Pagi harinya, Yechan membuka mata, dan merasakan dirinya kembali segar. Tak ada rasa lemas ataupun lelah yang dirasa. Tidurnya pasti nyenyak sekali malam tadi.
Merasa bahwa tubuhnya sudah fit, Yechan memutuskan untuk kembali bekerja. Bahkan meski ia sudah memiliki banyak pegawai juga tangan kanan yang ia percaya, tetap saja tak tenang rasanya jika tidak langsung ke tempatnya.
Juga, ia tak suka lama-lama berdiam diri seperti ini.
Walaupun saat mandi, ia ingat janjinya sendiri.
"Haah, apanya yang mau nyamperin rumah Jaehan. Tidur aja pules banget semalem," Yechan menggerutu karena ingkar pada dirinya sendiri.
Yechan cemberut, takut. Takut Jaehan marah padanya. Ini sudah hari ke berapa ya mereka tidak bertemu?
Tujuh hari?
Ya.
Sudah selama itu ia tak bisa melihat senyum dari hantu manis yang sudah mengacak-acak dunia nyatanya. Membuatnya bingung dengan kebahagiaan yang terasa tak nyata.
Bagaimana tidak. Ia bahagia bertemu Jaehan, tapi ia bahkan tidak bisa memberi tahu dunia bahwa Jaehan ada dan sayang padanya.
Yechan menggeleng pelan, mengguyur kepalanya sekali lagi sebelum keluar tak lupa melilitkan handuk di pinggangnya.
Suasana hatinya berubah.
Aneh.
Begitu keluar, Yechan merasakan hawa dingin yang biasa ia rasa saat Jaehan berada di sekitarnya.
Manik Yechan bergulir, lalu langkahnya dipercepat menuju ke arah kamar yang sedikit terbuka.
Benar saja.
"Jaehan!"
Jaehan, pria yang ia tunggu, tengah duduk di atas ranjangnya sembari membaca buku.
Jaehan menoleh, namun segera menutup muka dengan buku di tangannya.
"YECHAN, KAMU KOK GA PAKE BAJU?!!!" teriak Jaehan yang terkejut.
Yechan menunduk, dilihatnya memang ia hanya tertutup handuk di area bawah.
Namun, bukannya merasa bersalah, Yechan justru tertawa sembari mendekati hantu yang kini sudah berwajah merah muda itu.
Yechan menurunkan sedikit buku yang menghalangi wajah cantik, "Kamu ke mana aja? Ga denger ya aku manggil-manggil kamu terus?"
Memasang wajah garang tak luput Yechan lakukan.
"A-aku denger kok. Tapi, pas aku dateng kamu malah udah tidur. Sekarang siapa yang salah?"
Yechan berdecak, berdiri dengan berkacak pinggang.
Kembali ia dengar Jaehan melayangkan protesan, "Buruan pake baju, ih! Ga malu apa telanjang begitu?"
Namun, sekali lagi, bukannya menurut, Yechan malah menggoda dengan sengaja berlama-lama berdiri di sana.
Yang ia heran adalah, "Kok aku baru tahu ya kalau hantu pipi sama telinganya bisa merah begitu."
Lucu.