Ia mandiri, bahkan sudah mampu memulai usaha sendiri.
Usianya bisa dibilang masih muda, baru dua puluh lima. Namun, meski dari segi finansial ia sudah mapan, nyatanya hidupnya dikata banyak orang belum sempurna karena tak kunjung menemukan pasangan.
Mau bagaimana lagi, ia dikhianati berkali-kali. Trauma sudah pasti.
Melihat wanita saja ia merasa tak nyaman sama sekali. Mau pacaran dengan laki-laki, ia juga belum menyiapkan hati.
Ah, bagaimana ini?
Tak bisa dipaksa, yang ada malah pertengkaran yang jadi jawaban jika orang tuanya sudah membahas hal yang sama padanya.
Yechan masih butuh waktu -katanya.
Sampai datanglah hari itu, saat di mana ia bertemu seseorang yang tak disangka mampu membuatnya penasaran luar biasa.
Pemuda dengan helaian abu-abu, cukup berantakan -manis juga di matanya. Kaos putih dan celana jeans belel-nya cukup menyita atensi Yechan kala itu.
"Maaf, kita udah lama ngobrol, tapi aku belum tahu siapa nama kamu. Kalau boleh tahu-"
Pemuda itu tersenyum, "Kamu bisa manggil aku Jae."
"Jae?"
"Mm. Jae."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*bentar-bentar. Ini agak ringan karena gw penat banget ngerjain secret sama Enigma wkwkwk
*ini remake dari book lama gw di akun lama juga.
*bahasa ringan aja kaya "my husband". Buat yang suka bahasa baku, boleh skip aja wkwkw bebas.