Jaehan tak menampakkan diri, tapi malam ini dia datang dan hanya duduk diam di pinggir kolam sambil menikmati pemandangan.
Siapa lagi jika bukan melihat sang pujaan?
Bukannya berniat mesum atau apa, tapi ia hanya tak ingin ketahuan jika hatinya tengah berbunga.
"Sorry, tapi sekarang aku udah ada yang punya."
Bagaimana Jaehan tidak terkejut jika itu adalah kata pertama yang ia dengar begitu tiba di tempat yang Yechan katakan akan nongkrong dengan teman.
Kaget sudah pasti. Awalnya ia pikir yang Yechan maksud itu orang lain. Tapi, saat teman-temannya bertanya, Yechan dengan gamblang menceritakan. Semua ciri-ciri yang Yechan sebutkan jelas mengarah padanya.
"Apa jangan-jangan aku aja ya yang kege-eran?"
Jaehan cemberut, tapi ia tetap mengekori Yechan hingga pulang. Bahkan sekarang, saat pria itu tengah berenang.
Jaehan masih terus memandang, tersenyum tanpa sadar. Hingga Yechan keluar dari kolam renang dan berjalan ke arah bangku tempat handuk kering yang sudah disiapkan.
"Yechan malem-malem begini berenang apa ga takut masuk angin ya?" Monolog Jaehan yang khawatir sekaligus penasaran.
Jaehan memutuskan untuk mendekat, dan tanpa ia duga ternyata Yechan sudah menyadari kehadirannya.
"Jaehan, kamu di sini?"
Kedua mata Jaehan membola, bingung agaknya.
"Ga perlu nunjukin diri, aku tau kok kamu di sini."
Jaehan bisa melihat Yechan tersenyum sebelum memakai handuknya. Pria itu bahkan tak segan mengajaknya masuk ke dalam rumah.
Yang Jae tak mengerti, kenapa Yechan tampak yakin sekali jika dirinya ada di sana?
"Kamu kok tau kalau aku dateng?"
