dengan handuk yang tersampir di bajunya karena ia baru saja selesai mandi.
"Pasti gara-gara besok latih tanding" timpal Raichi.
"Hee?~ yah, melihat permainan si tato mawar kemarin aku yakin Isagi pasti sangat ingin mengalahkannya" ujar Bachira yang nyasar dari stratum lain.
Isagi mendudukkan pantatnya di lantai dengan penuh emosi. "Aa, kau benar. Dia sangat menyebalkan..."
Wajah Isagi benar-benar tertekuk masam. Pasti lelaki itu sangat kesal dengan Kaiser yang memperlakukannya seperti mainan dan meremehkannya. Mana suka pegang-pegang. Gak, canda.
"Oh, iya, ngomong-ngomong Hacchan dimana? Aku bawa kartu uno lagi buat main bareng... Tapi aku gaada liat daritadi" tanya Bachira sambil memainkan kartu uno di tangannya.
Ketiga orang yang merupakan pemilik kamar itu saling melemparkan pandangan satu sama lain seolah bertanya dimanakah keberadaan room mate mereka yang satunya. Namun, sepertinya tidak ada di antara mereka yang tau mengenai keberadaan gadis itu.
Di sisi lain, derap langkah yang terdengar pelan bergerak mendekati seseorang. Tatapan tajamnya lurus dan tertuju pada sosok berambut hitam yang berjarak 5 meter darinya. Menyadari ada seseorang yang mengikutinya, sosok berambut hitam tersebut mempercepat langkahnya menjauhi orang tersebut.
Drap drap drap!!!
DRAP DRAP DRAP!!!!
Orangnya makin ngejar bjir. "Woi tunggu!!"
Melihat orang di depannya menghindarinya, ia langsung berlari dengan sangat cepat dan menangkap pergelangan tangan sosok tersebut lalu menariknya ke lorong dan meng-kabedon-nya pada dinding agar tidak bisa kabur.
"Kenapa kau kabur, Kiyora Jin?" tanya Haruhi, sosok yang mengejar lelaki dengan rambut yang memiliki warna senada dengannya.
Kayaknya cuman Kiyora aja deh yang kabur pas dikejar Haruhi. Pasti Shidou bakal iri dengki sama Kiyora kalau lihat momen ini.
"Habisnya, beberapa hari belakangan ini bukankah kau selalu menatapku dengan tajam? Aku tidak tau apa yang kau pikirkan tapi itu mengganggu" ujar Kiyora lugas. Jantungnya sering berdebar dengan cepat saat merasakan tatapan intens dari Haruhi. Yah, meskipun ia tidak menunjukkannya dan hanya memasang wajah datar.
"Oh? Apa terlihat seperti itu? Kalau begitu aku minta maaf. Aku tidak bermaksud menatapmu dengan tajam. Aku hanya mengamati pergerakanmu" ujar Haruhi sambil tersenyum tipis dan alis yang melunak karena ia sedikit merasa bersalah.
"Jadi, apa yang kau inginkan dariku?" tanya Kiyora tanpa ba bi bu.
"Aku kagum dengan pergerakanmu yang cepat dan ketenanganmu saat—"
"Kau ingin aku mengumpan padamu?" potong Kiyora yang tidak ingin basa-basi terlalu lama.
"Syukurlah kau cepat paham. Bagaimana? Mau membuat kombi denganku?" tawar Haruhi pada lelaki yang dingin dan sangat blak-blakan itu.
"Haah... Buat apa? Aku saja tidak tau kapan aku akan bermain di lapangan. Lagian, dari sekian banyak orang di sini, kenapa harus aku?" tanya Kiyora tidak habis pikir. Padahal ada Raichi yang bertubuh besar, atau Hiori dan Kurona yang lebih ahli mengumpan, kenapa tiba-tiba Haruhi mendatangi dirinya yang selama ini hanya menjalankan operasi bawah tanah (bergerak diam-diam menuju tujuan)?
"Karena aku menginginkanmu. Itu saja. Aku yakin dengan penilaian mataku" ujar Haruhi sambil menatap lekat mata Kiyora dengan manik ruby-nya dalam jarak yang cukup dekat mengingat ia masih meng-kabedon lelaki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/329789978-288-k875870.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Thief] Blue Lock x Female
FanfictionHaruhi, perempuan yang mulai menyukai sepak bola karena kagum dengan permainan seseorang. Namun ia tidak diperbolehkan ikut bertanding di klub sekolah hanya karena dia seorang perempuan. Haruhi juga sangat menyukai karuta. Telinganya sangat tajam da...